Lompat ke isi

Jigen-ryū: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rotlink (bicara | kontrib)
k fixing dead links
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Diakhir → Di akhir, diatas → di atas
Baris 39: Baris 39:
Jigen-ryū dikenal pada penekanannya pada serangan pertama: Ajaran-ajaran Jigen-ryū menyatakan bahwa serangan kedua tidak pernah ada.<ref>Powerful 1st strike of Jigen-ryu (Jul. 6, 2008) http://web.archive.org/web/20090714164559/http://www.yomiuri.co.jp/dy/columns/0005/lens236.htm</ref>
Jigen-ryū dikenal pada penekanannya pada serangan pertama: Ajaran-ajaran Jigen-ryū menyatakan bahwa serangan kedua tidak pernah ada.<ref>Powerful 1st strike of Jigen-ryu (Jul. 6, 2008) http://web.archive.org/web/20090714164559/http://www.yomiuri.co.jp/dy/columns/0005/lens236.htm</ref>


Teknik dasarnya adalah dengan memegang sebuah pedang dalam tingkatan tinggi dari [[hasso-no-kamae]] yang disebut tonbo-no-kamae (蜻蛉構 Kuda-kuda Capung), dengan pedang dipegang secara vertikal diatas bahu sebelah kanan. Serangan diselesaikan dengan berlari kedepan lawan dan memotongnya secara diagonal di leher. Diakhiri [[kiai]] dengan berteriak keras "Ei!".
Teknik dasarnya adalah dengan memegang sebuah pedang dalam tingkatan tinggi dari [[hasso-no-kamae]] yang disebut tonbo-no-kamae (蜻蛉構 Kuda-kuda Capung), dengan pedang dipegang secara vertikal di atas bahu sebelah kanan. Serangan diselesaikan dengan berlari kedepan lawan dan memotongnya secara diagonal di leher. Di akhiri [[kiai]] dengan berteriak keras "Ei!".


Secara tradisional gaya ini dipraktekkan menggunakan pedang kayu panjang, dengan teknik memotong ke tiang vertikal, atau bahkan ke pohon. Selama latihan berat, dikatakan bahwa batang pohon yang digunakan latihan mengeluarkan bau asap. Selama periode Edo, pada puncak popularitasnya, para pakar Jigen-ryū disebut berlatih menusuk tiang sebanyak 3,000 kali pada pagi hari, dan 8,000 kali pada sore hari.
Secara tradisional gaya ini dipraktekkan menggunakan pedang kayu panjang, dengan teknik memotong ke tiang vertikal, atau bahkan ke pohon. Selama latihan berat, dikatakan bahwa batang pohon yang digunakan latihan mengeluarkan bau asap. Selama periode Edo, pada puncak popularitasnya, para pakar Jigen-ryū disebut berlatih menusuk tiang sebanyak 3,000 kali pada pagi hari, dan 8,000 kali pada sore hari.


Gaya ini masih diajarkan di aula latihan Jigen-ryū di kota Kagoshima.
Gaya ini masih diajarkan di aula latihan Jigen-ryū di kota Kagoshima.



==Referensi==
==Referensi==
Baris 51: Baris 50:
==Pranala luar==
==Pranala luar==
*[http://www.jigen-ryu.com/index.html Jigen Ryu Togo Foundation] Situs utama dari pusat informasi tentang Jigen-ryū di Kagoshima.
*[http://www.jigen-ryu.com/index.html Jigen Ryu Togo Foundation] Situs utama dari pusat informasi tentang Jigen-ryū di Kagoshima.

{{navbox koryu}}


[[Kategori:Seni berpedang Jepang|*]]
[[Kategori:Seni berpedang Jepang|*]]
[[Kategori:Koryu bujutsu]]
[[Kategori:Koryu bujutsu]]

{{navbox koryu}}

Revisi per 3 Januari 2016 07.47

Jigen-ryū
(示現流)
Foundation
PendiriTōgō Chūi
東郷重位
Periode didirikanakhir abad ke-16
Informasi mutakhir
Ketua sekarangTōgō Shigenori
東郷重徳
Seni yang diajarkan
SeniDeskripsi
Kenjutsu - ōdachiSeni pedang - pedang panjang
Aliran pendahulu
Tenshin Shōden Katori Shintō-ryūTaisha Ryu
Aliran turunan
Yakumaru Jigen Ryu

Jigen-ryū (示現流 secara harafiah: kenyataan yang terungkap) adalah perguruan beladiri tradisional (koryū) Jepang yang didirikan pada akhir abad ke-16 oleh Togo Chui (1561-1643) di Provinsi Satsuma, sekarang bernama Prefektur Kagoshima, Kyushu, Jepang.[1] Perguruan ini berpusat hanya pada seni berpedang. Dua perbedaan karakter pada gen (現/顕) adalah variasi-variasi dengan arti yang sama: "kenyataan".

Jigen-ryū dikenal pada penekanannya pada serangan pertama: Ajaran-ajaran Jigen-ryū menyatakan bahwa serangan kedua tidak pernah ada.[2]

Teknik dasarnya adalah dengan memegang sebuah pedang dalam tingkatan tinggi dari hasso-no-kamae yang disebut tonbo-no-kamae (蜻蛉構 Kuda-kuda Capung), dengan pedang dipegang secara vertikal di atas bahu sebelah kanan. Serangan diselesaikan dengan berlari kedepan lawan dan memotongnya secara diagonal di leher. Di akhiri kiai dengan berteriak keras "Ei!".

Secara tradisional gaya ini dipraktekkan menggunakan pedang kayu panjang, dengan teknik memotong ke tiang vertikal, atau bahkan ke pohon. Selama latihan berat, dikatakan bahwa batang pohon yang digunakan latihan mengeluarkan bau asap. Selama periode Edo, pada puncak popularitasnya, para pakar Jigen-ryū disebut berlatih menusuk tiang sebanyak 3,000 kali pada pagi hari, dan 8,000 kali pada sore hari.

Gaya ini masih diajarkan di aula latihan Jigen-ryū di kota Kagoshima.

Referensi

  1. ^ Kendo: Elements, Rules, and Philosophy, Jinichi Tokeshi, University of Hawaii Press, 2003, ISBN 0824825985, p6
  2. ^ Powerful 1st strike of Jigen-ryu (Jul. 6, 2008) http://web.archive.org/web/20090714164559/http://www.yomiuri.co.jp/dy/columns/0005/lens236.htm

Pranala luar