Lompat ke isi

Kecepatan rana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Shutter speed slow (2).jpg|jmpl|Foto dari jalan yang gelap pada malam hari (dengan kecepatan rana 20 detik)]]
[[Berkas:Shutter speed slow (2).jpg|jmpl|Foto dari jalan yang gelap pada malam hari (dengan kecepatan rana 20 detik)]]
Di [[fotografi]], '''kecepatan rana''' atau '''waktu pajanan''' ({{lang-en|shutter speed}} atau ''exposure time'') adalah lamanya film atau pengindra digital di dalam kamera terkena [[eksposur|pajanan cahaya]]. [[Rana]] (''shutter'') adalah semacam tirai yang ada di depan lembaran film sebagai media perekam yang bekerja dengan prinsip membuka dan menutup seperti [[pintu|daun pintu]].
Di [[fotografi]], '''kecepatan rana''' atau '''waktu pajanan''' ({{lang-en|shutter speed}} atau ''exposure time'') adalah lamanya film atau pengindra digital di dalam kamera terkena [[eksposur|pajanan cahaya]]. [[Rana]] (''shutter'') adalah semacam tirai yang ada di depan lembaran film sebagai media perekam yang berfungsi dengan prinsip membuka dan menutup seperti [[pintu|daun pintu]].


Di era digital, sebagian kamera digital sudah menerapkan teknologi rana yang berkerja secara elektronik. Tidak lagi berbentuk tirai mekanik. Media film ([[sensor|pengindra]]) akan mulai merekam [[refleksi|santiran]] gambar saat tirai rana tersebut terbuka dan akan berhenti merekam saat tirai rananya menutup.
Di era digital, sebagian kamera digital sudah menerapkan teknologi rana yang berfungsi secara elektronik. Tidak lagi berbentuk tirai mekanik. Media film ([[sensor|pengindra]]) akan mulai merekam [[refleksi|santiran]] gambar saat tirai rana tersebut terbuka dan akan berhenti merekam saat tirai rananya menutup.


Karena rana berfungsi berdasarkan durasi maka kemudian dikenal dengan istilah "kecepatan rana".
Karena rana berfungsi berdasarkan durasi maka kemudian dikenal dengan istilah "kecepatan rana".

Revisi per 27 Juli 2023 13.23

Foto dari jalan yang gelap pada malam hari (dengan kecepatan rana 20 detik)

Di fotografi, kecepatan rana atau waktu pajanan (bahasa Inggris: shutter speed atau exposure time) adalah lamanya film atau pengindra digital di dalam kamera terkena pajanan cahaya. Rana (shutter) adalah semacam tirai yang ada di depan lembaran film sebagai media perekam yang berfungsi dengan prinsip membuka dan menutup seperti daun pintu.

Di era digital, sebagian kamera digital sudah menerapkan teknologi rana yang berfungsi secara elektronik. Tidak lagi berbentuk tirai mekanik. Media film (pengindra) akan mulai merekam santiran gambar saat tirai rana tersebut terbuka dan akan berhenti merekam saat tirai rananya menutup.

Karena rana berfungsi berdasarkan durasi maka kemudian dikenal dengan istilah "kecepatan rana".

Penomoran

Di kamera, pengaturan kecepatan rana umumnya diatur berdasarkan kecepatan tinggi sampai kecepatan lambat. Misal, 1/8000 detik, 1/4000 detik, 1/2000 detik, ... 1/60, 1/30, 1/15, .... 1 detik, 4 detik, sampai 15 detik. Tapi di tampilan parameternya, 1/8000 detik biasanya hanya ditulis 8000 saja.

Untuk kecepatan rana lebih lama dari 1 detik menggunakan tanda ". Sementara kecepatan rana bebas sesuai dengan pemencetan tombol rana oleh fotografer diberi tanda B(Bulb).

Namun angka tersebut tidaklah mutlak. Banyak produsen kamera menggunakan kecepatan rana yang hanya mendekati angka tersebut.

Pengaruh perbedaan kecepatan rana

Pilihan kecepatan rana tersebut dipakai untuk mengontrol cahaya dan mengontrol gerakan dari obyeknya. Di kondisi pemotretan yang cahayanya minim, cenderung menggunakan pilihan kecepatan shutter lambat. Sebaliknya, saat kondisi cahayanya berlimpah, misal di siang hari, cenderung untuk menggunakan pilihan kecepatan rana tinggi.

Pengaturan kecepatan rana unutk mengontrol gerakan, rana cepat bersifat membekukan gerakan. Rana lambat akan membuat gerakan objek menjadi blur atau (kabur).