Lompat ke isi

Gajah Manyusu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14: Baris 14:
# Pada mulanya tubuh bangunan induk rumah adat Gajah Manyusu ini memiliki konstruksi berbentuk segi empat yang memanjang dari depan ke belakang yang ditutupi pada bagian depannya dengan menggunakan [[atap perisai buntung]] yang dalam bahasa Banjar disebut '''Atap Hidung Bapicik'''. Atap perisai buntung ini menutupi mulai ruang Surambi Pamedangan hingga ruang-ruang yang ada di belakangnya.<ref>http://www.kskkusanhilir.com/?set=viewProfil&id=7</ref>
# Pada mulanya tubuh bangunan induk rumah adat Gajah Manyusu ini memiliki konstruksi berbentuk segi empat yang memanjang dari depan ke belakang yang ditutupi pada bagian depannya dengan menggunakan [[atap perisai buntung]] yang dalam bahasa Banjar disebut '''Atap Hidung Bapicik'''. Atap perisai buntung ini menutupi mulai ruang Surambi Pamedangan hingga ruang-ruang yang ada di belakangnya.<ref>http://www.kskkusanhilir.com/?set=viewProfil&id=7</ref>
# Dalam perkembangannya kemudian bentuk segi empat panjang tersebut mendapat tambahan ruangan hanya pada salah satu sisi bangunan pada samping kiri atau kanan bangunan ataupun bisa juga pada kedua-duanya baik sisi kiri maupun kanan secara simetris dan posisinya agak ke belakang. Kedua ruangan ini berukuran sama panjang. Penambahan ini dalam bahasa Banjar disebut ''disumbi''. Ruang tambahan ini disebut [[anjung]]. Rumah Gajah Manyusu yang memiliki dua buah [[anjung]] secara simetris ini dinamakan '''Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Dua'''. Pada tipe pertama pada kedua-dua buah anjung tersebut ditutup dengan atap sengkuap '''Pisang Sasikat''' sehingga dinamakan '''Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Pisang Sasikat'''. Sedangkan pada tipe kedua pada kedua-dua buah anjung tersebut ditutup dengan atap perisai sehingga ruang tersebut menjadi model anjung Ambin Sayup maka dinamakan '''Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Ambin Sayup'''.<ref>[https://www.facebook.com/photo.php?fbid=550621761628273&set=a.152020388155081.28890.100000413624261&type=1&theater Maket Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Ambin Sayup]</ref><ref>[https://www.facebook.com/photo.php?fbid=538898322800617&set=a.152020388155081.28890.100000413624261&type=1&permPage=1 Maket Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Ambin Sayup]</ref>
# Dalam perkembangannya kemudian bentuk segi empat panjang tersebut mendapat tambahan ruangan hanya pada salah satu sisi bangunan pada samping kiri atau kanan bangunan ataupun bisa juga pada kedua-duanya baik sisi kiri maupun kanan secara simetris dan posisinya agak ke belakang. Kedua ruangan ini berukuran sama panjang. Penambahan ini dalam bahasa Banjar disebut ''disumbi''. Ruang tambahan ini disebut [[anjung]]. Rumah Gajah Manyusu yang memiliki dua buah [[anjung]] secara simetris ini dinamakan '''Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Dua'''. Pada tipe pertama pada kedua-dua buah anjung tersebut ditutup dengan atap sengkuap '''Pisang Sasikat''' sehingga dinamakan '''Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Pisang Sasikat'''. Sedangkan pada tipe kedua pada kedua-dua buah anjung tersebut ditutup dengan atap perisai sehingga ruang tersebut menjadi model anjung Ambin Sayup maka dinamakan '''Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Ambin Sayup'''.<ref>[https://www.facebook.com/photo.php?fbid=550621761628273&set=a.152020388155081.28890.100000413624261&type=1&theater Maket Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Ambin Sayup]</ref><ref>[https://www.facebook.com/photo.php?fbid=538898322800617&set=a.152020388155081.28890.100000413624261&type=1&permPage=1 Maket Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Ambin Sayup]</ref>
# Alternatif Pengembangan bentuk Rumah Gajah Manyusu lebih lanjut dengan menyambung atap sengkuap emper depan Sindang Langit dengan tambahan atap emper samping kanan maupun kiri bangunan hingga anjung kanan dan atap anjung kiwa disertai penambahan tiang-tiang empernya.
# Alternatif Pengembangan bentuk Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Dua lebih lanjut dengan menyambung atap sengkuap emper depan Sindang Langit dengan tambahan atap emper samping kanan maupun kiri bangunan hingga anjung kanan dan atap anjung kiwa disertai penambahan tiang-tiang empernya.
# Pada bentuk dasar rumah Gajah Manyusu pada terasnya terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai model atap sengkuap yang disebut atap [[Sindang Langit]]. Empat pilar penyangga emper depan (karbil) pada teras tersebut dapat diganti model [[konsol]].
# Pada bentuk dasar rumah Gajah Manyusu pada terasnya terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai model atap sengkuap yang disebut atap [[Sindang Langit]]. Empat pilar penyangga emper depan (karbil) pada teras tersebut dapat diganti model [[konsol]].
# Pada [[Tawing Hadapan]] terdapat tangga naik yang disebut [[Tangga Hadapan]] dengan posisi lurus ke depan.
# Pada [[Tawing Hadapan]] terdapat tangga naik yang disebut [[Tangga Hadapan]] dengan posisi lurus ke depan.

Revisi per 8 Januari 2016 08.54

Bangunan di sebelah kiri merupakan ruang padu dari Rumah Gajah Manyusu versi Museum dan Purbakala Depdikbud dengan dua ambin sayup yang seolah sedang menyusu ke bangunan induk, disayangkan bangunan ini telah dirobohkan pemkab Banjar.
Rumah Gajah Manyusu tanpa anjung di Birayang, Kab HST.
Rumah Gajah Manyusu di Kelurahan Antasan Besar.
Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Ambin Sayup di Kelurahan Pasayangan Selatan.
Rumah Gajah Manyusu tanpa anjung di Kelayan Dalam.

Rumah Gajah Manyusu adalah nama kolektif untuk semua bentuk-bentuk rumah tradisional suku Banjar dengan ciri khasnya pada bangunan induknya menggunakan atap perisai buntung.

Rumah ini mempunyai ciri pada bentuk atap limas dengan hidung bapicik (atap mansart) pada bagian depannya. Anjung mempunyai atap Pisang Sasikat, sedang surambinya beratap Sindang Langit. (Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978).

Namun pada kesempatan lain, Tim Museum dan Purbakala Depdikbud Kalsel berbeda pendapat, mereka menyebutkan bahwa Rumah Gajah Manyusu : " Bentuk sampai dengan anjung sama dengan Gajah Baliku. Yang berbeda adalah adalah bagian padu. Panampik padu diberi dua buah Ambin Sayup yang bentuknya lebih kecil dari anjung dan lebih rendah letaknya".

Ciri-ciri Rumah Gajah Manyusu :

  1. Pada mulanya tubuh bangunan induk rumah adat Gajah Manyusu ini memiliki konstruksi berbentuk segi empat yang memanjang dari depan ke belakang yang ditutupi pada bagian depannya dengan menggunakan atap perisai buntung yang dalam bahasa Banjar disebut Atap Hidung Bapicik. Atap perisai buntung ini menutupi mulai ruang Surambi Pamedangan hingga ruang-ruang yang ada di belakangnya.[1]
  2. Dalam perkembangannya kemudian bentuk segi empat panjang tersebut mendapat tambahan ruangan hanya pada salah satu sisi bangunan pada samping kiri atau kanan bangunan ataupun bisa juga pada kedua-duanya baik sisi kiri maupun kanan secara simetris dan posisinya agak ke belakang. Kedua ruangan ini berukuran sama panjang. Penambahan ini dalam bahasa Banjar disebut disumbi. Ruang tambahan ini disebut anjung. Rumah Gajah Manyusu yang memiliki dua buah anjung secara simetris ini dinamakan Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Dua. Pada tipe pertama pada kedua-dua buah anjung tersebut ditutup dengan atap sengkuap Pisang Sasikat sehingga dinamakan Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Pisang Sasikat. Sedangkan pada tipe kedua pada kedua-dua buah anjung tersebut ditutup dengan atap perisai sehingga ruang tersebut menjadi model anjung Ambin Sayup maka dinamakan Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Ambin Sayup.[2][3]
  3. Alternatif Pengembangan bentuk Rumah Gajah Manyusu Ba'anjung Dua lebih lanjut dengan menyambung atap sengkuap emper depan Sindang Langit dengan tambahan atap emper samping kanan maupun kiri bangunan hingga anjung kanan dan atap anjung kiwa disertai penambahan tiang-tiang empernya.
  4. Pada bentuk dasar rumah Gajah Manyusu pada terasnya terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai model atap sengkuap yang disebut atap Sindang Langit. Empat pilar penyangga emper depan (karbil) pada teras tersebut dapat diganti model konsol.
  5. Pada Tawing Hadapan terdapat tangga naik yang disebut Tangga Hadapan dengan posisi lurus ke depan.

Ruang

Ruangan yang berturut-turut dari depan ke belakang:

  1. Surambi Sambutan merupakan ruang terbuka/teras rumah.
  2. Palatar atau Pamedangan merupakan ruang setengah terbuka/serambi atas.
  3. Paluaran merupakan Ruang Tamu.
  4. Palidangan yang dinamakan Ambin Dalam diapit oleh Anjung Kanan dan Anjung Kiwa.
  5. Padapuran/Padu merupakan ruang Pantry.

Rujukan

  1. Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978.
  2. Azan, Seminar Tata Ruang dan Karakteristik Rumah Tradisional Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Universitas Diponegoro, Juni 1994.

Galeri

Pranala luar

Rujukan