Kratylos: Perbedaan antara revisi
Hanamanteo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k ejaan, replaced: obyek → objek |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Kratylos''' adalah seorang filsuf yang menyatakan diri sebagai pengikut ajaran [[Herakleitos]].<ref name="Ted">{{en}}Ted Honderich (ed.). 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. Oxford, New York: Oxford University Press. P. 170.</ref> Herakleitos sebenarnya tidak pernah mendirikan ataupun mengikuti aliran [[filsafat]] tersendiri.<ref name="Bertens">K. Bertens. 1990. ''Sejarah Filsafat Yunani''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 43.</ref> Akan tetapi, di dalam sejarah filsafat, Kratylos dipandang sebagai penerus ajaran Herakleitos.<ref name="Audi" |
'''Kratylos''' adalah seorang filsuf yang menyatakan diri sebagai pengikut ajaran [[Herakleitos]].<ref name="Ted">{{en}}Ted Honderich (ed.). 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. Oxford, New York: Oxford University Press. P. 170.</ref> Herakleitos sebenarnya tidak pernah mendirikan ataupun mengikuti aliran [[filsafat]] tersendiri.<ref name="Bertens">K. Bertens. 1990. ''Sejarah Filsafat Yunani''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 43.</ref> Akan tetapi, di dalam sejarah filsafat, Kratylos dipandang sebagai penerus ajaran Herakleitos.<ref name="Audi" /> Pemikiran filsafat Kratylos melanjutkan pemikiran Herakleitos tentang "segala sesuatu mengalir" dan melihat konsekuensinya terhadap teori tentang persepsi.<ref name="Zeller" /> |
||
[[Berkas:Nuremberg chronicles f 70v 3.png|thumb|150px|Herakleitos, guru dari Kratylos]] |
[[Berkas:Nuremberg chronicles f 70v 3.png|thumb|150px|Herakleitos, guru dari Kratylos]] |
||
== Riwayat Hidup == |
== Riwayat Hidup == |
||
Mengenai riwayat hidup Kratylos, hampir tidak ada yang diketahui.<ref name="Smith">{{en}}T.V. Smith, ed. 1956. ''Philosophers Speaks for Themselves: From Thales to Plato''. Chicago, London: The University of Chicago Press. P. 13.</ref> Ia berkarya di [[Athena]].<ref name="Smith" |
Mengenai riwayat hidup Kratylos, hampir tidak ada yang diketahui.<ref name="Smith">{{en}}T.V. Smith, ed. 1956. ''Philosophers Speaks for Themselves: From Thales to Plato''. Chicago, London: The University of Chicago Press. P. 13.</ref> Ia berkarya di [[Athena]].<ref name="Smith" /><ref name="Avey">{{en}}Albert A. Avey. 1954. ''Handbook in the History of Philosophy''. New York: Barnes & Noble. P. 23.</ref> Di sana Kratylos menjadi guru filsafat pertama dari [[Plato]].<ref name="Zeller">{{en}}Edward Zeller. 1957. ''Outlines of the History of Greek Philosophy''. New York: Meridian Books. P. 87.</ref> Dengan demikian, disimpulkan bahwa ia hidup dan berkarya di sekitar akhir abad ke-5 SM.<ref name="Avey" /> Plato menuliskan sebuah [[dialog]] yang berjudul sama dengan nama Kratylos untuk menghormatinya, kendati isinya berisi kritik terhadap gurunya itu.<ref name="Ted" /><ref name="Smith" /> |
||
== Pemikiran == |
== Pemikiran == |
||
=== Tentang Perubahan Segala Sesuatu === |
=== Tentang Perubahan Segala Sesuatu === |
||
Kratylos mengikuti ajaran Herakleitos tentang perubahan segala sesuatu.<ref name="Ted" |
Kratylos mengikuti ajaran Herakleitos tentang perubahan segala sesuatu.<ref name="Ted" /><ref name="Hussey" /><ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal 28 n. 13.</ref> Herakleitos mengatakan bahwa dunia selalu ada dalam perubahan terus-menerus sebagaimana orang tidak akan turun ke sungai yang sama dua kali karena sungai selalu mengalir.<ref name="Simon" /> Menurut [[Aristoteles]], Kratylos mengulangi lagi perkataan Herakleitos tentang realitas yang terus berubah seperti aliran sungai.<ref name="Avey" /><ref name="Hussey">{{en}}Edward Hussey. 1999. "Heraclitus". In ''The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy''. A.A. Long, ed. 88-112. London: Cambridge University Press.</ref> |
||
=== Tentang Ketidakmungkinan Pengenalan === |
=== Tentang Ketidakmungkinan Pengenalan === |
||
Meskipun mengulangi ajaran Herakleitos, Kratylos menarik konsekuensi radikal dari pandangan tersebut.<ref name=" |
Meskipun mengulangi ajaran Herakleitos, Kratylos menarik konsekuensi radikal dari pandangan tersebut.<ref name="Ted" /><ref name="Simon" /> Menurut Kratylos, justru karena terjadi perubahan terus-menerus, maka pengenalan itu tidak mungkin.<ref name="Simon" /> Hal ini disebabkan pengenalan mengandaikan suatu objek memiliki stabilitas tertentu.<ref name="Simon" /> Karena itulah, menurut Aristoteles: |
||
: "Dia (Kratylos) memarahi Herakleitos karena mengatakan bahwa seseorang tidak dapat turun dua kali di sungai yang sama; Dia sendiri (Kratylos) menyatakan bahwa orang bahkan tidak dapat turun ke sungai satu kali pun; dan pada akhirnya ia (Kratylos) menyimpulkan bahwa seseorang tidak dapat berkata-kata tentang sesuatu apa pun, bahkan untuk sekadar menggerakkan jari.<ref name="Ted" |
: "Dia (Kratylos) memarahi Herakleitos karena mengatakan bahwa seseorang tidak dapat turun dua kali di sungai yang sama; Dia sendiri (Kratylos) menyatakan bahwa orang bahkan tidak dapat turun ke sungai satu kali pun; dan pada akhirnya ia (Kratylos) menyimpulkan bahwa seseorang tidak dapat berkata-kata tentang sesuatu apa pun, bahkan untuk sekadar menggerakkan jari.<ref name="Ted" /><ref name="Hussey" /> |
||
== Pengaruh == |
== Pengaruh == |
||
Konsep dari Kratylos tentang ketidakmungkinan radikal terhadap pengenalan memberi pengaruh besar terhadap Plato.<ref name="Audi" |
Konsep dari Kratylos tentang ketidakmungkinan radikal terhadap pengenalan memberi pengaruh besar terhadap Plato.<ref name="Audi" /> Plato berpendapat sama bahwa pengenalan terhadap dunia yang dirasakan adalah semu.<ref name="Audi">{{en}}Robert Audi, ed. 1999. "Heraclitus". In ''The Cambridge Dictionary of Philosophy. London: Cambridge University Press. P. 376.</ref> |
||
== Lihat juga == |
== Lihat juga == |
Revisi per 3 Maret 2016 11.18
Kratylos adalah seorang filsuf yang menyatakan diri sebagai pengikut ajaran Herakleitos.[1] Herakleitos sebenarnya tidak pernah mendirikan ataupun mengikuti aliran filsafat tersendiri.[2] Akan tetapi, di dalam sejarah filsafat, Kratylos dipandang sebagai penerus ajaran Herakleitos.[3] Pemikiran filsafat Kratylos melanjutkan pemikiran Herakleitos tentang "segala sesuatu mengalir" dan melihat konsekuensinya terhadap teori tentang persepsi.[4]
Riwayat Hidup
Mengenai riwayat hidup Kratylos, hampir tidak ada yang diketahui.[5] Ia berkarya di Athena.[5][6] Di sana Kratylos menjadi guru filsafat pertama dari Plato.[4] Dengan demikian, disimpulkan bahwa ia hidup dan berkarya di sekitar akhir abad ke-5 SM.[6] Plato menuliskan sebuah dialog yang berjudul sama dengan nama Kratylos untuk menghormatinya, kendati isinya berisi kritik terhadap gurunya itu.[1][5]
Pemikiran
Tentang Perubahan Segala Sesuatu
Kratylos mengikuti ajaran Herakleitos tentang perubahan segala sesuatu.[1][7][8] Herakleitos mengatakan bahwa dunia selalu ada dalam perubahan terus-menerus sebagaimana orang tidak akan turun ke sungai yang sama dua kali karena sungai selalu mengalir.[8] Menurut Aristoteles, Kratylos mengulangi lagi perkataan Herakleitos tentang realitas yang terus berubah seperti aliran sungai.[6][7]
Tentang Ketidakmungkinan Pengenalan
Meskipun mengulangi ajaran Herakleitos, Kratylos menarik konsekuensi radikal dari pandangan tersebut.[1][8] Menurut Kratylos, justru karena terjadi perubahan terus-menerus, maka pengenalan itu tidak mungkin.[8] Hal ini disebabkan pengenalan mengandaikan suatu objek memiliki stabilitas tertentu.[8] Karena itulah, menurut Aristoteles:
- "Dia (Kratylos) memarahi Herakleitos karena mengatakan bahwa seseorang tidak dapat turun dua kali di sungai yang sama; Dia sendiri (Kratylos) menyatakan bahwa orang bahkan tidak dapat turun ke sungai satu kali pun; dan pada akhirnya ia (Kratylos) menyimpulkan bahwa seseorang tidak dapat berkata-kata tentang sesuatu apa pun, bahkan untuk sekadar menggerakkan jari.[1][7]
Pengaruh
Konsep dari Kratylos tentang ketidakmungkinan radikal terhadap pengenalan memberi pengaruh besar terhadap Plato.[3] Plato berpendapat sama bahwa pengenalan terhadap dunia yang dirasakan adalah semu.[3]
Lihat juga
Referensi
- ^ a b c d e (Inggris)Ted Honderich (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford, New York: Oxford University Press. P. 170.
- ^ K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 43.
- ^ a b c (Inggris)Robert Audi, ed. 1999. "Heraclitus". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. London: Cambridge University Press. P. 376.
- ^ a b (Inggris)Edward Zeller. 1957. Outlines of the History of Greek Philosophy. New York: Meridian Books. P. 87.
- ^ a b c (Inggris)T.V. Smith, ed. 1956. Philosophers Speaks for Themselves: From Thales to Plato. Chicago, London: The University of Chicago Press. P. 13.
- ^ a b c (Inggris)Albert A. Avey. 1954. Handbook in the History of Philosophy. New York: Barnes & Noble. P. 23.
- ^ a b c (Inggris)Edward Hussey. 1999. "Heraclitus". In The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy. A.A. Long, ed. 88-112. London: Cambridge University Press.
- ^ a b c d e Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius. Hal 28 n. 13.