Fuad Bawazier: Perbedaan antara revisi
Sejak lama Fuad Bawazier adalah trouble maker bagi banyak pihak. Mulai dari kasus korupsi sampai dengan penggelapan pajak yang melibatkan dirinya dengan keluarga Cendana, SBY, dll |
|||
Baris 32: | Baris 32: | ||
==Rujukan== |
==Rujukan== |
||
{{reflist}}Sejak lama Fuad Bawazier adalah trouble maker bagi banyak pihak. Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid tahu sosok Fuad Bawazier dan secara khusus pernah meminta Jaksa Agung Marzuki Darusman untuk menangkap 4 tokoh yang menjadi penyebab kekacauan negara, antara lain Fuad Bawazier karena memberikan kebebasan pajak mobil Timor. |
|||
{{reflist}} |
|||
Bayak kasus korupsi yang melibatkan Fuad Bawazier, semasa menjabat Menteri Keuangan di era Pemerintahan Soeharto, berperan mengucurkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI, sebesar 144,5 triliun rupiah. Bahkan saat menjabat Dirjen Pajak, Fuad Bawazier sangat berperan membebaskan pajak PT Timor Nasional, milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. |
|||
Arifin Panigoro dan Fuad Bawazier, juga diduga terlibat dalam penggelapan pajak yang nilainya miliaran rupiah. Jaksa Agung Marzuki Darusman, memang mengakui adanya pemeriksaan terhadap kasus pajak dalam jumlah besar bersama Dirjen Pajak Departemen Keuangan. Kasus itu mengarah ke kasus korupsi. |
|||
uad Bawazier yang dikenal sebagai orang Cedana ini memiliki rumah di Silver SpringS, Maryland, Washington, DC seharga US$ 800 ribu yang dibayar dengan kontan. Mereka hidup mewah, dengan mengoleksi mobil Lexus seharga US $80 ribu, Landrover seharga US$ 68 ribu, dan Nissan seharga US$ 40.000. Semua dibayar kontan. |
|||
Nama Fuad Bawazier memang pernah muncul ketika kasus Pengemplangan Pajak Keluarga SBY. SBY yang waktu itu nampak marah karena bocor ke public menujuk Fuad Bawazier Eks Dirjen Pajak dimasa orde baru, mantan menteri keuangan dan Politisi karbitan yang suka gonta ganti partai |
|||
Dan begitu banyak kasus korupsi lainnya yang melibatkan Fuad Bawazier yang sampai sekarang belum pernah dipertanggungjawabkan secara hukum. |
|||
{{kotak mulai}} |
{{kotak mulai}} |
Revisi per 22 November 2015 13.09
Fuad Bawazier | |
---|---|
Menteri Keuangan Republik Indonesia 19 | |
Masa jabatan 16 Maret 1998 – 21 Mei 1998 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | 22 Agustus 1949 Tegal, Jawa Tengah, Indonesia |
Sunting kotak info • L • B |
Dr Fuad Bawazier (lahir 22 Agustus 1949 adalah Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII. Ia pernah menjadi aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta pernah dicalonkan menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional. Sebelum menjabat sebagai menteri keuangan, ia menjabat Dirjen Pajak. Setelah tidak di berkiprah di PAN ia menjadi salah satu pendiri Partai Hanura[1].
Pranala luar
Rujukan
Sejak lama Fuad Bawazier adalah trouble maker bagi banyak pihak. Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid tahu sosok Fuad Bawazier dan secara khusus pernah meminta Jaksa Agung Marzuki Darusman untuk menangkap 4 tokoh yang menjadi penyebab kekacauan negara, antara lain Fuad Bawazier karena memberikan kebebasan pajak mobil Timor.
Bayak kasus korupsi yang melibatkan Fuad Bawazier, semasa menjabat Menteri Keuangan di era Pemerintahan Soeharto, berperan mengucurkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI, sebesar 144,5 triliun rupiah. Bahkan saat menjabat Dirjen Pajak, Fuad Bawazier sangat berperan membebaskan pajak PT Timor Nasional, milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Arifin Panigoro dan Fuad Bawazier, juga diduga terlibat dalam penggelapan pajak yang nilainya miliaran rupiah. Jaksa Agung Marzuki Darusman, memang mengakui adanya pemeriksaan terhadap kasus pajak dalam jumlah besar bersama Dirjen Pajak Departemen Keuangan. Kasus itu mengarah ke kasus korupsi.
uad Bawazier yang dikenal sebagai orang Cedana ini memiliki rumah di Silver SpringS, Maryland, Washington, DC seharga US$ 800 ribu yang dibayar dengan kontan. Mereka hidup mewah, dengan mengoleksi mobil Lexus seharga US $80 ribu, Landrover seharga US$ 68 ribu, dan Nissan seharga US$ 40.000. Semua dibayar kontan.
Nama Fuad Bawazier memang pernah muncul ketika kasus Pengemplangan Pajak Keluarga SBY. SBY yang waktu itu nampak marah karena bocor ke public menujuk Fuad Bawazier Eks Dirjen Pajak dimasa orde baru, mantan menteri keuangan dan Politisi karbitan yang suka gonta ganti partai
Dan begitu banyak kasus korupsi lainnya yang melibatkan Fuad Bawazier yang sampai sekarang belum pernah dipertanggungjawabkan secara hukum.
Didahului oleh: Marie Muhammad |
Menteri Keuangan 1998 |
Diteruskan oleh: Bambang Subianto |