Lompat ke isi

Kelutum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k std taxobox
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 15: Baris 15:
| binomial_authority = ([[Miquel|Miq.]]) [[J.J. Smith]]
| binomial_authority = ([[Miquel|Miq.]]) [[J.J. Smith]]
}}
}}
'''Kelutum''' (''Artocarpus altissimus'') adalah sejenis [[pohon]] penghasil [[kayu]] anggota [[familia|suku]] Moraceae. Nama-nama lainnya adalah '''kelutum ketan''' atau '''kelutum nangka'''.<ref name="heyne">Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''2''': 668-669. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.</ref>. Juga disebut '''lempato''', tumbuhan ini menyebar terbatas di [[Sumatera]] dan [[Kalimantan Barat]]<ref name="pros5">{{aut|Djarwaningsih, T., D.S. Alonzo, S. Sudo, and M.S.M. Sosef.}} 1995. ''Artocarpus'' J.R. Forster & J.G. Forster. in R.M.H.J. Lemmens, I. Soerianegara and W.C. Wong (eds.). ''Timber Trees: minor commercial timber''. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) '''5'''(2): 64.</ref>.
'''Kelutum''' (''Artocarpus altissimus'') adalah sejenis [[pohon]] penghasil [[kayu]] anggota [[familia|suku]] Moraceae. Nama-nama lainnya adalah '''kelutum ketan''' atau '''kelutum nangka'''.<ref name="heyne">Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''2''': 668-669. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.</ref>. Juga disebut '''lempato''', tumbuhan ini menyebar terbatas di [[Sumatera]] dan [[Kalimantan Barat]]<ref name="pros5">{{aut|Djarwaningsih, T., D.S. Alonzo, S. Sudo, and M.S.M. Sosef.}} 1995. ''Artocarpus'' J.R. Forster & J.G. Forster. in R.M.H.J. Lemmens, I. Soerianegara and W.C. Wong (eds.). ''Timber Trees: minor commercial timber''. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) '''5'''(2): 64.</ref>.


==Pengenalan==
== Pengenalan ==
[[Pohon]] berukuran sedang yang menggugurkan daun; tinggi hingga 30 [[meter|m]], batang bebas cabang bisa mencapai 20 m dan gemang batang hingga 300 [[sentimeter|cm]]; ber[[banir]] menyolok. [[Daun penumpu]] membungkus ujung ranting. [[Daun|Daun-daun]] bundar telur, hingga bundar telur lonjong atau bundar-telur-terbalik lonjong; sedikit berbulu terutama di sisi bawah di sekitar urat-urat daun; urat daun 5-9 pasang. [[Bongkol]] bunga jantan serupa peluru atau silindris, garis tengahnya 2-3 [[milimeter|mm]], bertangkai 5-7 mm.<ref name="pros5"/>
[[Pohon]] berukuran sedang yang menggugurkan daun; tinggi hingga 30 [[meter|m]], batang bebas cabang bisa mencapai 20 m dan gemang batang hingga 300 [[sentimeter|cm]]; ber[[banir]] menyolok. [[Daun penumpu]] membungkus ujung ranting. [[Daun|Daun-daun]] bundar telur, hingga bundar telur lonjong atau bundar-telur-terbalik lonjong; sedikit berbulu terutama di sisi bawah di sekitar urat-urat daun; urat daun 5-9 pasang. [[Bongkol]] bunga jantan serupa peluru atau silindris, garis tengahnya 2-3 [[milimeter|mm]], bertangkai 5-7 mm.<ref name="pros5"/>


Kelutum tumbuh di [[hutan hujan tropika]] hingga ketinggian 550 m dpl<ref name="pros5"/>. Ia terutama tumbuh pada tanah-tanah yang tinggi<ref name="heyne"/>.
Kelutum tumbuh di [[hutan hujan tropika]] hingga ketinggian 550 m dpl<ref name="pros5"/>. Ia terutama tumbuh pada tanah-tanah yang tinggi<ref name="heyne"/>.


==Kayu==
== Kayu ==
Kayu kelutum dalam perdagangan digolongkan sebagai [[kayu terap]] atau [[kayu keledang|keledang]]. Densitas kayunya tercatat antara 370 – 490 [[kilogram|kg]]/[[meter|m]]<sup>3</sup> pada kadar air 15%.<ref name="pros5"/>
Kayu kelutum dalam perdagangan digolongkan sebagai [[kayu terap]] atau [[kayu keledang|keledang]]. Densitas kayunya tercatat antara 370 – 490 [[kilogram|kg]]/[[meter|m]]<sup>3</sup> pada kadar air 15%.<ref name="pros5"/>


Heyne mencatat bahwa kayu teras kelutum berwarna coklelat, padat, dan berserat lurus; mudah untuk dikerjakan. Kelutum termasuk golongan kayu raja dan digunakan untuk membuat pencalang ([[perahu]] yang dibuat dari satu batang pohon); yang panjangnya dapat mencapai 20 m dan lebarnya 2½ – 3 m. Konon, perahu semacam ini dapat bertahan hingga 50-60 tahun. Karena keawetannya yang tinggi dan ketahanannya terhadap cacing laut ([[teredo]]), kayu kelutum biasa dipakai sebagai tiang rumah, balok dan papan lantai, serta perancah (steiger) di laut.<ref name="heyne"/>
Heyne mencatat bahwa kayu teras kelutum berwarna coklelat, padat, dan berserat lurus; mudah untuk dikerjakan. Kelutum termasuk golongan kayu raja dan digunakan untuk membuat pencalang ([[perahu]] yang dibuat dari satu batang pohon); yang panjangnya dapat mencapai 20 m dan lebarnya 2½ – 3 m. Konon, perahu semacam ini dapat bertahan hingga 50-60 tahun. Karena keawetannya yang tinggi dan ketahanannya terhadap cacing laut ([[teredo]]), kayu kelutum biasa dipakai sebagai tiang rumah, balok dan papan lantai, serta perancah (steiger) di laut.<ref name="heyne"/>


==Catatan kaki==
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{reflist}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
*{{en}} ICRAF: [http://www.worldagroforestry.org/sea/products/AFDbases/wd/asps/DisplayDetail.asp?SpecID=322 ''Artocarpus altissimus'' Species Detail] (sifat-sifat kayu)
* {{en}} ICRAF: [http://www.worldagroforestry.org/sea/products/AFDbases/wd/asps/DisplayDetail.asp?SpecID=322 ''Artocarpus altissimus'' Species Detail] (sifat-sifat kayu)





Revisi per 19 Februari 2016 08.00

Kelutum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. altissimus
Nama binomial
Artocarpus altissimus

Kelutum (Artocarpus altissimus) adalah sejenis pohon penghasil kayu anggota suku Moraceae. Nama-nama lainnya adalah kelutum ketan atau kelutum nangka.[1]. Juga disebut lempato, tumbuhan ini menyebar terbatas di Sumatera dan Kalimantan Barat[2].

Pengenalan

Pohon berukuran sedang yang menggugurkan daun; tinggi hingga 30 m, batang bebas cabang bisa mencapai 20 m dan gemang batang hingga 300 cm; berbanir menyolok. Daun penumpu membungkus ujung ranting. Daun-daun bundar telur, hingga bundar telur lonjong atau bundar-telur-terbalik lonjong; sedikit berbulu terutama di sisi bawah di sekitar urat-urat daun; urat daun 5-9 pasang. Bongkol bunga jantan serupa peluru atau silindris, garis tengahnya 2-3 mm, bertangkai 5-7 mm.[2]

Kelutum tumbuh di hutan hujan tropika hingga ketinggian 550 m dpl[2]. Ia terutama tumbuh pada tanah-tanah yang tinggi[1].

Kayu

Kayu kelutum dalam perdagangan digolongkan sebagai kayu terap atau keledang. Densitas kayunya tercatat antara 370 – 490 kg/m3 pada kadar air 15%.[2]

Heyne mencatat bahwa kayu teras kelutum berwarna coklelat, padat, dan berserat lurus; mudah untuk dikerjakan. Kelutum termasuk golongan kayu raja dan digunakan untuk membuat pencalang (perahu yang dibuat dari satu batang pohon); yang panjangnya dapat mencapai 20 m dan lebarnya 2½ – 3 m. Konon, perahu semacam ini dapat bertahan hingga 50-60 tahun. Karena keawetannya yang tinggi dan ketahanannya terhadap cacing laut (teredo), kayu kelutum biasa dipakai sebagai tiang rumah, balok dan papan lantai, serta perancah (steiger) di laut.[1]

Catatan kaki

  1. ^ a b c Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 2: 668-669. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.
  2. ^ a b c d Djarwaningsih, T., D.S. Alonzo, S. Sudo, and M.S.M. Sosef. 1995. Artocarpus J.R. Forster & J.G. Forster. in R.M.H.J. Lemmens, I. Soerianegara and W.C. Wong (eds.). Timber Trees: minor commercial timber. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) 5(2): 64.

Pranala luar