Kampung Ketandan: Perbedaan antara revisi
Christ Wong (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Christ Wong (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Di kawasan Kampung Ketandan banyak terdapat rumah bertingkat dengan arsitektur [[Tionghoa]], walaupun sudah mulai tergerus modernisasi . Oleh Pemerintah Kota Yogyakarta Kampung Ketandan ditetapkan sebagai kawasan Pecinan, dan akan dikembangkan lebih lanjut. Bangunan-bangunan di kawasan ini akan dibuat berasitektur Tionghoa. Sementara bangunan yang sudah atau masih berasitektur Tionghoa akan dipertahankan. |
Di kawasan Kampung Ketandan banyak terdapat rumah bertingkat dengan arsitektur [[Tionghoa]], walaupun sudah mulai tergerus modernisasi . Oleh Pemerintah Kota Yogyakarta Kampung Ketandan ditetapkan sebagai kawasan Pecinan, dan akan dikembangkan lebih lanjut. Bangunan-bangunan di kawasan ini akan dibuat berasitektur Tionghoa. Sementara bangunan yang sudah atau masih berasitektur Tionghoa akan dipertahankan. |
||
Masyarakat Tionghoa Yogyakarta sudah sejak |
Masyarakat Tionghoa Yogyakarta sudah sejak 200 tahun yang lalu <rev>[http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/30/Berita_Utama-Jateng/krn.20090130.155248.id.html]</ref> bertempat tinggal di kawasan Malioboro seperti kampung Ketandan, Beskalan dan Pajeksan. Orang-orang Tionghoa di Kampung Ketandan mayoritas membuka Toko Emas. |
||
Revisi per 24 Juni 2010 04.44
Kampung Ketandan adalah sebuah kawasan pecinan yang terletak di kawasan Malioboro, pusat kota Yogyakarta. Tepatnya berada di sebelah Tenggara perempatan Jl. Malioboro - Jl. Jend A. Yani - Jl. Pajeksan - Jl. Suryatmajan Yogyakarta.
Di kawasan Kampung Ketandan banyak terdapat rumah bertingkat dengan arsitektur Tionghoa, walaupun sudah mulai tergerus modernisasi . Oleh Pemerintah Kota Yogyakarta Kampung Ketandan ditetapkan sebagai kawasan Pecinan, dan akan dikembangkan lebih lanjut. Bangunan-bangunan di kawasan ini akan dibuat berasitektur Tionghoa. Sementara bangunan yang sudah atau masih berasitektur Tionghoa akan dipertahankan.
Masyarakat Tionghoa Yogyakarta sudah sejak 200 tahun yang lalu <rev>[1]</ref> bertempat tinggal di kawasan Malioboro seperti kampung Ketandan, Beskalan dan Pajeksan. Orang-orang Tionghoa di Kampung Ketandan mayoritas membuka Toko Emas.