Lompat ke isi

Vlad Ţepeş: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
01Raina (bicara | kontrib)
+ isi & rujukan
typo
Baris 34: Baris 34:
Dracula dibebaskan pada tahun 1448 M oleh [[Turki Ottoman]].<ref name="Dracula"/> Alasannya adalah karena ayahnya, Vlad II dan pamannya Mircea telah wafat.<ref name="Dracula"/> Pada umur 17 tahun, ia ditugaskan untuk merebut kembali [[Wallachia]] dari [[Kerajaan Hungaria]].<ref name="Dracula"/> Ia berhasil walau dua bulan kemudian kembali kalah dari Janos Hunyadi.<ref name="Dracula"/> Janos Hunyadi kemudian menempatkan bawahannya Vladislav II di takhta [[Wallachia]].<ref name="Dracula"/> Selama tiga tahun Dracula diasingkan ke Moldavia.<ref name="Dracula"/> Pada tahun ketiga Pangeran Bigdan Moldavia terbunuh dan memaksa Dracula untuk melarikan diri.<ref name="Dracula"/>
Dracula dibebaskan pada tahun 1448 M oleh [[Turki Ottoman]].<ref name="Dracula"/> Alasannya adalah karena ayahnya, Vlad II dan pamannya Mircea telah wafat.<ref name="Dracula"/> Pada umur 17 tahun, ia ditugaskan untuk merebut kembali [[Wallachia]] dari [[Kerajaan Hungaria]].<ref name="Dracula"/> Ia berhasil walau dua bulan kemudian kembali kalah dari Janos Hunyadi.<ref name="Dracula"/> Janos Hunyadi kemudian menempatkan bawahannya Vladislav II di takhta [[Wallachia]].<ref name="Dracula"/> Selama tiga tahun Dracula diasingkan ke Moldavia.<ref name="Dracula"/> Pada tahun ketiga Pangeran Bigdan Moldavia terbunuh dan memaksa Dracula untuk melarikan diri.<ref name="Dracula"/>


Sementara itu di [[Wallachia]], Vladislav II pun mengkhianati Janos Hunyadi dan bergabung dengan [[Turki Ottoman]].<ref name="Dracula"/> Hal ini membuka jalan Dracula untuk mendekati Janos Hunyadi.<ref name="Dracula"/> Janos Hunyadi pun mempercayai Dracula dengan alsan bahwa anak itu memikili pengetahuan yang banyak tentang [[Turki Ottoman]].<ref name="Dracula"/> Keduanya ternyata memiliki banyak kesamaan karena ternyata keduanya adalah tipe pemimpin [[Machiaveli]] yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan.<ref name="Dracula"/>
Sementara itu di [[Wallachia]], Vladislav II pun mengkhianati Janos Hunyadi dan bergabung dengan [[Turki Ottoman]].<ref name="Dracula"/> Hal ini membuka jalan Dracula untuk mendekati Janos Hunyadi.<ref name="Dracula"/> Janos Hunyadi pun mempercayai Dracula dengan alsan bahwa anak itu memikili pengetahuan yang banyak tentang [[Turki Ottoman]].<ref name="Dracula"/> Keduanya ternyata memiliki banyak kesamaan karena ternyata keduanya adalah tipe pemimpin [[Machiavelli]] yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan.<ref name="Dracula"/>

Janos Hunyadi akhirnya menempatkan Dracula di benteng Sibiu di barat daya [[Transilvania]].<ref name="Dracula"/> Saat itu terjadilah jatuhnya [[Kontantinopel]] ke tangan [[Turki Ottoman]], tanda kekalahan kerajaan-kerajaan [[Katolik]] dalam [[Perang Salib]]


Janos Hunyadi akhirnya menempatkan Dracula di benteng Sibiu di barat daya [[Transilvania]].<ref name="Dracula"/> Saat itu terjadilah jatuhnya [[Konstantinopel]] ke tangan [[Turki Ottoman]], tanda kekalahan kerajaan-kerajaan [[Katolik]] dalam [[Perang Salib]]


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 25 April 2010 17.03

Vlad III Drakula
Pangeran Wallachia
Potret Vlad III
Berkuasa1448; 1456–1462; 1476
AyahVlad II Dracul
IbuPutri Cneajna dari Moldavia

Vlad III, Pangeran Wallachia (c. 1431 – Desember 1476), dikenal sebagai Vlad Ţepeş diucapkan [ˈvlad ˈt͡sepeʃ]) atau Drakula, adalah pangeran Wallachia yang berkuasa pada tahun 1448, lalu pada 1456 hingga 1462 dan pada tahun 1476.

Dalam sejarah, Vlad terkenal akan perlawanannya terhadap ekspansi Kesultanan Utsmaniyah[2] dan hukuman kejam yang ia berlakukan pada musuh-musuhnya.[3]

Vlad III terkenal karena menginspirasi nama karakter vampire pada novel Bram Stoker tahun 1897, Drakula.[4]

Masa muda

Vlad dilahirkan pada bulan November atau Desember 1431 di benteng Schäßburg, Transilvania, Kerajaan Hongaria di Rumania sekarang.[1] Ayahnya, Vlad II adalah gubernur militer di Transylvania.[1] Ia diangkat oleh Raja Honggaria, Sigismund dan dijadikan anggota dari orde naga (dalam bahasa Rumania Dracul berarti Naga).[1] Vlad III yang mewarisi gelar ayahnya otomatis disebut Draculea atau Anak Naga.[1] Dalam bahasa Inggris, Draculea menjadi Dracula.[1] Sedangkan ibunya adalah seorang putri dari Maldovian.[1]

Dua tahun setelah kelahiran Dracula, pasukan Turki telah berhasil menyebrangi Sungai Danube dan siap menyerang daerah kekuasaan Raja Sigismund.[1] Raja pun memerintahkan Vladd II untuk maju berperang.[1] Dengan kesabaran Vlad II akhirnya dapat merebut takhta Wallachia.[1] Ia hanya memerintah selama tujuh tahun sebelum akhirnya Turki Ottoman datang menyerang.[1] Vlad II sadar ia tidak akan menang lalu menetralkan diri menghadari utusan Turki Ottoman.[1] Hal ini membuat Raja Sigismund marah.[1] Ia mengusir Vladd II dan mengantikannya dengan Janos Hunyadi.[1]

Setahun kemudian Vlad II kembali ke Wallachia dan merebut takthanya dengan bantuan Turki Ottoman.[1] Sebagai jaminan kesetiaannya ia mengirim dua puteranya, Dracula dan Randu ke Turki.[1] Saat itu Dracula muda berusia 11 tahun.[1]

Sebagai Tawanan di Turki

Dracula sendiri menganut agama Katolik sesuai agama orang tuanya.[1] Berbeda dengan saudaranya, Randu akhirnya memeluk agama Islam sewaktu di Turki.[1] Dracula sendiri demi politik agar tidak didiskriminasi memeluk Islam selama berada di Turki.[1] Disana ia banyak sekali mempelajari teknik-teknik perang dari pasukan Turki Ottoman.[1]

Konon bibit kejam ia dapatkan dari Wallachia.[1] Kekejaman di kota itu adalah pemandangan sehari-hari.[1] Ia membawa kekejaman itu dan memumpuk dendam sewaktu di Turki dan menunggu saatnya membalas dendam.[1]

Kembali ke Wallachia

Dracula dibebaskan pada tahun 1448 M oleh Turki Ottoman.[1] Alasannya adalah karena ayahnya, Vlad II dan pamannya Mircea telah wafat.[1] Pada umur 17 tahun, ia ditugaskan untuk merebut kembali Wallachia dari Kerajaan Hungaria.[1] Ia berhasil walau dua bulan kemudian kembali kalah dari Janos Hunyadi.[1] Janos Hunyadi kemudian menempatkan bawahannya Vladislav II di takhta Wallachia.[1] Selama tiga tahun Dracula diasingkan ke Moldavia.[1] Pada tahun ketiga Pangeran Bigdan Moldavia terbunuh dan memaksa Dracula untuk melarikan diri.[1]

Sementara itu di Wallachia, Vladislav II pun mengkhianati Janos Hunyadi dan bergabung dengan Turki Ottoman.[1] Hal ini membuka jalan Dracula untuk mendekati Janos Hunyadi.[1] Janos Hunyadi pun mempercayai Dracula dengan alsan bahwa anak itu memikili pengetahuan yang banyak tentang Turki Ottoman.[1] Keduanya ternyata memiliki banyak kesamaan karena ternyata keduanya adalah tipe pemimpin Machiavelli yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan.[1]

Janos Hunyadi akhirnya menempatkan Dracula di benteng Sibiu di barat daya Transilvania.[1] Saat itu terjadilah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman, tanda kekalahan kerajaan-kerajaan Katolik dalam Perang Salib

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak Cneajna, Hyphatia.(2010). Dracula: Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib Hal.35-36, 41-47. Yogyakarta: Navila Idea
  2. ^ Count Dracula's Legend
  3. ^ Vlad III (ruler of Walachia)
  4. ^ Encyclopedia Britannica

Pranala luar

Templat:Link FA