Lompat ke isi

KRI Banda Aceh (593): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
{|{{Infobox ship begin}}
{|{{Infobox ship begin}}
{{Infobox ship image
{{Infobox ship image
|Ship image=[[File:Kri-banda-aceh.jpg|300px|"KRI Banda Aceh"]]
|Ship image=[[Berkas:Kri-banda-aceh.jpg|300px|"KRI Banda Aceh"]]
|Ship caption=
|Ship caption=
}}
}}
Baris 36: Baris 36:
|}
|}


'''KRI Banda Aceh (593)''' adalah salah satu jenis kapal [[KRI|Kapal Perang Republik Indonesia]] bertipe [[Landing Platform Dock]] yang pembuatannya dilakukan PT PAL di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011. Kapal ini memiliki kapasitas angkut total sebanyak 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer dan 21 tank dengan luas LPD 125 meter persegi. Kapal Landing Platform Dock 125 meter kapal ke-4 ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100 mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan ''self defence'' dengan komunikasi kapal ke kapal kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helikopter.
'''KRI Banda Aceh (593)''' adalah salah satu jenis kapal [[KRI|Kapal Perang Republik Indonesia]] bertipe [[Landing Platform Dock]] yang pembuatannya dilakukan PT PAL di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011. Kapal ini memiliki kapasitas angkut total sebanyak 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer dan 21 tank dengan luas LPD 125 meter persegi. Kapal Landing Platform Dock 125 meter kapal ke-4 ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100 mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan ''self defence'' dengan komunikasi kapal ke kapal kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helikopter.


Kapal dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi lambung ganda (''double bottom''). Untuk memudahkan manuver, kapal dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal, mesin dapat dioperasikan dari ruang kontrol dan bisa langsung dari ruang mesin, serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa difungsikan untuk pertolongan pertama. Kapal LPD 125 meter tersebut didesain untuk memenuhi tugas operasi [[TNI AL]], di antaranya untuk [[Landing Craft Carrier]], yakni Landing Craft Unit 23 m, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, ''combat vehicle'' 22 unit, ''tactical vehicle'' 13 unit, total embarkasi 507 personel termasuk troop carrier 354 troop, kru, tamu, dan officer. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus .<ref>[http://infoapajah.blogspot.com/2014/05/mulai-mendunia-berikut-spesifikasi-kri.html "Spesifikasi KRI Banda Aceh"]</ref>
Kapal dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi lambung ganda (''double bottom''). Untuk memudahkan manuver, kapal dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal, mesin dapat dioperasikan dari ruang kontrol dan bisa langsung dari ruang mesin, serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa difungsikan untuk pertolongan pertama. Kapal LPD 125 meter tersebut didesain untuk memenuhi tugas operasi [[TNI AL]], di antaranya untuk [[Landing Craft Carrier]], yakni Landing Craft Unit 23 m, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, ''combat vehicle'' 22 unit, ''tactical vehicle'' 13 unit, total embarkasi 507 personel termasuk troop carrier 354 troop, kru, tamu, dan officer. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus .<ref>[http://infoapajah.blogspot.com/2014/05/mulai-mendunia-berikut-spesifikasi-kri.html "Spesifikasi KRI Banda Aceh"]</ref>


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
==Pranala luar==
== Pranala luar ==
* [http://www.pal.co.id/v5/news/index.php?id=nws2011032813573925 PAL INDONESIA Menyerahkan Kapal Ke-4, Landing Platform Dock 125 Meter "KRI Banda Aceh - 593"]
* [http://www.pal.co.id/v5/news/index.php?id=nws2011032813573925 PAL INDONESIA Menyerahkan Kapal Ke-4, Landing Platform Dock 125 Meter "KRI Banda Aceh - 593"]
{{kri-stub}}
{{kri-stub}}

Revisi per 10 Maret 2016 13.14

"KRI Banda Aceh"
Tentang kelas
Pembangun:PT. PAL
Operator: Angkatan Laut Indonesia
Didahului oleh:KRI
Subkelas:KRI,KRI
Selesai:0
Aktif:0
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal Kelas Banjarmasin
Berat benaman 7.300 ton
Panjang 120 m (393 ft 8 in)
Lebar 25 m (82 ft 0 in)
Kecepatan 15 knot (28 km/h; 17 mph) (maksimum)
Awak kapal 126
Senjata kaliber 57mm dan 40 mm dengan CIC Fire Control System

KRI Banda Aceh (593) adalah salah satu jenis kapal Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Landing Platform Dock yang pembuatannya dilakukan PT PAL di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011. Kapal ini memiliki kapasitas angkut total sebanyak 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer dan 21 tank dengan luas LPD 125 meter persegi. Kapal Landing Platform Dock 125 meter kapal ke-4 ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100 mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helikopter.

Kapal dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom). Untuk memudahkan manuver, kapal dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal, mesin dapat dioperasikan dari ruang kontrol dan bisa langsung dari ruang mesin, serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa difungsikan untuk pertolongan pertama. Kapal LPD 125 meter tersebut didesain untuk memenuhi tugas operasi TNI AL, di antaranya untuk Landing Craft Carrier, yakni Landing Craft Unit 23 m, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personel termasuk troop carrier 354 troop, kru, tamu, dan officer. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus .[1]

Referensi

Pranala luar