Lompat ke isi

Biwara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 38: Baris 38:
===Evolusi===
===Evolusi===
Biwara tergolong ke dalam subordo hewan pengerat [[Castorimorpha]] bersama dengan hewan-hewan [[Heteromyidae]] ([[tikus kanguru]], [[mencit kanguru]], mencit dari famili [[Perognathinae]], dan mencit dari genus ''[[Heteromys]]'') serta hewan pengerat dari famili [[Geomyidae]]. Biwara modern merupakan satu-satunya anggota famili [[Castoridae]] yang masih sintas. Hewan ini berasal dari Amerika Utara pada [[Kala (geologi)|kala]] [[Eosen]] dan menyebar ke Benua Eurasia melalui [[Jembatan Darat Bering]] pada kala [[Oligosen]] awal, bersamaan dengan terjadinya ''[[Grande Coupure]]'', yaitu masa transisi antara kala Eosen dan Oligosen sekitar 33 juta tahun yang lalu yang ditandai dengan kepunahan berskala besar dan pergantian spesies.<ref name="Doronina 2017">{{cite journal |last1=Doronina |first1=Liliya |last2=Matzke |first2=Andreas |last3=Churakov |first3=Gennady |last4=Stoll |first4=Monika |last5=Huge |first5=Andreas |last6=Schmitz |first6=Jürgen |title=The beaver's phylogenetic lineage ''illumina''ted by retroposon reads |journal=[[Scientific Reports]] |year=2017 |volume=7 |issue=1 |page=43562 |doi=10.1038/srep43562|pmid=28256552 |pmc=5335264 |bibcode=2017NatSR...743562D |doi-access=free}}</ref><ref name=Korth2002/>
Biwara tergolong ke dalam subordo hewan pengerat [[Castorimorpha]] bersama dengan hewan-hewan [[Heteromyidae]] ([[tikus kanguru]], [[mencit kanguru]], mencit dari famili [[Perognathinae]], dan mencit dari genus ''[[Heteromys]]'') serta hewan pengerat dari famili [[Geomyidae]]. Biwara modern merupakan satu-satunya anggota famili [[Castoridae]] yang masih sintas. Hewan ini berasal dari Amerika Utara pada [[Kala (geologi)|kala]] [[Eosen]] dan menyebar ke Benua Eurasia melalui [[Jembatan Darat Bering]] pada kala [[Oligosen]] awal, bersamaan dengan terjadinya ''[[Grande Coupure]]'', yaitu masa transisi antara kala Eosen dan Oligosen sekitar 33 juta tahun yang lalu yang ditandai dengan kepunahan berskala besar dan pergantian spesies.<ref name="Doronina 2017">{{cite journal |last1=Doronina |first1=Liliya |last2=Matzke |first2=Andreas |last3=Churakov |first3=Gennady |last4=Stoll |first4=Monika |last5=Huge |first5=Andreas |last6=Schmitz |first6=Jürgen |title=The beaver's phylogenetic lineage ''illumina''ted by retroposon reads |journal=[[Scientific Reports]] |year=2017 |volume=7 |issue=1 |page=43562 |doi=10.1038/srep43562|pmid=28256552 |pmc=5335264 |bibcode=2017NatSR...743562D |doi-access=free}}</ref><ref name=Korth2002/>
== Keterangan==
Biwara adalah hewan pengerat terbesar kedua yang masih hidup, setelah [[kapibara]]. Biwara memiliki tengkorak besar dengan otot pengunyah yang kuat . Mereka memiliki empat gigi seri berbentuk pahat yang terus tumbuh sepanjang hidup mereka. [[Gigi seri]] dilapisi [[enamel]] tebal berwarna oranye atau coklat kemerahan karena senyawa besi. Gigi seri bawah memiliki akar yang hampir sepanjang seluruh rahang bawah. Biwara memiliki satu [[gigi geraham]] depan dan tiga geraham di keempat sisi rahangnya, sehingga totalnya mencapai 20 gigi. Gerahamnya memiliki punggung yang berkelok-kelok untuk menggiling material kayu. Mata, telinga, dan lubang hidung disusun sedemikian rupa sehingga tetap berada di atas air sementara seluruh tubuh terendam. Lubang hidung dan telinga memiliki katup yang menutup di bawah air, sementara selaput nictitating menutupi mata. Untuk melindungi laring dan trakea dari aliran air, [[epiglotis]] ditempatkan di dalam rongga hidung, bukan di tenggorokan. Selain itu, bagian belakang lidah bisa terangkat dan membuat segel kedap air. Bibir biwara bisa menutup di belakang gigi seri, mencegah air masuk ke mulutnya saat mereka memotong dan menggigit sesuatu saat terendam.

Kaki depan biwara sangat cekatan sehingga memungkinkan mereka menggenggam dan me[[manipulasi]] objek dan makanan, serta menggali. Kaki belakangnya lebih besar dan memiliki anyaman di antara jari-jari kakinya , dan jari kaki kedua yang paling dalam memiliki "kuku ganda" yang digunakan untuk perawatan. Biwara bisa berenang dengan kecepatan 8 km/jam (5,0 mph); hanya kaki belakangnya yang berselaput saja yang digunakan untuk berenang, sedangkan kaki depannya terlipat di bawah dada. Di permukaan, tungkai belakang didorong satu demi satu; saat berada di bawah air, mereka bergerak pada waktu yang sama. Biwara merasa canggung di darat tetapi dapat bergerak cepat saat merasa terancam. Mereka dapat membawa benda sambil berjalan dengan kaki belakangnya

Ekor khas biwara memiliki pangkal berbentuk kerucut, berotot, dan berbulu; dua pertiga sisanya berbentuk datar dan bersisik. Ekor memiliki banyak fungsi: memberikan dukungan bagi hewan saat ia tegak (seperti saat mengunyah pohon), bertindak sebagai kemudi saat berenang, dan menyimpan lemak untuk [[musim dingin]]. Ia juga memiliki sistem [[pembuluh darah]] [[pertukaran arus berlawanan|berlawanan arah]] yang memungkinkan hewan kehilangan panas pada suhu hangat dan menahan panas pada suhu dingin.



== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 18 April 2024 22.21

Bantuan taxobox otomatis
Terima kasih atas jasa Anda dalam menerapkan templat taksonomi otomatis. Kami tidak menemukan halaman taksonomi untuk "Castor".
  • Apakah "Castor" merupakan nama ilmiah takson tersebut? Apabila Anda saat ini sedang menyunting halaman "Hewan", kamu harus sesuaikan menjadi |taxon=Animalia. Jika Anda sudah selesai memperbaiki templat tersebut, tekan "Pratayang" untuk memperbarui pesan ini.
  • Klik pranala ini untuk memasukkan detail taksonomi untuk "Castor".
Parameter umum
  • |authority= Siapa yang mencetuskan takson
  • |parent authority= Siapa yang mencetuskan takson induk
  • |display parents=4 memaksa untuk menampilkan empat takson induk
  • |display children= menampilkan subdivisi apapun yang tersedia dan sudah lebih dulu ada pada pangkalan data Wikipedia (cth. genera di dalam famili)
Halaman yang dapat membantu Anda
Biwara
Rentang waktu: Miosen Akhir – Sekarang
Biwara amerika-utara (Castor canadensis)
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Takson tak dikenal (perbaiki): Castor
Spesies

C. canadensis – biwara amerika-utara
C. fiber – biwara eurasia
C. californicus
C. praefiber
C. neglectus

Wilayah persebaran biwara pada tahun 2016 (termasuk populasi C. canadensis yang menjadi pendatang di Eropa dan Patagonia, tetapi tidak termasuk populasi C. fiber di Mongolia dan Tiongkok Timur Laut dan populasi yang diperkenalkan kembali di Britania Raya)

Biwara adalah hewan pengerat semiakuatik besar yang tergolong ke dalam genus Castor[1] dan berasal dari kawasan Holarktik di Belahan Bumi Utara. Terdapat dua spesies biwara yang masih ada saat ini, yaitu biwara amerika-utara (Castor canadensis) dan biwara eurasia (C. fiber). Biwara adalah hewan pengerat terbesar kedua di dunia setelah kapibara. Hewan ini memiliki tubuh yang gemuk dengan kepala yang besar, gigi seri yang panjang dan berbentuk seperti pahat, rambut yang berwarna cokelat atau abu-abu, kaki depan yang seperti tangan, kaki belakang yang berselaput dan datar, serta ekor yang bersisik. Biwara eropa memiliki tengkorak yang lebih memanjang dengan rongga tulang hidung yang lebih berbentuk seperti segi tiga, warna rambut yang lebih cerah, serta ekor yang lebarnya lebih kecil. Habitat biwara terletak di ekosistem air tawar seperti sungai, danau, dan kolam. Biwara merupakan hewan herbivora yang mengonsumsi pepagan, tumbuhan air, rumput, dan teki-tekian.

Hewan ini dikenal akan kemampuannya dalam membangun bendungan dan sarang dengan menggunakan ranting, tumbuh-tumbuhan, batu, dan lumpur. Mereka mengunyah pohon untuk menghasilkan bahan bangunan. Bendungan biwara dapat menampung air, sementara sarangnya dimanfaatkan untuk bernaung. Struktur yang mereka bangun menghasilkan lahan basah yang dimanfaatkan oleh spesies-spesies lain. Mengingat biwara sangat berdampak terhadap organisme-organisme lain di ekosistem, spesies-spesies biwara dianggap sebagai spesies kunci. Biwara sendiri merupakan spesies monogami; jantan dan betina hidup bersama dengan anak-anak mereka. Ketika anak-anaknya sudah dewasa, mereka akan membantu memperbaiki bendungan dan sarang dan juga dapat membantu membesarkan anak yang baru lahir. Biwara memiliki teritori dan menandainya dengan mendirikan gundukan aroma yang terbuat dari lumpur, bongkahan, dan kastoreum, yaitu substansi berbasis urin yang dikeluarkan dari kantung kastor seekor biwara. Biwara juga dapat mengenali kerabat mereka berdasarkan sekresi kelenjar anal dan lebih mungkin hidup berdampingan dengan kerabat tersebut.

Dalam sejarah, biwara telah diburu manusia untuk diambil rambut, daging, dan kastoreumnya. Kastoreum telah dimanfaatkan sebagai obat-obatan, wewangian, dan penyedap makanan, sedangkan rambutnya telah mendorong perdagangan rambut hewan di Amerika Utara. Kedua spesies biwara hampir punah pada abad ke-19 akibat perburuan besar-besaran hingga akhirnya mulai diambil tindakan untuk melestarikan hewan ini. Populasi biwara pun kembali meningkat, dan kini kedua spesies biwara digolongkan sebagai spesies risiko rendah oleh Daftar Merah IUCN. Dalam kebudayaan manusia, biwara melambangkan ketekunan dan merupakan hewan nasional negara Kanada.

Penamaan

Biwara dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan beaver. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Inggris Kuno, beofor atau befor, dan terkait dengan kata dalam bahasa Jerman Biber dan dalam bahasa Belanda bever.[2] Kata-kata ini sendiri dapat ditilik kembali ke akarnya dalam bahasa Proto-Jermanik, yaitu *bebruz, yang kemudian dapat ditilik kembali ke kata dalam bahasa Proto-Indo-Eropa, *bhebhrus, yang bermakna "cokelat".[3] Sementara itu, nama genus Castor berasal dari bahasa Yunani kastor yang berarti "biwara".[4][5]

Dalam bahasa Indonesia, hewan ini sering kali disebut dengan nama yang salah, yaitu "berang-berang". Istilah berang-berang sebenarnya mengacu kepada mamalia karnivora yang tergolong ke dalam subfamili Lutrinae dan dalam bahasa Inggris disebut otter. Tidak seperti biwara, berang-berang adalah hewan karnivora yang tidak dapat membuat bendungan. Selain itu, berang-berang tergolong ke dalam ordo Carnivora, sementara biwara merupakan bagian dari ordo Rodentia.[6]

Taksonomi

Biwara amerika-utara (Castor canadensis)
Biwara eurasia (Castor fiber)

Terdapat dua spesies biwara yang masih ada saat ini, yaitu biwara amerika-utara (Castor canadensis) dan biwara eurasia (C. fiber). Bila dibandingkan dengan biwara amerika-utara, biwara eurasia memiliki tengkorak yang lebih memanjang dengan rongga tulang hidung yang lebih berbentuk segi tiga, warna rambut yang lebih cerah, serta ekor yang lebarnya lebih kecil.[7]

Carl Linnaeus adalah sosok yang mencetuskan nama Castor sebagai genus hewan ini pada tahun 1758;[8] ia jugalah yang mencetuskan epitet fiber.[9] Zoolog Jerman Heinrich Kuhl menciptakan istilah C. canadensis pada tahun 1820.[10] Namun, pada masa itu, banyak yang mengira bahwa biwara amerika-utara dan biwara eurasia adalah spesies yang sama. Fakta bahwa keduanya merupakan spesies yang berbeda baru dibuktikan pada dasawarsa 1970-an: biwara eurasia memiliki 48 kromosom, sementara biwara amerika-utara hanya 40.[11][12] Akibat perbedaan jumlah kromosom, kedua spesies ini tidak dapat saling berkawin.[13] Selain itu, telah teridentifikasi 25 subspesies C. canadensis dan sembilan subspesies C. fiber.[9][10]

Evolusi

Biwara tergolong ke dalam subordo hewan pengerat Castorimorpha bersama dengan hewan-hewan Heteromyidae (tikus kanguru, mencit kanguru, mencit dari famili Perognathinae, dan mencit dari genus Heteromys) serta hewan pengerat dari famili Geomyidae. Biwara modern merupakan satu-satunya anggota famili Castoridae yang masih sintas. Hewan ini berasal dari Amerika Utara pada kala Eosen dan menyebar ke Benua Eurasia melalui Jembatan Darat Bering pada kala Oligosen awal, bersamaan dengan terjadinya Grande Coupure, yaitu masa transisi antara kala Eosen dan Oligosen sekitar 33 juta tahun yang lalu yang ditandai dengan kepunahan berskala besar dan pergantian spesies.[14][15]

Keterangan

Biwara adalah hewan pengerat terbesar kedua yang masih hidup, setelah kapibara. Biwara memiliki tengkorak besar dengan otot pengunyah yang kuat . Mereka memiliki empat gigi seri berbentuk pahat yang terus tumbuh sepanjang hidup mereka. Gigi seri dilapisi enamel tebal berwarna oranye atau coklat kemerahan karena senyawa besi. Gigi seri bawah memiliki akar yang hampir sepanjang seluruh rahang bawah. Biwara memiliki satu gigi geraham depan dan tiga geraham di keempat sisi rahangnya, sehingga totalnya mencapai 20 gigi. Gerahamnya memiliki punggung yang berkelok-kelok untuk menggiling material kayu. Mata, telinga, dan lubang hidung disusun sedemikian rupa sehingga tetap berada di atas air sementara seluruh tubuh terendam. Lubang hidung dan telinga memiliki katup yang menutup di bawah air, sementara selaput nictitating menutupi mata. Untuk melindungi laring dan trakea dari aliran air, epiglotis ditempatkan di dalam rongga hidung, bukan di tenggorokan. Selain itu, bagian belakang lidah bisa terangkat dan membuat segel kedap air. Bibir biwara bisa menutup di belakang gigi seri, mencegah air masuk ke mulutnya saat mereka memotong dan menggigit sesuatu saat terendam.

Kaki depan biwara sangat cekatan sehingga memungkinkan mereka menggenggam dan memanipulasi objek dan makanan, serta menggali. Kaki belakangnya lebih besar dan memiliki anyaman di antara jari-jari kakinya , dan jari kaki kedua yang paling dalam memiliki "kuku ganda" yang digunakan untuk perawatan. Biwara bisa berenang dengan kecepatan 8 km/jam (5,0 mph); hanya kaki belakangnya yang berselaput saja yang digunakan untuk berenang, sedangkan kaki depannya terlipat di bawah dada. Di permukaan, tungkai belakang didorong satu demi satu; saat berada di bawah air, mereka bergerak pada waktu yang sama. Biwara merasa canggung di darat tetapi dapat bergerak cepat saat merasa terancam. Mereka dapat membawa benda sambil berjalan dengan kaki belakangnya

Ekor khas biwara memiliki pangkal berbentuk kerucut, berotot, dan berbulu; dua pertiga sisanya berbentuk datar dan bersisik. Ekor memiliki banyak fungsi: memberikan dukungan bagi hewan saat ia tegak (seperti saat mengunyah pohon), bertindak sebagai kemudi saat berenang, dan menyimpan lemak untuk musim dingin. Ia juga memiliki sistem pembuluh darah berlawanan arah yang memungkinkan hewan kehilangan panas pada suhu hangat dan menahan panas pada suhu dingin.


Referensi

  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  2. ^ "Beaver". Lexico. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-30. Diakses tanggal 22 Januari 2021. 
  3. ^ "beaver". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal 18 Januari 2017. 
  4. ^ "castor". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal 30 September 2018. 
  5. ^ "Castor". Lexico. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-08. Diakses tanggal 22 Januari 2021. 
  6. ^ "Beaver dan Otter, Mamalia Beda Kerabat yang Sering Disalahkaprahkan". Wana Swara. 22 Februari 2021. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  7. ^ Runtz 2015, hlm. 22–25.
  8. ^ "Castor". Integrated Taxonomic Information System (ITIS). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 November 2020. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  9. ^ a b "Castor fiber". ITIS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2020. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  10. ^ a b "Castor canadensis". ITIS. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 3, 2020. Diakses tanggal September 21, 2020. 
  11. ^ Poliquin 2015, hlm. 79–80.
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MacDonald
  13. ^ Lahti, S.; Helminen, M. (1974). "The beaver Castor fiber (L.) and Castor canadensis (Kuhl) in Finland". Acta Theriologica. 19 (4): 177–189. doi:10.4098/AT.ARCH.74-13alt=Dapat diakses gratis. 
  14. ^ Doronina, Liliya; Matzke, Andreas; Churakov, Gennady; Stoll, Monika; Huge, Andreas; Schmitz, Jürgen (2017). "The beaver's phylogenetic lineage illuminated by retroposon reads". Scientific Reports. 7 (1): 43562. Bibcode:2017NatSR...743562D. doi:10.1038/srep43562alt=Dapat diakses gratis. PMC 5335264alt=Dapat diakses gratis. PMID 28256552. 
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Korth2002