Lompat ke isi

Bandar Udara Malikus Saleh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
Baris 31: Baris 31:


{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{bandara-indo-stub}}


[[Kategori:Bandar udara di Indonesia|Malikus Saleh]]
[[Kategori:Bandar udara di Indonesia|Malikus Saleh]]


{{bandara-indo-stub}}

Revisi per 15 Maret 2016 11.21

Bandara Internasional Malikus Saleh
Informasi
JenisPublik
LokasiAceh Utara, Aceh
Zona waktuUTC+7
Koordinat{{{coordinates}}}

Bandar Udara Malikus Saleh adalah bandar udara yang terletak di Aceh Utara, provinsi Aceh. Bandara ini dioperasikan oleh Pertamina/PT Angkasa Pura II. Bandara ini dinamai sesuai nama Malikussaleh, sultan pertama kerajaan Samudera Pasai.

Sejarah

Bandar udara ini dibangun oleh PT Arun NGL untuk memudahkan transportasi dari Lhokseumawe dan sekitarnya ke kota Medan. Bandara ini pernah dilayani maskapai Jatayu Air karena sedikitnya penumpang angkutan darat antara Banda Aceh dan Medan. Hal itu disebabkan oleh konflik yang pecah antara TNI dan GAM sehingga mengancam jalur transportasi darat di Aceh.

PT Arun awalnya menggunakan pesawat milik Pelita Air Service untuk penerbangan harian dengan rute Lhokseumawe-Medan. Setelah beberapa tahun, operasi penerbangan diambil alih oleh Beechcraft 1900D Airliner milik Travira Air. Menjelang tutupnya PT Arun, operasi dan kepemilikan bandara ini diserahkan kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe.

Maskapai penerbangan dan destinasi

MaskapaiTujuan
Garuda Indonesia
dioperasikan oleh Explore Jet
Medan
Wings Air Medan

Insiden

  • 21 Juli 2005: Pesawat CN-235 milik TNI-AU mengalami musibah ketika akan mendarat di Bandar Udara Malikus Saleh. Pesawat itu dalam penerbangan dari Banda Aceh menuju Lhokseumawe. Namun 75 meter menjelang pendaratan, mesin pesawat mengalami kerusakan sehingga jatuh dan tergelincir hingga 200 meter. Akibatnya, tiga anggota TNI tewas setelah kecelakaan. Pesawat CN-235 itu membawa 23 penumpang terdiri dari enam perwira TNI-AD, delapan personel TNI-AU, dan enam personel TNI-AL. Sisanya warga sipil.[1]

Catatan kaki