Risdianto: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: minor cosmetic change |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* {{id}} [http://yonmoeis.wordpress.com/2008/05/17/pasuruan-dan-mata-hati-risdianto/ Pasuruan dan Mata Hati Risdianto] |
* {{id}} [http://yonmoeis.wordpress.com/2008/05/17/pasuruan-dan-mata-hati-risdianto/ Pasuruan dan Mata Hati Risdianto] |
||
Revisi per 4 Februari 2016 16.03
Berkas:73841 risdianto 663 382.jpg | |||
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Risdianto | ||
Tanggal lahir | 3 Januari 1950 | ||
Tempat lahir | Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia | ||
Posisi bermain | Striker | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1964-69 | Persekabpas Pasuruan | ||
1969-70 | → Paerdedetex (intern PSMS) | ||
1971 | → UMS (intern Persija) | ||
1974-75 | McKinnons FC | ||
1971-1977 | Persija Jakarta | ||
1978-83 | Warna Agung | ||
Tim nasional | |||
1970-1981 | Indonesia | ||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Risdianto (lahir 3 Januari 1950) adalah seorang mantan pemain nasioanl sepak bola Indonesia di era 1970-an dan 1980-an bersama Iswadi Idris dan Ronny Pattinasarani.
Karier
Pria yang akrab disapa Ris ini pada usia 14 tahun sudah memperkuat Persekap Pasuruan dan ikut membela tim sepak bola Pekan Olahraga Nasional Jawa Timur pada 1969. Setahun lewat, dia dipanggil masuk skuat tim nasional hingga 1981. Selama satu dekade, Ris malang melintang mewakili Indonesia ke sejumlah turnamen dan kejuaraan, termasuk SEA Games 1981, yang menghasilkan medali perunggu bersama antara lain Iswadi Idris, Abdul Kadir dan Hartono. Klub profesional pertamanya dia awali dengan bergabung bersama UMS Jakarta, yang dilatih Dr Endang Witarsa. Dari sana dia hijrah ke Persija. Karier klubnya banyak ia habiskan bersama Warna Agung selama 1978-1983.
Ris adalah pemain Indonesia pertama yang dikontrak selama satu musim oleh Mackinnons FC, salah satu tim Divisi Utama Hong Kong (1974-1975). Ia pemain sepak bola Indonesia kedua yang dipinang klub luar negeri, setelah Iswadi Idris. Dia meninggalkan Hong Kong untuk bergabung dengan tim nasional Pra-Olimpiade 1976, yang saat itu langkah tim nasional dihentikan Korea Utara lewat drama adu penalti.
Pranala luar
- (Indonesia) Pasuruan dan Mata Hati Risdianto