PLTD Apung: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
AriefSigli (bicara | kontrib) →Pranala luar: tulisan lainnya yang membahas tentang "Kapal Apung". |
Membalikkan revisi 10362708 oleh Arief sigli (bicara) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:PLTD Apong Ie Beuna.JPG|thumbnail|250px| |
[[File:PLTD Apong Ie Beuna.JPG|thumbnail|right|250px|PLTD Apung di Punge Blang Cut]] |
||
'''PLTD ''Apung 1''''' adalah kapal generator listrik milik PLN di [[Banda Aceh]], [[Indonesia]], yang saat ini dijadikan tempat wisata. Kapal berbobot 2.600 ton ini sebelumnya berada di laut dan terseret 4-5 km ke daratan akibat [[gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]].<ref name="acehboat">{{cite web|url=http://www.thejakartaglobe.com/lifeandtimes/acehs-tsunami-boats-stand-as-signs-of-natures-power/339099 |title=Aceh's Tsunami Boats Stand as Signs of Nature’s Power |publisher=[[The Jakarta Globe]] |date=}}</ref><ref>[http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/monumen-pltd-apung-saksi-bisu-kedahsyatan-tsunami-aceh Saksi Bisu Kedahsyatan Tsunami Aceh]</ref> Kapal ini menabrak dua rumah ketika mendarat dan menewaskan semua orang di dalamnya.<ref name="acehboat"/> Para pengunjung bisa naik ke atas kapal. |
|||
'''Kapal Apung''' adalah salah satu Kapal yang berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Kekuatan Dayanya mencapai 10,5 Megawatt. Kapal ini memiliki luas sekitar 1.900 Kilo Meter Persegi, dengan panjang mencapai 63 Meter. |
|||
Kapal ini diberikan kepada pemerintah Aceh saat konflik antara pemerintah dan [[GAM]] (Gerakan Aceh Merdeka) berlangsung. Pada tahun 2012-2013, kapal direnovasi dan saat ini area sekitarnya sudah dilengkapi 2 menara, sebuah monumen, jalan setapak, dan air mancur. |
|||
Berdasarkan dari sumber yang berbeda-beda. Ketika '''Tsunami 26 Desember 2004''' terjadi, diatas (dalam) kapal tersebut, ada 11 awak kapal dan beberapa warga yang menjadi korban. Dan hanya satu di antaranya yang selamat. Namun, dari sumber yang lain menyebutkan, bahkan tidak ada satupun yang selamat (Semoga Allah menempatkan Korban di tempat yang Mulia, Amien). |
|||
'''[http://www.ariefsigli.com/2015/11/tempat-wisata-aceh-kapal-apung.html Kapal Apung]''' ini memang sudah berpindah fungsi dari Pembangkit Listrik menjadi '''Objek Wisata Aceh'''. Mesin pembangkit listrik yang dahulunya berada didalam kapal pun sudah di pindahkan Pada Tahun 2010. Dan untuk sekarang ini, Kapal Apung ini sendiri berada di bawah pengelolaan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). |
|||
Kapal ini terakhir kali di renovasi yaitu pada tahun 2012. Dimana saat itu didirikan 2 menara dan buatnya Jalan Setapak untuk memudahkan pengunjung menikmati sisi kapal dari berbagai sudut. Pada tahun yang sama pula dibuat sebuah Air Mancur yang indah. Namun sayang, tibanya saya di '''Kapal Apung''' (1 November 2015) , Air Mancur tersebut sudah tidak ada lagi. |
|||
Sebelum di seret Gelombang Pasang ('''Tsunami''') setinggi 9 Meter, '''Kapal Apung''' ini dahulunya berada di Laut yang jauhnya sekitar 5 Kilo Meter dari tempat berdirinya sekarang (Punge Blang Cut, Jaya Baru, Kota Banda Aceh). Tidak ada yang memprediksikan kapal yang memiliki bobot 2.600 Pon ini akan berpindah tempat (ke darat) dengan semudah itu. Namun, Tuhan tau cara membuat semuanya terlihat lebih nyata dari yang seharusnya (Subhanallah). |
|||
==Referensi== |
==Referensi== |
||
{{reflist}} |
|||
{{Wisata Aceh|Ariefsigli = http://www.ariefsigli.com/2015/11/tempat-wisata-aceh-kapal-apung.html}} |
|||
==Pranala luar== |
==Pranala luar== |
||
* [http://www. |
* [http://www.panoramio.com/photo/803678 Panaramio pic of Apung 1] |
||
{{coord|5.546381|95.306783|display=title}} |
{{coord|5.546381|95.306783|display=title}} |
Revisi per 2 November 2015 22.21
PLTD Apung 1 adalah kapal generator listrik milik PLN di Banda Aceh, Indonesia, yang saat ini dijadikan tempat wisata. Kapal berbobot 2.600 ton ini sebelumnya berada di laut dan terseret 4-5 km ke daratan akibat gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004.[1][2] Kapal ini menabrak dua rumah ketika mendarat dan menewaskan semua orang di dalamnya.[1] Para pengunjung bisa naik ke atas kapal.
Kapal ini diberikan kepada pemerintah Aceh saat konflik antara pemerintah dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) berlangsung. Pada tahun 2012-2013, kapal direnovasi dan saat ini area sekitarnya sudah dilengkapi 2 menara, sebuah monumen, jalan setapak, dan air mancur.