Bidara laut: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) k menambahkan Kategori:Loganiaceae menggunakan HotCat |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Bidara laut.jpg|thumb|250px|Bidara laut]] |
[[Berkas:Bidara laut.jpg|thumb|250px|Bidara laut]] |
||
'''Bidara laut''' atau '''''Strychnos lucida''''' adalah salah satu anggota famili Loganiaceae.<ref name="A" |
'''Bidara laut''' atau '''''Strychnos lucida''''' adalah salah satu anggota famili Loganiaceae.<ref name="A"/> Nama bidara laut adalah nama dagang, tumbuhan ini sering dijual dalam bentuk serutan kayu.<ref name="A"/> Di daerah Sumatera, tumbuhan ini biasa disebut bidara putih, bidara pahit, dan kayu ular.<ref name="A"/> Semestara itu, di Jawa, tumbuhan ini disebut dara putih dan dara gunung.<ref name="A"/> Lain halnya dengan dimadura, meskipun di madura ada yang menyebut dengan bidara gunung seperti di Jawa, tetapi tumbuhan ini juga disebut buin dan songga di [[Madura]].<ref name="A"/> Orang Bugis menyebutnya aju mapai atau bidara mapai.<ref name="A"/> Tumbuhan ini biasa digunakan dengan cara diseduh atau direbus.<ref name="A"/> Kayu bidara biasanya digunakan untuk mengobati penyakit [[malaria]], demam, sakit kulit, rematik, sariawan, dan juga untuk cuci darah.<ref name="A">{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=N2Jm7ynS_kwC&pg=PA8&lpg=PA8&dq=Bidara+Gunung&source=bl&ots=I_aNOk8nG1&sig=h7PURBa957xw3ng_79DPB8M2ihY&hl=en&sa=X&ei=-5ymU42CKZWhugSa04LoBg&ved=0CCYQ6AEwBA#v=onepage&q=Bidara%20Gunung&f=false|last =Suharmiati| first =Suharmiati|title =Menguak Tabir dan Potensi Jamu Gendong| publisher = Agro Media| location =Jakarta|page=8}}</ref> Bagian batang tumbuhan bidara laun mengandung [[strikhnin]], dan [[brusin]].<ref name="B"/> Dalam pengobatan dengan cara tradisional, penggunaan kayu bidara laun sering kali digunakan bersama dengan [[simplisia]] lain.<ref name="B"/> Simplisia lain yang diseduh atau direbus bersama bidara laut bisa satu atau lebih.<ref name="B">{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=tu7EjBpXYvMC&pg=PA68&lpg=PA68&dq=Bidara+Gunung&source=bl&ots=X3q-CX3ehi&sig=FgijYFCyseYi364k9ueEPaOIAYo&hl=en&sa=X&ei=-5ymU42CKZWhugSa04LoBg&ved=0CEMQ6AEwBw#v=onepage&q=Bidara%20Gunung&f=false|last =Handayani| first =Lestari|title =Tanaman Obat untuk Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan| publisher = Agro Media| location =Jakarta|page=68}}</ref> |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Tumbuhan]] |
[[Kategori:Tumbuhan]] |
||
[[Kategori:Loganiaceae]] |
[[Kategori:Loganiaceae]] |
||
⚫ |
Revisi per 18 Februari 2016 10.51
Bidara laut atau Strychnos lucida adalah salah satu anggota famili Loganiaceae.[1] Nama bidara laut adalah nama dagang, tumbuhan ini sering dijual dalam bentuk serutan kayu.[1] Di daerah Sumatera, tumbuhan ini biasa disebut bidara putih, bidara pahit, dan kayu ular.[1] Semestara itu, di Jawa, tumbuhan ini disebut dara putih dan dara gunung.[1] Lain halnya dengan dimadura, meskipun di madura ada yang menyebut dengan bidara gunung seperti di Jawa, tetapi tumbuhan ini juga disebut buin dan songga di Madura.[1] Orang Bugis menyebutnya aju mapai atau bidara mapai.[1] Tumbuhan ini biasa digunakan dengan cara diseduh atau direbus.[1] Kayu bidara biasanya digunakan untuk mengobati penyakit malaria, demam, sakit kulit, rematik, sariawan, dan juga untuk cuci darah.[1] Bagian batang tumbuhan bidara laun mengandung strikhnin, dan brusin.[2] Dalam pengobatan dengan cara tradisional, penggunaan kayu bidara laun sering kali digunakan bersama dengan simplisia lain.[2] Simplisia lain yang diseduh atau direbus bersama bidara laut bisa satu atau lebih.[2]