Lompat ke isi

Amsal 26: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Ayat 12: ejaan, replaced: dari pada → daripada
Baris 23: Baris 23:
== Ayat 12 ==
== Ayat 12 ==
:''Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak,''
:''Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak,''
::''harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.''<ref>{{Alkitab|Amsal 26:12}}</ref>
::''harapan bagi orang bebal lebih banyak daripada bagi orang itu.''<ref>{{Alkitab|Amsal 26:12}}</ref>
Keangkuhan dan merasa diri penting menyebabkan orang menggangap dirinya bijak menurut pendapat sendiri sehingga dengan angkuh mempercayai pikirannya sendiri. Tetapi, hikmat dan kebenaran bukan dibentuk oleh nalar manusia, tetapi oleh menerima apa yang dikatakan dan dinyatakan Allah dalam seluruh Alkitab. Dengan jujur mengakui kemungkinan untuk menipu di dalam hati kita, tidak berarti kita boleh dengan sendirinya beranggapan bahwa standar-standar benar dan salah kita adalah standar Allah (lihat {{Alkitab|Yeremia 17:9}}); sebaliknya, Allah memanggil kita dengan rendah hati untuk menaklukkan semua pikiran kita kepada kekuasaan penyataan-Nya dan pelayanan Roh Kudus ({{Alkitab|Yohanes 16:8-14}}), memohon Dia untuk menginsafkan dan membetulkan dalam hal-hal di mana kita salah (bandingkan {{Alkitab|Wahyu 3:17}}).<ref name=fulllife/>
Keangkuhan dan merasa diri penting menyebabkan orang menggangap dirinya bijak menurut pendapat sendiri sehingga dengan angkuh mempercayai pikirannya sendiri. Tetapi, hikmat dan kebenaran bukan dibentuk oleh nalar manusia, tetapi oleh menerima apa yang dikatakan dan dinyatakan Allah dalam seluruh Alkitab. Dengan jujur mengakui kemungkinan untuk menipu di dalam hati kita, tidak berarti kita boleh dengan sendirinya beranggapan bahwa standar-standar benar dan salah kita adalah standar Allah (lihat {{Alkitab|Yeremia 17:9}}); sebaliknya, Allah memanggil kita dengan rendah hati untuk menaklukkan semua pikiran kita kepada kekuasaan penyataan-Nya dan pelayanan Roh Kudus ({{Alkitab|Yohanes 16:8-14}}), memohon Dia untuk menginsafkan dan membetulkan dalam hal-hal di mana kita salah (bandingkan {{Alkitab|Wahyu 3:17}}).<ref name=fulllife/>



Revisi per 1 Maret 2016 13.56

Amsal 26 (disingkat Ams 26) adalah bagian dari Kitab Amsal dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2]

Teks

Struktur

Ayat 2

Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.[4]

Referensi silang: Mazmur 84:4

  • "Burung pipit" diterjemahkan dari bahasa Ibrani צפור (tsipor; bahasa Inggris: sparrow) yang dapat diartikan "burung" secara umum, tetapi pada ayat ini, dan juga pada Mazmur 84:4, disebut bersama-sama dengan burung layang-layang, sehingga secara khusus mengacu kepada burung pipit.
  • "Burung layang-layang" diterjemahkan dari bahasa Ibrani דרור (deror; bahasa Inggris: swallow)

Ayat 11

Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.[5]

Petrus menerapkan amsal ini kepada orang yang dahulu ikut Yesus Kristus, mengetahui jalan kebenaran, dan kemudian berbalik dari Allah dan perintah-perintah-Nya yang kudus untuk hidup di dalam dosa lagi (2 Petrus 2:20–22).[6]

Ayat 12

Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak,
harapan bagi orang bebal lebih banyak daripada bagi orang itu.[7]

Keangkuhan dan merasa diri penting menyebabkan orang menggangap dirinya bijak menurut pendapat sendiri sehingga dengan angkuh mempercayai pikirannya sendiri. Tetapi, hikmat dan kebenaran bukan dibentuk oleh nalar manusia, tetapi oleh menerima apa yang dikatakan dan dinyatakan Allah dalam seluruh Alkitab. Dengan jujur mengakui kemungkinan untuk menipu di dalam hati kita, tidak berarti kita boleh dengan sendirinya beranggapan bahwa standar-standar benar dan salah kita adalah standar Allah (lihat Yeremia 17:9); sebaliknya, Allah memanggil kita dengan rendah hati untuk menaklukkan semua pikiran kita kepada kekuasaan penyataan-Nya dan pelayanan Roh Kudus (Yohanes 16:8–14), memohon Dia untuk menginsafkan dan membetulkan dalam hal-hal di mana kita salah (bandingkan Wahyu 3:17).[6]

Ayat 27

Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya,
dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia.[8]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  2. ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
  3. ^ Amsal 25:1
  4. ^ Amsal 26:2
  5. ^ Amsal 26:11
  6. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Amsal 26:12
  8. ^ Amsal 26:27

Pranala luar