Lompat ke isi

Kabau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 19: Baris 19:


== Terminologi ==
== Terminologi ==
Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], kabau merupakan buah yang beraroma tidak sedap yang dapat dikonsumsi. Nama lain dari kabau adalah '''jering hutan''' atau '''jering tupai'''.<ref>[http://www.kbbi.or.id/?p=519 KBBI ONLINE]</ref>
Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], kabau merupakan buah yang beraroma tidak sedap yang dapat dikonsumsi. Nama lain dari kabau adalah '''jering hutan''' atau '''jering tupai'''.<ref>[http://www.kbbi.or.id/?p=519 KBBI ONLINE]</ref>


== Konsumsi ==
== Konsumsi ==

Revisi per 19 Februari 2016 07.41

Kabau
Berkas:Kabau.png
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies

Archidendron microcarpum (Benth.) I.C.Nielsen

Kabau adalah lalapan sejenis petai dan jering. Kabau berupa buah yang lonjong berwarna hijau dan berbentuk seperti kacang polong, tapi kalau dibelah kulitnya berjejer beberapa buah, berkulit hitam dan berdaging hijau di dalamnya. Biasanya, tanaman ini hidup di daerah tropis, bentuk pohonnya menyerupai tanaman jengkol dan termasuk tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan Sumatra. Tanaman ini belum ada yang membudiyakannya di luar pulau Sumatra. Walaupun Buah ini berbau tidak sedap seperti jering dan petai, tetapi inilah yang menjadikan kabau sebagai sayuran yang dikonsumsi layaknya kedua tumbuhan tersebut.

Terminologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kabau merupakan buah yang beraroma tidak sedap yang dapat dikonsumsi. Nama lain dari kabau adalah jering hutan atau jering tupai.[1]

Konsumsi

Di daerah Rejang, kabau dikonsumsi sebagai lalapan dan biasanya dikonsumsi dengan nasi yang lauknya lema, tempoyak, ataupun lauk khas Sumatera lainnya. Berdasarkan pengalaman yang ada, kabau memiliki zat kapur yang seperti dimiliki jering. Ini bisa mengakibatkan kaput atau jengkolan, yang ditandai dengan susah buah air seni dan adanya zat seperti kapur yang keluar bersamaan dengan urin.

Referensi

Pranala luar