Semesta Mendukung: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
|||
Baris 52: | Baris 52: | ||
* Muhammad Thamrin - [[Angga Putra]] |
* Muhammad Thamrin - [[Angga Putra]] |
||
* Clara Annabela - [[Dinda Hauw]] |
* Clara Annabela - [[Dinda Hauw]] |
||
* Husni Arsyad - [[Marco Dandy]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 27 Mei 2015 19.18
Semesta Mendukung | |
---|---|
Sutradara | John De Rantau |
Produser | Putut Widjanarko |
Ditulis oleh | Hendrawan Wahyudianto John De Rantau |
Pemeran | Revalina S. Temat Lukman Sardi Ferry Salim Febby Febiola Helmalia Putri Indro Warkop Sujiwo Tejo Dinda Hauw Sayef Muhammad Billah Angga Putra Rendy Ahmad |
Distributor | Mizan Productions & Falcon Pictures |
Tanggal rilis | 20 Oktober 2011 |
Negara | Indonesia |
Semesta Mendukung merupakan film drama keluarga Indonesia yang dirilis pada 20 Oktober 2011 yang disutradarai oleh John De Rantau serta dibintangi oleh Sayef Muhammad Billah dan Lukman Sardi.
Sinopsis
Sebuah film yang menggambarkan kuatnya tentang persahabatan, kecintaan pada sains, dan arti kasih ibu.
Film ini terinspirasi dari kisah-kisah kegemilangan putra-putri Indonesia mengangkat nama bangsa Indonesia di kancah dunia internasional lewat pelbagai olimpiada sains.
Muhammad Arief (Sayef Muhammad Billah), anak dari sebuah keluarga miskin dari Sumenep, Madura, sangat menggemari sains, khususnya fisika. Meski tinggal jauh dari kota besar dan bersekolah dengan fasilitas yang serbaminim, Arief tetap menekuni fisika.
Arief tinggal bersama ayahnya, Muslat (Lukman Sardi), mantan petani garam yang beralih profesi menjadi sopir truk serabutan karena ladang garam sedang dilanda paceklik akibat anomali cuaca. Hal ini diperparah dengan kegemaran Muslat berjudi. Lantaran kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan itu, ibu Arief, Salmah (Helmalia Putri), terpaksa bekerja sebagai TKW di Singapura. Setelah bertahun-tahun belum juga kembali, dan tidak pernah memberi kabar, Arief sangat merindukannya. Arief bekerja di bengkel sepulang sekolah dengan cita-cita mengumpulkan uang untuk mencari ibunya. Arief akan dibantu oleh Cak Alul (Sudjiwo Tedjo).
Ibu Tari Hayat (Revalina S. Temat), seorang guru fisika, melihat bakat besar yang dimiliki Arief ketika ia sedang menolong temannya untuk mengambil bola yang tersangkut di pohon menggunakan konsep roket air. Berkat dorongan Ibu Tari, Arief ikut seleksi olimpiade sains yang akan diadakan di Singapura. Namun, sesungguhnya Arief memiliki agenda tersembunyi: menemukan ibunya di sana.
Seleksi dilakukan oleh Pak Tio Yohanes (Ferry Salim) di Jakarta, yang dibantu oleh Deborah Sinaga (Febby Febiola). Para peserta bersaing untuk lolos, sekaligus menjalin persahabatan. Arief menjalin persahabatan dengan Muhammad Thamrin (Angga Putra), dan Clara Annabela (Dinda Hauw).[1]Dengan kerja keras dan dukungan banyak orang itulah, akhirnya Arif menjadi salah satu peraih medali emas dan ia kembali bertemu ibunya setelah pulang ke Madura.
Pemeran
- Muhammad Arief - Sayef Muhammad Billah
- Ibu Tari Hayat - Revalina S. Temat
- Muslat - Lukman Sardi
- Salmah - Helmalia Putri
- Cak Alul - Sudjiwo Tedjo
- Pak Tio Yohanes - Ferry Salim
- Deborah Sinaga - Febby Febiola
- Muhammad Thamrin - Angga Putra
- Clara Annabela - Dinda Hauw
- Husni Arsyad - Marco Dandy
Referensi
- ^ Laman Semesta Mendukung, diakses pada 23 September 2011
Pranala luar