Kucingan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
gambar |
||
Baris 10: | Baris 10: | ||
== Perkembangan == |
== Perkembangan == |
||
[[Berkas:Kucingan vs tikus.jpg|thumb|253x253px|Tikus Melawan Kucing di Tengah Sawah]] |
|||
Perkembangan Kucingan sama seperti reyog, Bahkan Kucingan juga dapat di temukan di luar Jawa seperti di Sumatera, kalimantan, hingga Hongkong. Pada tahun 2003 Group Reyog Gogor benua Etam milik Pemerintah Kutai Kertanaegara meluncurkan kaset cd perjalan menuju Festival Reyog Nasional di Ponorogo yang juga menampilkan atraksi Kesenian Kucingan di Halaman Kantor. |
Perkembangan Kucingan sama seperti reyog, Bahkan Kucingan juga dapat di temukan di luar Jawa seperti di Sumatera, kalimantan, hingga Hongkong. Pada tahun 2003 Group Reyog Gogor benua Etam milik Pemerintah Kutai Kertanaegara meluncurkan kaset cd perjalan menuju Festival Reyog Nasional di Ponorogo yang juga menampilkan atraksi Kesenian Kucingan di Halaman Kantor. |
||
Revisi per 29 September 2015 00.40
Kucingan adalah sebuah kesenian tradisonal akrobatik yang menggunakan bambu yang di hubungkan sebuah tali tambang yang panjang dari Ponorogo dan masih berhubungan dengan Reyog Ponorogo.
Sejarah
Kucingan menceritakan seekor Kucing yang di perankan singo barong tanpa dadak merak sedang mengejar Tikus yang diperankan oleh Bujang Ganong, karena telah mengganggu tidurnya.
Kesenian Ini telah ada sejak lama, bahkan para peneliti dan pecinta seni dari Kerajaan kolonial Belanda menyebut bahwa Kucingan yang selalu ada pada Reyog merupakan Atraksi Sirkus asli Jawa.
Apabila pada pertunjukan Reyog begitu menakutkan penonton, berbeda lagi pada seni kucingan yang selalu menampilkan humor, komedi dan kelucuan penari.
Perkembangan
Perkembangan Kucingan sama seperti reyog, Bahkan Kucingan juga dapat di temukan di luar Jawa seperti di Sumatera, kalimantan, hingga Hongkong. Pada tahun 2003 Group Reyog Gogor benua Etam milik Pemerintah Kutai Kertanaegara meluncurkan kaset cd perjalan menuju Festival Reyog Nasional di Ponorogo yang juga menampilkan atraksi Kesenian Kucingan di Halaman Kantor.
Dalam permintaan penanggap, Kucingan tidak harus menggunakan bambu dan Tali, Melainkan juga menggunakan pohon setempat sehingga memunculkan kesan natural, karena pemain melakukan gerakan hean kucing dan tikus.
Dewasa ini telah muncul kesenian serupa yang mengadopsi seni Kucingan seperti Lais dari Garut dan Kethek Ogleng dari Wonogiri.