Lompat ke isi

Kapal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aday (bicara | kontrib)
Baris 12: Baris 12:
Menjelang akhir [[abad ke-20]], navigasi sangat dipermudah oleh [[GPS]], yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan [[satelit]].Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat , akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.
Menjelang akhir [[abad ke-20]], navigasi sangat dipermudah oleh [[GPS]], yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan [[satelit]].Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat , akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.


== Awak kapal ==
== Anak Buah Kapal ==
Awak kapal terdiri dari beberapa bagian.
Anak Buah Kapal (ABK) atau Awak Kapal terdiri dari beberapa bagian.
Masing masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri dan tanggung jawab terbesar terletak di tangan Kapten kapal selaku pimpinan pelayaran.
Masing masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri dan tanggung jawab utama terletak di tangan Kapten kapal selaku pimpinan pelayaran.


Hirarki awak kapal terbagi menjadi Deck Department dan Engine Department, selain terbagi menjadi perwira/Officer dan bawahan/Rating.
Hierarki awak kapal terbagi menjadi Departemen Dek dan Departemen Mesin, selain terbagi menjadi perwira/Officer dan bawahan/Rating.


Perwira Deck Departement :
'''Perwira Departemen Dek''' :
1. Kapten/Nakhoda/Master adalah pimpinan dan penanggung jawab pelayaran
# Kapten/Nakhoda/Master adalah pimpinan dan penanggung jawab pelayaran
2. Mualim I/Chief Officer/Chief Mate bertugas pengatur muatan, persediaan air tawar dan sebagai pengatur arah navigasi
# Mualim I/Chief Officer/Chief Mate bertugas pengatur muatan, persediaan air tawar dan sebagai pengatur arah navigasi
3. Mualim 2/Second Officer/Second Mate bertugas membuat jalur/route peta pelayaran yg akan di lakukan dan pengatur arah navigasi.
# Mualim 2/Second Officer/Second Mate bertugas membuat jalur/route peta pelayaran yg akan di lakukan dan pengatur arah navigasi.
4. Mualim 3/Third Officer/Third Mate bertugas sebagai pengatur, memeriksa, memelihara semua alat alat keselamatan kapal dan juga bertugas sebagai pengatur arah navigasi.
# Mualim 3/Third Officer/Third Mate bertugas sebagai pengatur, memeriksa, memelihara semua alat alat keselamatan kapal dan juga bertugas sebagai pengatur arah navigasi.
5. Marconist/Radio Officer/Spark bertugas sebagai operator radio/komunikasi serta bertanggung jawab menjaga keselamatan kapal dari marabahaya baik itu yg di timbulkan dari alam seperti badai, ada kapal tenggelam, dll. Namun pada awal tahun 1990-an posisi marconist ini terancam dengan adanya peralatan komunikasi yang sangat modern yaitu dengan menggunakan system INMARSAT (International Maritime Satelit) dan GMDSS (Global Maritime Distress Safety system). Komunikasi dengan menggunakan INMARSAT lebih cepat, tepat dan akurat karena menggunakan system satelite pengiriman berita bisa lewat E-mail, ataupun telephone secara langsung. Banyak perusahaan pelayaran tidak mempekerjakan seorang marconist di atas kapal, karena para Mualim dan Kapten juga di perbolehkan mengoperasikan peralatan INMARSAT dan GMDSS dengan ketentuan sertifikasi yang layak untuk menggantikan posisi marconist.Pemerintah telah memberikan kesempatan kepada para ex marconist / operator radio untuk mengambil ijazah Mualim III / ANT III ( Deck Departement ) , akan tetapi tidak semua ex marconist tersebut bisa mengikuti pendidikan untuk mengambil ijazah ANT III tersebut dengan alasan sebagai berikut :
# Markonis/Radio Officer/Spark bertugas sebagai operator radio/komunikasi serta bertanggung jawab menjaga keselamatan kapal dari marabahaya baik itu yg di timbulkan dari alam seperti badai, ada kapal tenggelam, dll. Namun pada awal tahun 1990-an posisi markonis ini terancam dengan adanya peralatan komunikasi yang sangat modern yaitu dengan menggunakan system INMARSAT (International Maritime Satelit) dan GMDSS (Global Maritime Distress Safety System). Komunikasi dengan menggunakan INMARSAT lebih cepat, tepat dan akurat karena menggunakan sistem satelit pengiriman berita bisa lewat e-mail, ataupun telephone secara langsung. Banyak perusahaan pelayaran tidak mempekerjakan seorang markonis di atas kapal, karena para Mualim dan Kapten juga di perbolehkan mengoperasikan peralatan INMARSAT dan GMDSS dengan ketentuan sertifikasi yang layak untuk menggantikan posisi marconist.Pemerintah telah memberikan kesempatan kepada para ex markonis / operator radio untuk mengambil ijazah Mualim III / ANT III (Deck Departement), akan tetapi tidak semua ex markonis tersebut dapat mengikuti pendidikan untuk mengambil ijazah ANT III tersebut dengan alasan sebagai berikut :
-Untuk para operator radio yang sudah memiliki lanjut usia.
#* Untuk para operator radio yang sudah lanjut usia.
-Biaya untuk mengambil ijazah ANT III tersebut sangat mahal.
#* Biaya untuk mengambil ijazah ANT III tersebut sangat mahal.
-Lama pendidikan di tambah praktek kerja laut.
#* Lama pendidikan di tambah praktek kerja laut.


Perwira Engine Departement :
'''Perwira Departemen Mesin''' :
1.K.K.M (kepala kamar mesin) Chief Engineer pimpinan dan penanggung jawab atas semua mesin yang ada di kapal baik itu mesin induk, mesin bantu, mesin pompa, mesin crane, mesin sekoci, mesin kemudi, mesin freezer, dll.
# KKM (Kepala Kamar Mesin)/Chief Engineer, pimpinan dan penanggung jawab atas semua mesin yang ada di kapal baik itu mesin induk, mesin bantu, mesin pompa, mesin crane, mesin sekoci, mesin kemudi, mesin freezer, dll.
2. Masinis I/First Engineer bertanggung jawab atas mesin induk
# Masinis 1/First Engineer bertanggung jawab atas mesin induk
3. Masinis 2/Second Engineer bertanggung jawab atas semua mesin bantu.
# Masinis 2/Second Engineer bertanggung jawab atas semua mesin bantu.
4. Masinis 3/Third Enginer bertanggung jawab atas semua mesin pompa.
# Masinis 3/Third Enginer bertanggung jawab atas semua mesin pompa.
5. Juru Listrik/Electrician bertanggung jawab atas semua mesin yang menggunakan tenaga listrik dan seluruh tenaga cadangan.
# Juru Listrik/Electrician bertanggung jawab atas semua mesin yang menggunakan tenaga listrik dan seluruh tenaga cadangan.
6. Juru minyak/Oiler pembantu para Masinis/Engineer
# Juru minyak/Oiler pembantu para Masinis/Engineer




Ratings atau bawahan
'''Ratings atau bawahan'''
Bagian dek:
# ''Bagian dek'':
1 Boatswain atau Bosun atau Serang (Kepala kerja bawahan)
## Boatswain atau Bosun atau Serang (Kepala kerja bawahan)
2. Able Bodied Seaman (AB) atau Jurumudi
## Able Bodied Seaman (AB) atau Jurumudi
3. Ordinary Seaman (OS) atau Kelasi atau Sailor
## Ordinary Seaman (OS) atau Kelasi atau Sailor
4. Pumpman atau Juru Pompa, khusus kapal-kapal tanker (kapal pengangkut cairan)
## Pumpman atau Juru Pompa, khusus kapal-kapal tanker (kapal pengangkut cairan)
# ''Bagian mesin'':
## Mandor (Kepala Kerja Oiler dan Wiper)
## Fitter atau Juru Las
## Oiler atau Juru Minyak
## Wiper
# ''Bagian Permakanan'':
## Juru masak/ cook bertanggung jawab atas segala makanan, baik itu memasak, pengaturan menu makanan, dan persediaan makanan.
## Mess boy / pembantu bertugas membantu Juru masak


'''Ijazah Pelaut'''
Bagian mesin:
1. Mandor (Kepala Kerja Oiler dan Wiper)
2. Fitter atau Juru Las
3. Oiler atau Juru Minyak
4. Wiper


Ijazah bagi pelaut (perwira) terbagi atas ijazah dek dan ijazah mesin.
Pantry Departement :
1. Juru masak/ cook bertanggung jawab atas segala makanan, baik itu memasak, pengaturan menu makanan, dan persediaan makanan.
2. Mess boy / pembantu bertugas membantu Juru masak


# ''Ijazah Dek'' yaitu (dari yang tertinggi):
Ijazah Pelaut
## Ahli Nautika Tingkat I (ANT I) ; dulu Pelayaran Besar I (PB I): Master (Kapten) kapal dengan tak terbatas berat kapal dan alur pelayaran

## Ahli Nautika Tingkat II (ANT II) ; dulu Pelayaran Besar II (PB II):
Ijazah bagi pelaut (perwira)terbagi atas ijazah dek dan ijazah mesin.
##* Chief Officer tak terbatas berat kapal dan pelayaran;

##* Master (kapten) pada kapal kurang dari 5000 ton dengan pelayaran tak terbatas
I.Ijazah dek yaitu (dari yang tertinggi):
##* Master kapal kurang dari 7500 ton daerah pantai dan harus pengalaman sebagai Chief Mate selama 2 tahun

## Ahli Nautika Tingkat III (ANT III) ; dulu Pelayaran Besar III (PB III): Chief Officer max 3000 DWT
1.Pelayaran Besar I (PB I): Master (Kapten) kapal dengan tak terbatas berat kapal dan alur pelayaran
## Ahli Nautika Tingkat IV (ANT IV) ; dulu Mualim Pelayaran Intersuler (MPI): Perwira kapal-kapal antar pulau
## Ahli Nautika Tingkat V (ANT V) ; dulu Mualim Pelayaran Terbatas (MPT): Perwira kapal-kapal kecil antar pulau
2. Pelayaran Besar II (PB II):
## Ahli Nautika Tingkat Dasar (ANT D)
a. Chief officer tak terbatas berat kapal dan pelayaran;
# ''Ijazah Mesin'' (dari yang tertinggi):
b. Master (kapten) pada kapal kurang dari 5000 ton dengan pelayaran tak terbatas
## Ahli Teknik Tingkat I (ATT I) ; dulu Ahli Mesin Kapal C (AMK C): Chief Engineer kapal tak terbatas
c. Master kapal kurang dari 7500 ton daerah pantai dan harus pengalaman sebagai Chief Mate selama 2 tahun
## Ahli Teknik Tingkat II (ATT II) ; Ahli Mesin Kapal B (AMK B):

##* Second Engineer Enginee tak terbatas
3. Pelayaran Besar III (PB III): Chief officer max 3000 DWT
##* Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas

##* Chief Engineer dengan tenaga mesin tak terbatas, pelayaran daerah pantai
4. Mualim Pelayaran Intersuler (MPI): Perwira kapal-kapal antar pulau
## Ahli Teknik Tingkat III (ATT III) ; dulu Ahli mesin Kapal A (AMK A):
5. Mualim Pelayaran Terbatas (MPT): Perwira kapal-kapal kecil antar pulau
##* Perwira Jaga (tak terbatas)
6. Radio Operator: Perwira radio
##* Second Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas

##* Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW daerah pantai harus pengalaman 2 tahun sebagai Second Engineer
II. Ijazah mesin (dari yang tertinggi):
1. Ahli Mesin Kapal C (AMK C): Chief Engineer kapal tak terbatas
## Ahli Teknik Tingkat IV (ATT IV) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Intersuler (AMKPI): Engineer kapal-kapal antar pulau
## Ahli Teknik Tingkat V (ATT V) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Terbatas (AMKPT): Engineer Kapal-kapal kecil antar pulau

2. Ahli Mesin Kapal B (AMK B):
## Ahli Teknik Tingkat Dasar (ATT D)
a. Second Engineer Enginee tak terbatas
b. Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas
c. Chief Engineer dengan tenaga mesin tak terbatas, pelayaran daerah pantai

3. Ahli mesin Kapal A (AMK A):
a. Perwira Jaga (tak terbatas)
b. Second Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas
c. Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW daerah pantai harus pengalaman 2 tahun
sebagai Second Engineer
4. Ahli Mesin Kapal Pelayaran Intersuler (AMKPI): Engineer kapal-kapal antar pulau
5. Ahli Mesin Kapal Pelayaran Terbatas (AMKPT): Engineer Kapal-kapal kecil antar pulau .


== Jenis-jenis kapal ==
== Jenis-jenis kapal ==

Revisi per 16 Juni 2006 20.49

Sebuah kapal.

Kapal, seperti sampan atau perahu, merupakan suatu kendaraan yang dibuat untuk lautan atau pengangkutan merintang air. Ia biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti perahu keselamatan. Secara kebiasaannya kapal bisa membawa perahu tetapi perahu tidak boleh membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat.

Berabad abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau mengunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal bermesin yang berjalan mengambang diatas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam.

Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat. Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream. Sekalipun masih digunakan pada beberapa negara.

Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh S.F.B Morse dan radio oleh C. Marconi, terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot dimana 1 knot = 1,85200 km/jam.

Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat , akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.

Anak Buah Kapal

Anak Buah Kapal (ABK) atau Awak Kapal terdiri dari beberapa bagian. Masing masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri dan tanggung jawab utama terletak di tangan Kapten kapal selaku pimpinan pelayaran.

Hierarki awak kapal terbagi menjadi Departemen Dek dan Departemen Mesin, selain terbagi menjadi perwira/Officer dan bawahan/Rating.

Perwira Departemen Dek :

  1. Kapten/Nakhoda/Master adalah pimpinan dan penanggung jawab pelayaran
  2. Mualim I/Chief Officer/Chief Mate bertugas pengatur muatan, persediaan air tawar dan sebagai pengatur arah navigasi
  3. Mualim 2/Second Officer/Second Mate bertugas membuat jalur/route peta pelayaran yg akan di lakukan dan pengatur arah navigasi.
  4. Mualim 3/Third Officer/Third Mate bertugas sebagai pengatur, memeriksa, memelihara semua alat alat keselamatan kapal dan juga bertugas sebagai pengatur arah navigasi.
  5. Markonis/Radio Officer/Spark bertugas sebagai operator radio/komunikasi serta bertanggung jawab menjaga keselamatan kapal dari marabahaya baik itu yg di timbulkan dari alam seperti badai, ada kapal tenggelam, dll. Namun pada awal tahun 1990-an posisi markonis ini terancam dengan adanya peralatan komunikasi yang sangat modern yaitu dengan menggunakan system INMARSAT (International Maritime Satelit) dan GMDSS (Global Maritime Distress Safety System). Komunikasi dengan menggunakan INMARSAT lebih cepat, tepat dan akurat karena menggunakan sistem satelit pengiriman berita bisa lewat e-mail, ataupun telephone secara langsung. Banyak perusahaan pelayaran tidak mempekerjakan seorang markonis di atas kapal, karena para Mualim dan Kapten juga di perbolehkan mengoperasikan peralatan INMARSAT dan GMDSS dengan ketentuan sertifikasi yang layak untuk menggantikan posisi marconist.Pemerintah telah memberikan kesempatan kepada para ex markonis / operator radio untuk mengambil ijazah Mualim III / ANT III (Deck Departement), akan tetapi tidak semua ex markonis tersebut dapat mengikuti pendidikan untuk mengambil ijazah ANT III tersebut dengan alasan sebagai berikut :
    • Untuk para operator radio yang sudah lanjut usia.
    • Biaya untuk mengambil ijazah ANT III tersebut sangat mahal.
    • Lama pendidikan di tambah praktek kerja laut.

Perwira Departemen Mesin :

  1. KKM (Kepala Kamar Mesin)/Chief Engineer, pimpinan dan penanggung jawab atas semua mesin yang ada di kapal baik itu mesin induk, mesin bantu, mesin pompa, mesin crane, mesin sekoci, mesin kemudi, mesin freezer, dll.
  2. Masinis 1/First Engineer bertanggung jawab atas mesin induk
  3. Masinis 2/Second Engineer bertanggung jawab atas semua mesin bantu.
  4. Masinis 3/Third Enginer bertanggung jawab atas semua mesin pompa.
  5. Juru Listrik/Electrician bertanggung jawab atas semua mesin yang menggunakan tenaga listrik dan seluruh tenaga cadangan.
  6. Juru minyak/Oiler pembantu para Masinis/Engineer


Ratings atau bawahan

  1. Bagian dek:
    1. Boatswain atau Bosun atau Serang (Kepala kerja bawahan)
    2. Able Bodied Seaman (AB) atau Jurumudi
    3. Ordinary Seaman (OS) atau Kelasi atau Sailor
    4. Pumpman atau Juru Pompa, khusus kapal-kapal tanker (kapal pengangkut cairan)
  2. Bagian mesin:
    1. Mandor (Kepala Kerja Oiler dan Wiper)
    2. Fitter atau Juru Las
    3. Oiler atau Juru Minyak
    4. Wiper
  3. Bagian Permakanan:
    1. Juru masak/ cook bertanggung jawab atas segala makanan, baik itu memasak, pengaturan menu makanan, dan persediaan makanan.
    2. Mess boy / pembantu bertugas membantu Juru masak

Ijazah Pelaut

Ijazah bagi pelaut (perwira) terbagi atas ijazah dek dan ijazah mesin.

  1. Ijazah Dek yaitu (dari yang tertinggi):
    1. Ahli Nautika Tingkat I (ANT I) ; dulu Pelayaran Besar I (PB I): Master (Kapten) kapal dengan tak terbatas berat kapal dan alur pelayaran
    2. Ahli Nautika Tingkat II (ANT II) ; dulu Pelayaran Besar II (PB II):
      • Chief Officer tak terbatas berat kapal dan pelayaran;
      • Master (kapten) pada kapal kurang dari 5000 ton dengan pelayaran tak terbatas
      • Master kapal kurang dari 7500 ton daerah pantai dan harus pengalaman sebagai Chief Mate selama 2 tahun
    3. Ahli Nautika Tingkat III (ANT III) ; dulu Pelayaran Besar III (PB III): Chief Officer max 3000 DWT
    4. Ahli Nautika Tingkat IV (ANT IV) ; dulu Mualim Pelayaran Intersuler (MPI): Perwira kapal-kapal antar pulau
    5. Ahli Nautika Tingkat V (ANT V) ; dulu Mualim Pelayaran Terbatas (MPT): Perwira kapal-kapal kecil antar pulau
    6. Ahli Nautika Tingkat Dasar (ANT D)
  2. Ijazah Mesin (dari yang tertinggi):
    1. Ahli Teknik Tingkat I (ATT I) ; dulu Ahli Mesin Kapal C (AMK C): Chief Engineer kapal tak terbatas
    2. Ahli Teknik Tingkat II (ATT II) ; Ahli Mesin Kapal B (AMK B):
      • Second Engineer Enginee tak terbatas
      • Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas
      • Chief Engineer dengan tenaga mesin tak terbatas, pelayaran daerah pantai
    3. Ahli Teknik Tingkat III (ATT III) ; dulu Ahli mesin Kapal A (AMK A):
      • Perwira Jaga (tak terbatas)
      • Second Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas
      • Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW daerah pantai harus pengalaman 2 tahun sebagai Second Engineer
    4. Ahli Teknik Tingkat IV (ATT IV) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Intersuler (AMKPI): Engineer kapal-kapal antar pulau
    5. Ahli Teknik Tingkat V (ATT V) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Terbatas (AMKPT): Engineer Kapal-kapal kecil antar pulau
    6. Ahli Teknik Tingkat Dasar (ATT D)

Jenis-jenis kapal

Berdasarkan tenaga penggerak

  1. Kapal bertenaga manusia (Pendayung)
  2. Kapal layar
  3. Kapal uap
  4. Kapal diesel atau Kapal motor
  5. Kapal nuklir

Berdasarkan jenis pelayarannya

  1. Kapal permukaan
  2. Kapal selam
  3. Kapal mengambang

Berdasarkan fungsinya

  1. Kapal perang
  2. Kapal penumpang
  3. Kapal barang
  4. Tanker
  5. Kapal feri
  6. Kapal pemecah es
  7. Kapal tunda
  8. Tongkang
  9. Kapal tender
  10. Kapal Ro-Ro
  11. Kapal dingin beku

Pranala luar