Lompat ke isi

Sindhunata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
'''Sindhunata''' adalah seorang imam [[Katolik]], anggota [[Yesuit]], redaktur majalah kebudayaan "Basis"". Ia dilahirkan tahun [[1952]] di Kampung Hendrik, Batu, [[Malang]]. Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kaki Bukit Panderman.
'''Sindhunata''' adalah seorang imam [[Katolik]], anggota [[Yesuit]], redaktur majalah kebudayaan "Basis"". Ia dilahirkan tahun [[1952]] di Kampung Hendrik, Batu, [[Malang]]. Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kaki Bukit Panderman.


Sindhunata pernah pula bekerja sebagai wartawan Harian [[Kompas]], menulis komentar tentang [[sepakbola]], dan berbagai masalah kebudayaan. Novelnya yang terkenal adalah "Anak Bajang Menggiring Angin". Buku-bukunya yang lain adalah "Bayang-bayang Ratu Adil", "Cikar Bobrok", "Nderek Sang Dewi Ing Ereng-Erenging Redi Merapi" (dalam bahasa Jawa), Semar Mencari Raga", "Tak Enteni Keplokmu Tanpa Bunga" "Telegram Duka", dan "Air Kata-kata."
Sindhunata pernah pula bekerja sebagai wartawan Harian [[Kompas]], menulis komentar tentang [[sepakbola]], dan berbagai masalah kebudayaan. Novelnya yang terkenal adalah "Anak Bajang Menggiring Angin". Buku-bukunya yang lain adalah "Bayang-bayang Ratu Adil", "Cikar Bobrok", "Nderek Sang Dewi Ing Ereng-Erenging Redi Merapi" (dalam bahasa Jawa), Semar Mencari Raga", "Tak Enteni Keplokmu Tanpa Bunga" "Telegram Duka", dan "Air Kata-kata" (kumpulan puisi).


Ia mendapatkan gelar doktornya dari Hochschule für Philosophie, [[Munich]], [[Jerman]] dan menulis disertasinya tentang [[pengharapan mesianik]] masyarakat [[Jawa]].
Ia mendapatkan gelar doktornya dari Hochschule für Philosophie, [[Munich]], [[Jerman]] dan menulis disertasinya tentang [[pengharapan mesianik]] masyarakat [[Jawa]].

Revisi per 4 November 2005 19.21

Untuk aktivis pembauran, lih. Kristoforus Sindhunata.

Sindhunata adalah seorang imam Katolik, anggota Yesuit, redaktur majalah kebudayaan "Basis"". Ia dilahirkan tahun 1952 di Kampung Hendrik, Batu, Malang. Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kaki Bukit Panderman.

Sindhunata pernah pula bekerja sebagai wartawan Harian Kompas, menulis komentar tentang sepakbola, dan berbagai masalah kebudayaan. Novelnya yang terkenal adalah "Anak Bajang Menggiring Angin". Buku-bukunya yang lain adalah "Bayang-bayang Ratu Adil", "Cikar Bobrok", "Nderek Sang Dewi Ing Ereng-Erenging Redi Merapi" (dalam bahasa Jawa), Semar Mencari Raga", "Tak Enteni Keplokmu Tanpa Bunga" "Telegram Duka", dan "Air Kata-kata" (kumpulan puisi).

Ia mendapatkan gelar doktornya dari Hochschule für Philosophie, Munich, Jerman dan menulis disertasinya tentang pengharapan mesianik masyarakat Jawa.

Kini Sindhunata menetap di Kolese Santo Ignatius, Kotabaru, Yogyakarta.


Pranala luar:

(Inggris) http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20021216.S03