Lompat ke isi

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''GPIB''' (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat) adalah bagian dari '''GPI''' (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama '''Indische Kerk'''.
'''GPIB''' (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat) adalah bagian dari '''GPI''' (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama '''Indische Kerk'''.


Asas teologi Gereja ini didasarkan pada gerakan [[Reformasi]] yang dipimpin oleh [[Yohanes Calvin]] dari [[Prancis]] (yang belakangan pindah ke [[Jenewa]] dan memimpin gereja di sana).
Teologi Gereja ini didasarkan pada ajaran [[Reformasi]] dari [[Yohanes Calvin]], seorang Reformator [[Prancis]] yang belakangan pindah ke [[Jenewa]] dan memimpin gereja di sana.


==Sejarah==
==Sejarah==
GPIB didirikan pada 31 Oktober 1948 yang pada waktu itu bernama "De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie" berdasarkan Tata-Gereja dan Peraturan-Gereja yang dipersembahkan oleh proto-Sinode kepada Badan Pekerja Am (Algemene Moderamen) Gereja Protestan Indonesia.
GPIB didirikan pada 31 Oktober 1948 yang pada waktu itu bernama "De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie" berdasarkan Tata-Gereja dan Peraturan-Gereja yang dipersembahkan oleh proto-Sinode kepada Badan Pekerja Am (Algemene Moderamen) [[Gereja Protestan Indonesia]].


[[Majelis Sinode]] "De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie" yang pertama pada waktu adalah:
[[Majelis Sinode]] "De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie" yang pertama pada waktu adalah:
Baris 16: Baris 16:
* Ds. J.H. Stegeman (Pendeta Bahasa Belanda)
* Ds. J.H. Stegeman (Pendeta Bahasa Belanda)


[[Klasis]]-klasis pertama ada 7 buah (kini disebut Mupel atau Musyawarah Pelayanan) dengan 53 jemaat yaitu:
Ketika pertama kali terbentuk, GPIB mempunyai 7 buah [[Klasis]] (kini disebut Mupel atau Musyawarah Pelayanan) dengan 53 jemaat yaitu:
# Klasis Jabar meliputi 9 jemaat: Jakarta, Tanjung Priok, Jatinegara, Depok, Bogor, Cimahi, Bandung, Cirebon dan Sukabumi
# Klasis Jabar meliputi 9 jemaat: Jakarta, Tanjung Priok, Jatinegara, Depok, Bogor, Cimahi, Bandung, Cirebon dan Sukabumi
# Klasis Jateng meliputi 6 jemaat: Semarang, Magelang, Yogyakarta, Cilacap, Nusakambangan dan Surakarta
# Klasis Jateng meliputi 6 jemaat: Semarang, Magelang, Yogyakarta, Cilacap, Nusakambangan dan Surakarta

Revisi per 21 November 2005 16.42

GPIB (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat) adalah bagian dari GPI (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama Indische Kerk.

Teologi Gereja ini didasarkan pada ajaran Reformasi dari Yohanes Calvin, seorang Reformator Prancis yang belakangan pindah ke Jenewa dan memimpin gereja di sana.

Sejarah

GPIB didirikan pada 31 Oktober 1948 yang pada waktu itu bernama "De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie" berdasarkan Tata-Gereja dan Peraturan-Gereja yang dipersembahkan oleh proto-Sinode kepada Badan Pekerja Am (Algemene Moderamen) Gereja Protestan Indonesia.

Majelis Sinode "De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie" yang pertama pada waktu adalah:

  • Ds. J.A. de Klerk (Ketua)
  • Ds. B.A. Supit (Wakil Ketua)
  • Ds. L.A. Snijders (Sekretaris I)
  • Pnt. J.A. Huliselan (Sekretaris II)
  • Pnt. E.E. Marthens (Bendahara)
  • Pnt. E.A.P. Klein (Penasihat)
  • Ds. D.F. Sahulata (Pendeta Bahasa Indonesia)
  • Ds. J.H. Stegeman (Pendeta Bahasa Belanda)

Ketika pertama kali terbentuk, GPIB mempunyai 7 buah Klasis (kini disebut Mupel atau Musyawarah Pelayanan) dengan 53 jemaat yaitu:

  1. Klasis Jabar meliputi 9 jemaat: Jakarta, Tanjung Priok, Jatinegara, Depok, Bogor, Cimahi, Bandung, Cirebon dan Sukabumi
  2. Klasis Jateng meliputi 6 jemaat: Semarang, Magelang, Yogyakarta, Cilacap, Nusakambangan dan Surakarta
  3. Klasis Jatim meliputi 12 jemaat: Madiun, Kediri, Madura, Surabaya, Mojokerto, Malang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Singaraja, Denpasar dan Mataram
  4. Klasis Sumatra meliputi 7 jemaat: Sabang, Kutaraja, Medan, Pematang Siantar, Padang, Telukbayur dan Palembang
  5. Klasis Bangka & Riau meliputi 4 jemaat: Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Muntok dan Tanjungpandan
  6. Klasis Kalimantan meliputi 8 jemaat: Singkawang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Sanga-sanga dan Kotabaru
  7. Klasis Sulawesi meliputi 7 jemaat: Makassar, Pare-pare, Watansopeng, Raha, Palopo, Bone dan Malino

GPIB di masa kini

Pimpinan GPIB berada di tangan Majelis Sinode yang dibantu oleh Dewan-dewan Pelayanan Kategorial, yaitu Dewan Anak, Dewan Teruna, Dewan Pemuda, Dewan Wanita, Dewan Kaum Bapak dan dua Departemen, yaitu Departemen Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dan Departemen Pelkes (Pelayanan dan Kesaksian). Selain itu GPIB mempunyai sejumlah yayasan untuk melaksanakan berbagai program pelayanannya.

GPIB kini merupakan salah satu Gereja Protestan terbesar di Indonesia, dengan anggota-anggotanya yang banyak berasal dari Indonesia Timur. Namun dalam perkembangannya sekarang, anggota-anggota Gereja ini sangat berbaur dan dapat dikatakan hampir setiap suku bangsa di Indonesia terwakili di Gereja ini.

Program-program pelayanannya mencakup pendidikan, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat desa, dll. GPIB juga aktif di dalam dialog antar-iman dengan umat beragama lainnya dan kegiatan penerbitan untuk kebutuhan internal dan eksternal.

Kantor Sinode GPIB terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 10, Jakarta. Saat ini Sinode GPIB terdiri atas 263 jemaat, dengan jemaat yang paling muda GPIB Pondok Ungu, Bekasi diresmikan pada 3 Januari 2005.

GPIB adalah anggota dari GPI, Persetukuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia (WARC), dan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (WCC).

Pranala luar