Lompat ke isi

Deklarasi Bersama Paus Fransiskus dan Patriark Kirill: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{multiple image|caption_align=center|header_align=center | width = 200 | image2 = Cristina de Kirchner with Franciscus in 2015-2 (cropped).jpg | alt2 = Paus Fransi...'
 
Glorious Engine (bicara | kontrib)
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 17 Februari 2016 07.20

Patriark Kirilos
Paus Fransiskus
Patriark Kirilos (kiri) pada 2009, dan Paus Fransiskus (kanan) pada 2015.

Deklarasi Bersama Paus Fransiskus dan Patriark Kirilos dikeluarkan setelah pertemuan pertama bersejarah pada Februari 2016 antara Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, dan Patriark Kirilos dari Moskow, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia. Peristiwa tersebut merupakan pertama kalinya pemimpin dari dua gereja bertemu, sebuah momen simbolik yang melanjutkan proses berdekade-dekade untuk mendekatkan hubungan antara gereja Katolik dan Ortodoks yang terpecah pada Skisma Besar 1054.

Pertemuan dan deklarasi 30 poin tersebut dikabarkan oleh media di seluruh dunia, sebagian besar di Rusia, menyoroti panggilan bersama dari dua pemimpin tersebut untuk mengakhiri penganiayaan umat Kristen di Timur Tengah dan peperangan di wilayah tersebut. Deklarasi tersebut juga mengekspresikan harapan-harapan mereka bahwa pertemuan tersebut akan berkontribusi terhadap pendirian kembali persatuan Kristen antara dua gereja tersebut. Serangan masalah lainnya disebutkan dalam deklarasi tersebut, yakni ateisme, sekulerisme, konsumerisme, migran dan pengungsi, pengaruh keluarga, pernikahan dan konsern terkait pada aborsi dan eutanasia.

Latar belakang

Berkas:Paulus VI and Patriarch Athenagoras 1964 Paraguay stamp.jpg
Athenagoras dengan Paulus VI pada 1964
Paus Fransiskus dan Patriark Bartolomeus di Gereja Makam Kudus di Yerusalem pada 2014

Skisma Besar 1054 membagi Kekristenan antara Barat dan Timur, antara Gereja Katolik Roma yang dipimpin oleh Paus di Roma, dan Gereja Ortodoks Timur yang dipimpin oleh Patriark Konstantinopel.[1] Upaya-upaya dibuat sepanjang berabad-abad kemudian untuk menyembuhkan keradangan tersebut, seperti Konsili Lyon Kedua 1274 dan Konsili Firenze 1439, namun gagal. Upaya-upaya tersebut untuk mendekatkan hubungan antara gereja-gereja meliputi Deklarasi Bersama Katolik-Ortodoks 1965 setelah pertemuan 1964 antara Paus Paulus VI dan Patriark Ekumenikal Athenagoras I dari Konstantinopel di Yerusalem.[2] Setelah pertemuan dan deklarasi tersebut, sejumlah pertemuan, kunjungan dan acara simbolik diadakan melibatkan para pemimpin Katolik dan Ortodoks (yang meliputi kunjungan-kunjungan yang dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II, dan khususnya antara beberapa paus dan Bartolomeus I dari Konstantinopel), namun tidak pernah ada ppertemuan antara seorang Paus dan seorang pemimpin Gereja Ortodoks Rusia.[2]

Catatan dan bacaan tambahan


Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AP
  2. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Scammell

Pranala luar