Lompat ke isi

Citah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Rayhan arya dwi) dan mengembalikan revisi 8839822 oleh JThorneBOT
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
{{Taxobox
| name = Cheetah
| name = Citah
| status = VU
| status = VU
| trend = down
| trend = down
Baris 17: Baris 17:
| binomial_authority = ([[Johann Christian Daniel von Schreber|Schreber]], 1775)
| binomial_authority = ([[Johann Christian Daniel von Schreber|Schreber]], 1775)
}}
}}
'''Cheetah''' ({{lang-sa|chitraka, berarti "berbintik"}}, {{lang-en|cheetah}}, {{lang-la|Acinonyx jubatus}}) adalah anggota keluarga kucing ([[Felidae]]) yang berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol. [[Hewan]] ini adalah hewan yang tercepat di antara hewan darat dan dapat mencapai kecepatan 110 km/jam dalam waktu singkat sampai 460 m, dengan [[akselerasi]] 0 – 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik, lebih cepat dari beberapa [[mobil balap]]. Konon, selama bertahun-tahun citah hanya dikenal sebagai cerita hantu. Menurut cerita, binatang pemangsa besar dengan garis-garis mirip [[harimau]] pada tubuhnya ini sering membawa kabur orang-orang yang berada di perbatasan [[Mozambik]]. Penduduk di sana sering memberi julukan citah dengan "magwa".
'''Citah''' ({{lang-sa|chitraka, berarti "berbintik"}}, {{lang-en|cheetah}}, {{lang-la|Acinonyx jubatus}}) adalah anggota keluarga kucing ([[Felidae]]) yang berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol. [[Hewan]] ini adalah hewan yang tercepat di antara hewan darat dan dapat mencapai kecepatan 110 km/jam dalam waktu singkat sampai 460 m, dengan [[akselerasi]] 0 – 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik, lebih cepat dari beberapa [[mobil balap]]. Konon, selama bertahun-tahun citah hanya dikenal sebagai cerita hantu. Menurut cerita, binatang pemangsa besar dengan garis-garis mirip [[harimau]] pada tubuhnya ini sering membawa kabur orang-orang yang berada di perbatasan [[Mozambik]]. Penduduk di sana sering memberi julukan citah dengan "magwa".


Citah juga dikenal sebagai pemangsa paling efisien di [[bumi]]. Mengejar dan menerkam mangsa hanya ketika mangsa itu ada dalam jangkauannya. Hewan ini tergolong pintar dengan kemampuannya mendeteksi hewan yang paling lemah. Ia menjatuhkan korban bukan dengan menerkam seperti singa atau harimau. Tapi pada sentuhan kecil di kaki belakang korban yang sedang berlari kencang. Saat korban jatuh, citah kemudian menerkam tengkuk korban untuk kemudian selanjutnya dicengkram hingga kehabisan [[darah]].
Citah juga dikenal sebagai pemangsa paling efisien di [[bumi]]. Mengejar dan menerkam mangsa hanya ketika mangsa itu ada dalam jangkauannya. Hewan ini tergolong pintar dengan kemampuannya mendeteksi hewan yang paling lemah. Ia menjatuhkan korban bukan dengan menerkam seperti singa atau harimau. Tapi pada sentuhan kecil di kaki belakang korban yang sedang berlari kencang. Saat korban jatuh, citah kemudian menerkam tengkuk korban untuk kemudian selanjutnya dicengkram hingga kehabisan [[darah]].

Revisi per 9 Oktober 2015 07.30

Citah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Acinonyx

Brookes, 1828
Spesies:
A. jubatus
Nama binomial
Acinonyx jubatus
(Schreber, 1775)

Citah (Sanskerta: chitraka, berarti "berbintik", bahasa Inggris: cheetah, bahasa Latin: Acinonyx jubatus) adalah anggota keluarga kucing (Felidae) yang berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol. Hewan ini adalah hewan yang tercepat di antara hewan darat dan dapat mencapai kecepatan 110 km/jam dalam waktu singkat sampai 460 m, dengan akselerasi 0 – 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik, lebih cepat dari beberapa mobil balap. Konon, selama bertahun-tahun citah hanya dikenal sebagai cerita hantu. Menurut cerita, binatang pemangsa besar dengan garis-garis mirip harimau pada tubuhnya ini sering membawa kabur orang-orang yang berada di perbatasan Mozambik. Penduduk di sana sering memberi julukan citah dengan "magwa".

Citah juga dikenal sebagai pemangsa paling efisien di bumi. Mengejar dan menerkam mangsa hanya ketika mangsa itu ada dalam jangkauannya. Hewan ini tergolong pintar dengan kemampuannya mendeteksi hewan yang paling lemah. Ia menjatuhkan korban bukan dengan menerkam seperti singa atau harimau. Tapi pada sentuhan kecil di kaki belakang korban yang sedang berlari kencang. Saat korban jatuh, citah kemudian menerkam tengkuk korban untuk kemudian selanjutnya dicengkram hingga kehabisan darah.

Meski terkenal sebagai pemburu menakutkan di padang Afrika, namun faktanya hanya 40% hingga 50% aktivitas berburunya yang membuahkan hasil. Pernah berkembang mitos bahwa kepanasan adalah penyebab mengapa citah gagal dalam berburu. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa citah yang mulai memakan mangsanya sesaat setelah berhasil berburu mengalami kenaikan temperatur tubuh dua kali lipat dibandingkan dengan citah yang menghentikan aktivitas berburunya.[1]

Referensi

Pranala luar