Yudi Ahmad Tajudin: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
* |
* [[SMA Negeri 2 Yogyakarta]] |
||
* Jurusan Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, [[Universitas Gajah Mada]] (1993) |
* Jurusan Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, [[Universitas Gajah Mada]] (1993) |
||
Revisi per 7 Januari 2022 03.47
Yudi Ahmad Tajudin | |
---|---|
Berkas:Yudi Ahmad Tajudin.png | |
Lahir | Yudi Ahmad Tajudin 1972 (umur 51–52) Jakarta, Indonesia |
Pekerjaan | sutradara, aktor |
Tahun aktif | 1993-sekarang |
Yudi Ahmad Tajudin adalah sutradara dan aktor berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal setelah ikut aktif membesarkan Teater Garasi sebagai penulis naskah drama, sutradara, dan direktur artistik. Bersama kelompoknya, Yudi menerima sejumlah penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri, dan dana hibah dari Yayasan Kelola.[1]
Karier
Ia mulai terjun sebagai seniman teater sejak usia 15 tahun saat hijrah ke Yogyakarta. Debutnya sebagai sutradara dimulai dengan menjadi sutradara di Teater Kertas saat bersekolah di SMAN 2 Yogyakarta. Ia pernah terpilih sebagai sutradara terbaik dalam Festival Teater Remaja. Ketika berkuliah di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1993, Yudi bersama Kusworo Bayu Aji dan Puthut Yulianto mendirikan Teater Garasi. Nama "Garasi" diambil dari sebuah garasi di kampusnya yang sering dipakai sebagai tempat berkumpul.[2]
Bersama Teater Garasi, ia menerima penghargaan Prince Claus Award pada 2013, sebuah penghargaan di bidang kebudayaan yang diberikan oleh salah satu organisasi yang bermarkas di Amsterdam, Belanda. Dalam waktu yang hampir bersamaan, ia juga didaulat menjadi sutradara oleh Shizuoka Performing Arts Center (SPAC) di Jepang.[3]
Pendidikan
- SMA Negeri 2 Yogyakarta
- Jurusan Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada (1993)
Karya
- Les Paravents (2000)
- Carousel (1997)
- Kapai-Kapai (1997)
- Waktu Batu (2006)
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Produksi |
---|---|---|---|
2019 | Hiruk-Pikuk si Al-Kisah | Ndapuk/Tupon | Miles Films, Kawankawan Media, Angka Fortuna Sinema, Limaenam Films, Andolfi, Astro Shaw, Go Studio, Focused Equipment & Rediance |
2021 | Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas | Iwan Angsa | Palari Films, Kaninga Pictures, Phoenix Films, E&W Films, Match Factory Productions & Bombero International |
TBA | Autobiography | Kawankawan Media |
Nominasi dan penghargaan
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2019 | Festival Film Tempo | Aktor Pendukung Pilihan Tempo | Hiruk-Pikuk si Al-Kisah | Nominasi |
2020 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Nominasi | |
Piala Maya | Aktor Pendatang Baru Terpilih | Nominasi |
Referensi
- ^ Website resmi Taman Ismail Marzuki Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine., diakses 2 Maret 2015
- ^ Website resmi Yayasan Kelola Diarsipkan 2016-11-11 di Wayback Machine., diakses 2 Maret 2015
- ^ Website resmi Teater Garasi, diakses 2 Maret 2015