Lompat ke isi

Kompleks Parlemen Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Insan kamil91 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox building | building_name = Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat | native_building_name= Gedung DPR/MPR | image = MP...'
 
Insan kamil91 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox building
{{Infobox building
| building_name = Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat
| building_name = Kompleks Parlemen
| native_building_name= Gedung DPR/MPR
| native_building_name=
| image = MPRDPRBuilding.jpg
| image = MPRDPRBuilding.jpg
| building_type = Kubah
| building_type = Moderen
| location = [[Jakarta Selatan]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta Selatan]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| start_date = [[8 Maret]] [[1965]]
| start_date = [[8 Maret]] [[1965]]
| completion_date = [[1 Februari]] [[1983]]<br />(Gedungan perlengkapan menyelsaikan tahun [[1968]])
| completion_date = [[1 Februari]] [[1983]]
| height = 100 meter
| height =
| size = 80.000 m<sup><small>2</sup></small>
| size =
| architect = Soejoedi Wirjoatmodjo
| architect = Soejoedi Wirjoatmodjo
}}
}}
'''Kompleks Parlemen''' (dulu Gedung DPR/MPR), adalah tempat bertemu anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat.
'''Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat''' (DPR/MPR) didirikan pada [[8 Maret]] [[1965]]. Saat itu, Presiden [[Soekarno]] mencetuskan untuk menyelenggarakan [[CONEFO]] (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New Emerging Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua Progresive Forces dalam kapitalis.


== Sejarah ==
Kompleks Parlemen didirikan pada [[8 Maret]] [[1965]]. Saat itu, Presiden [[Soekarno]] mencetuskan untuk menyelenggarakan [[CONEFO]] (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New Emerging Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua Progresive Forces dalam kapitalis.


Conefo dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap [[Perserikatan Bangsa-bangsa]] (PBB). Melalui Keppres No. 48/1965, Soekarno menugaskan kepada Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT). Menteri PUT kemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965 tentang Komando Pembangunan Proyek Conefo.
Conefo dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap [[Perserikatan Bangsa-bangsa]] (PBB). Melalui Keppres No. 48/1965, Soekarno menugaskan kepada Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT). Menteri PUT kemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965 tentang Komando Pembangunan Proyek Conefo.


== Pembangunan ==
=== Pembangunan ===
Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa [[Konferensi Asia-Afrika]] pada [[19 April]] [[1965]] dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek ''political venues'' di Komplek [[Senayan]] Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada [[22 Februari]] [[1965]]. Maketnya menampakkan seluruh bangunan komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari [[Jembatan Semanggi]].
Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa [[Konferensi Asia-Afrika]] pada [[19 April]] [[1965]] dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek ''political venues'' di [[Senayan]] Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada [[22 Februari]] [[1965]]. Maketnya menampakkan seluruh bangunan komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari [[Jembatan Semanggi]].


Ketika pembangunannya dilanjutkan oleh pemerintah [[Orde Baru]] pimpinan Presiden [[Soeharto]], nuansa danau buatan tak tampak dan bangunan komplek terlihat ketika melewati Jalan Gatot Subroto. Ruang Arkada di bawah tanah ditiadakan dan luasnya menjadi 60 ha, dengan luas bangunan sekitar 80.000 m2.
Ketika pembangunannya dilanjutkan oleh pemerintah [[Orde Baru]] pimpinan Presiden [[Soeharto]], nuansa danau buatan tak tampak dan bangunan komplek terlihat ketika melewati Jalan Gatot Subroto. Ruang Arkada di bawah tanah ditiadakan dan luasnya menjadi 60 ha, dengan luas bangunan sekitar 80.000 m2.


== Gedung ==
== Gedung ==
Komplek DPR/MPR terdiri dari Gedung Utama (Nusantara) yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid.
Komplek Parlemen terdiri dari Gedung Nusantara yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid.
Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 ([[UUD'45]]), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor [[Dewan Perwakilan Daerah]] (DPD).
Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 ([[UUD'45]]), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor [[Dewan Perwakilan Daerah]] (DPD).


== Lokasi ==
== Lokasi ==
Komplek DPR/MPR tersebut masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Gelora, sebelah selatan dengan Komplek Kantor Menteri Olahraga RI, Komplek Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan Komplek Taman Ria Senayan, di sebelah timur berbatasan dengan Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Menteri Kehutanan di sebelah utaranya.
Komplek Parlemen masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Gelora, sebelah selatan dengan Komplek Kantor Menteri Olahraga RI, Komplek Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan Komplek Taman Ria Senayan, di sebelah timur berbatasan dengan Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Menteri Kehutanan di sebelah utaranya.

== Lokasi demonstrasi ==
[[Berkas:Gedung_DPR_mei_1998.jpg‎|thumb|200px|gedung DPR/MPR yang diduduki oleh mahasiswa pada mei 1998.]]
Pemandangan yang paling jelas saat dilihat dari Jalan Gatot Subroto di sebelah timur. Karena gelombang demokrasi, beberapa kali pintu utama pernah jebol oleh kuatnya aksi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat sehingga pemagaran komplek DPR/MPR diperkokoh.


{{bangunan-stub}}
{{bangunan-stub}}

== Rujukan ==
== Rujukan ==
* {{cite book
* {{cite book

Revisi per 4 Januari 2011 14.47

Kompleks Parlemen
Peta
Informasi umum
JenisModeren
LokasiJakarta Selatan, Jakarta, Indonesia
Mulai dibangun8 Maret 1965
Rampung1 Februari 1983
Desain dan konstruksi
ArsitekSoejoedi Wirjoatmodjo

Kompleks Parlemen (dulu Gedung DPR/MPR), adalah tempat bertemu anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat.


Sejarah

Kompleks Parlemen didirikan pada 8 Maret 1965. Saat itu, Presiden Soekarno mencetuskan untuk menyelenggarakan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New Emerging Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua Progresive Forces dalam kapitalis.

Conefo dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Melalui Keppres No. 48/1965, Soekarno menugaskan kepada Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT). Menteri PUT kemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965 tentang Komando Pembangunan Proyek Conefo.

Pembangunan

Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19 April 1965 dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek political venues di Senayan Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada 22 Februari 1965. Maketnya menampakkan seluruh bangunan komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari Jembatan Semanggi.

Ketika pembangunannya dilanjutkan oleh pemerintah Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto, nuansa danau buatan tak tampak dan bangunan komplek terlihat ketika melewati Jalan Gatot Subroto. Ruang Arkada di bawah tanah ditiadakan dan luasnya menjadi 60 ha, dengan luas bangunan sekitar 80.000 m2.

Gedung

Komplek Parlemen terdiri dari Gedung Nusantara yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid. Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 (UUD'45), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Lokasi

Komplek Parlemen masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Gelora, sebelah selatan dengan Komplek Kantor Menteri Olahraga RI, Komplek Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan Komplek Taman Ria Senayan, di sebelah timur berbatasan dengan Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Menteri Kehutanan di sebelah utaranya.

Rujukan

  • sekilas tentang Gedung DPR/MPR. Sekertariat Jenderal DPR-RI. 2001.