Lompat ke isi

Puri Ageng Pemayun Kesiman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gede Frinatha (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gede Frinatha (bicara | kontrib)
Menambah pranala luar
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2: Baris 2:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Diceritakan bahwa raja [[Puri Agung Pemecutan]] ketiga yakni Ida Bhatara Maharaja Sakti memiliki beberapa istri dan selir, salah satunya adalah Jero Gelogor yang merupakan putri dari Kyai Tumbak Bayuh. Dari hasil perkawinannya, mereka dianugerahi 2 orang putra, yakni Kyai Anglurah Pemecutan (I Gusti Ngurah Pemecutan)<ref>{{Cite web|last=Dawan|first=Lanang|date=Sabtu, 09 Januari 2010|title=PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT: RAJA PEMECUTAN IV|url=http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2010/01/raja-pemecutan-iv.html|website=PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT|access-date=2023-05-26}}</ref> yang selanjutnya mendirikan dan Kyai Agung Pemayun (I Gusti Ngurah Mayun). <ref>{{Cite web|last=Dawan|first=Lanang|date=2009-11-23|title=RAJA PEMECUTAN III|url=http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2009/11/raja-pemecutan-iii.html|website=PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT|access-date=2023-05-26}}</ref>
Diceritakan bahwa raja [[Puri Agung Pemecutan]] ketiga yakni Ida Bhatara Maharaja Sakti memiliki beberapa istri dan selir, salah satunya adalah Jero Gelogor yang merupakan putri dari Kyai Tumbak Bayuh. Dari hasil perkawinannya, mereka dianugerahi 2 orang putra, yakni Kyai Anglurah Pemecutan (I Gusti Ngurah Pemecutan) yang selanjutnya meneruskan ayahnya sebagai raja Pemecutan ke-IV<ref>{{Cite web|last=Dawan|first=Lanang|date=Sabtu, 09 Januari 2010|title=PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT: RAJA PEMECUTAN IV|url=http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2010/01/raja-pemecutan-iv.html|website=PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT|access-date=2023-05-26}}</ref> dan Kyai Agung Pemayun (I Gusti Ngurah Mayun). <ref>{{Cite web|last=Dawan|first=Lanang|date=2009-11-23|title=RAJA PEMECUTAN III|url=http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2009/11/raja-pemecutan-iii.html|website=PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT|access-date=2023-05-26}}</ref>


Kyai Agung Pemayun kemudian ditugaskan untuk mengamankan wilayah [[Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar|desa Kesiman]], karena desa Kesiman merupakan daerah yang baru masuk ke dalam kekuasaan [[kerajaan Badung]], dan pada saat itu banyak mendapat ancaman dari luar, salah satunya dari wilayah [[Batubulan, Sukawati, Gianyar|Batubulan]]. Beliau kemudian membangun sebuah Jero di sebelah selatan Pura Dalem Kesiman (sekarang daerah Kuwum), namun karena sering terjadi wabah penyakit, akhirnya Jero yang terletak di sebelah selatan Pura Dalem Kesiman ditinggalkan, dan dengan bantuan Pekak Poleng membangun Jero disebelah barat Pura Pengrebongan, dengan pintu gerbang yang menghadap ke barat, yang bernama Puri Agung Pemayun Kesiman. <ref>{{Cite web|title=Puri Ageng Pemayun Kesiman - Sejarah Puri Ageng Pemayun Kesiman|url=https://sites.google.com/view/puriagengpemayunkesiman/sejarah/sejarah-puri-ageng-pemayun-kesiman|website=sites.google.com|language=id|access-date=2023-05-26}}</ref>
Kyai Agung Pemayun kemudian ditugaskan untuk mengamankan wilayah [[Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar|desa Kesiman]], karena desa Kesiman merupakan daerah yang baru masuk ke dalam kekuasaan [[kerajaan Badung]], dan pada saat itu banyak mendapat ancaman dari luar, salah satunya dari wilayah [[Batubulan, Sukawati, Gianyar|Batubulan]]. Beliau kemudian membangun sebuah Jero di sebelah selatan Pura Dalem Kesiman (sekarang daerah Kuwum), namun karena sering terjadi wabah penyakit, akhirnya Jero yang terletak di sebelah selatan Pura Dalem Kesiman ditinggalkan, dan dengan bantuan Pekak Poleng membangun Jero disebelah barat Pura Pengrebongan, dengan pintu gerbang yang menghadap ke barat, yang bernama Puri Agung Pemayun Kesiman. <ref>{{Cite web|title=Puri Ageng Pemayun Kesiman - Sejarah Puri Ageng Pemayun Kesiman|url=https://sites.google.com/view/puriagengpemayunkesiman/sejarah/sejarah-puri-ageng-pemayun-kesiman|website=sites.google.com|language=id|access-date=2023-05-26}}</ref>
Baris 10: Baris 10:
== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />

== Pranala Luar ==
* {{official website|https://sites.google.com/view/puriagengpemayunkesiman/}}

[[Kategori:Sejarah Bali]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Bali]]

Revisi per 27 Mei 2023 00.44

Puri Agung Pemayun Kesiman (atau ada juga yang menyebutnya dengan nama Puri Kedaton Kesiman, Jeroan Gede Kesiman, Jero Gede Pemayun Kesiman) adalah salah satu Puri yang terletak di Jalan WR Supratman Nomor 215, Kesiman, Kota Denpasar, Bali. Penglingsir Puri Agung Pemayun Kesiman saat ini adalah Ir. Ida Nararya Oka Pemayun, MT (sebelum menjadi penglingsir bernama A. A. Bagus Oka).[1]

Sejarah

Diceritakan bahwa raja Puri Agung Pemecutan ketiga yakni Ida Bhatara Maharaja Sakti memiliki beberapa istri dan selir, salah satunya adalah Jero Gelogor yang merupakan putri dari Kyai Tumbak Bayuh. Dari hasil perkawinannya, mereka dianugerahi 2 orang putra, yakni Kyai Anglurah Pemecutan (I Gusti Ngurah Pemecutan) yang selanjutnya meneruskan ayahnya sebagai raja Pemecutan ke-IV[2] dan Kyai Agung Pemayun (I Gusti Ngurah Mayun). [3]

Kyai Agung Pemayun kemudian ditugaskan untuk mengamankan wilayah desa Kesiman, karena desa Kesiman merupakan daerah yang baru masuk ke dalam kekuasaan kerajaan Badung, dan pada saat itu banyak mendapat ancaman dari luar, salah satunya dari wilayah Batubulan. Beliau kemudian membangun sebuah Jero di sebelah selatan Pura Dalem Kesiman (sekarang daerah Kuwum), namun karena sering terjadi wabah penyakit, akhirnya Jero yang terletak di sebelah selatan Pura Dalem Kesiman ditinggalkan, dan dengan bantuan Pekak Poleng membangun Jero disebelah barat Pura Pengrebongan, dengan pintu gerbang yang menghadap ke barat, yang bernama Puri Agung Pemayun Kesiman. [4]

Diperkirakan Puri Agung Pemayun Kesiman dibangun beberapa tahun setelah runtuhnya Puri Kertalangu yang didirikan oleh Arya Wang Bang Pinatih, yaitu sekitar tahun 1789 Masehi. [5]

Referensi

  1. ^ "Edisi 01 Maret 2011 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu". issuu.com (dalam bahasa Inggris). 2011-02-28. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  2. ^ Dawan, Lanang (Sabtu, 09 Januari 2010). "PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT: RAJA PEMECUTAN IV". PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  3. ^ Dawan, Lanang (2009-11-23). "RAJA PEMECUTAN III". PEMECUTAN-BEDULU-MAJAPAHIT. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  4. ^ "Puri Ageng Pemayun Kesiman - Sejarah Puri Ageng Pemayun Kesiman". sites.google.com. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  5. ^ Sakti, Gede Taji Iswara; Kardinal, Ni G. A. Diah Ambarwati; Putra, I. Gusti Putu Anindya (2022-12-31). "PENERAPAN PENATAAN RUANG TRADISIONAL DI DESA ADAT KESIMAN, KOTA DENPASAR". Pranatacara Bhumandala: Jurnal Riset Planologi (dalam bahasa Inggris). 3 (2): 119–135. doi:10.32795/pranatacara_bhumandala.v3i2.3559. ISSN 2723-0457. 

Pranala Luar