Lompat ke isi

Selat Lamakera: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 7: Baris 7:
Lamakera terbangun dari 7 suku yang ada di sana dan bertumbuh sangat pesat menjadi masyarakat yang luar biasa besar, Penduduk yang tercatat di administrasi desa ada sekitar 2000 orang. Untuk tempat sekecil Lamakera dengan daerah yang tidak terlalu luas tentu saja pertumbuhan penduduk ini menjadikan Lamakera desa yang terlihat sangat padat
Lamakera terbangun dari 7 suku yang ada di sana dan bertumbuh sangat pesat menjadi masyarakat yang luar biasa besar, Penduduk yang tercatat di administrasi desa ada sekitar 2000 orang. Untuk tempat sekecil Lamakera dengan daerah yang tidak terlalu luas tentu saja pertumbuhan penduduk ini menjadikan Lamakera desa yang terlihat sangat padat
Ratusan tahun yang lalu, menurut yang tercatat di ingatan Pak Hamka, salah satu penutur asli sejarah Lamakera dan keturunan langsung pelaut pertama yang mendarat di sini, sudah sekitar 600-700 tahun, sekitar 8 atau 9 generasi, pekerjaan nenek moyang mereka adalah pencari ikan-ikan besar, paus dan pari manta.
Ratusan tahun yang lalu, menurut yang tercatat di ingatan Pak Hamka, salah satu penutur asli sejarah Lamakera dan keturunan langsung pelaut pertama yang mendarat di sini, sudah sekitar 600-700 tahun, sekitar 8 atau 9 generasi, pekerjaan nenek moyang mereka adalah pencari ikan-ikan besar, paus dan pari manta.
Mereka berburu ikan besar menggunakan kapal kayu dan tombak di daerah antara selat Solor dan Lembata. Kemampuan mereka ini merupakan kemampuan yang luar biasa dan menjadi kebanggaan mereka, karena tidak satu tempat pun di dunia ini melakukan ini
Mereka berburu ikan besar menggunakan kapal kayu dan tombak di daerah antara selat Solor dan Lembata. Kemampuan mereka ini merupakan kemampuan yang luar biasa dan menjadi kebanggaan mereka, karena tidak satu tempat pun di dunia ini melakukan ini





Revisi per 8 Januari 2016 15.04

Selat Lamakera adalah selat yang memisahkan antara Pulau Lomblen (di sebelah timur) dengan dua pulau di sebelah barat: Pulau Adonara dan Pulau Solor. Selat ini sekaligus merupakan batas antara Kabupaten Lembata dengan Kabupaten Flores Timur.

Lamakera adalah nama lama sebuah desa yang ada di pulau Solor, kabupaten Flores Timur. Lamakera ada di paling ujung Timur pulau Solor dan perjalanan ke sana dapat ditempuh kurang lebih 3 jam dari pelabuhan di Larantuka. Kapal yang menuju Lamakera dari Larantuka berangkat satu kali sehari yang langsung, dan ada dua kapal lagi yang menuju pulau Solor namun merapat di dermaga lain, sehingga harus menyambung transportasi menggunakan ojek yang kurang lebih ditempuh dalam waktu 1 jam.

Sekarang desa Lamakera terbagi menjadi dua wilayah desa administratif yaitu desa Motonwutun dan desa Watobuku. Pekerjaan mereka yang utama, mungkin hampir seratus persen adalah nelayan. Orang Lamakera bilang, “kita tanam kayu jadinya batu.” Jadi satu-satunya yang diharapkan penduduk desa ini tentang pekerjaan adalah nelayan. Lamakera terbangun dari 7 suku yang ada di sana dan bertumbuh sangat pesat menjadi masyarakat yang luar biasa besar, Penduduk yang tercatat di administrasi desa ada sekitar 2000 orang. Untuk tempat sekecil Lamakera dengan daerah yang tidak terlalu luas tentu saja pertumbuhan penduduk ini menjadikan Lamakera desa yang terlihat sangat padat Ratusan tahun yang lalu, menurut yang tercatat di ingatan Pak Hamka, salah satu penutur asli sejarah Lamakera dan keturunan langsung pelaut pertama yang mendarat di sini, sudah sekitar 600-700 tahun, sekitar 8 atau 9 generasi, pekerjaan nenek moyang mereka adalah pencari ikan-ikan besar, paus dan pari manta. Mereka berburu ikan besar menggunakan kapal kayu dan tombak di daerah antara selat Solor dan Lembata. Kemampuan mereka ini merupakan kemampuan yang luar biasa dan menjadi kebanggaan mereka, karena tidak satu tempat pun di dunia ini melakukan ini