Lompat ke isi

Al-Mutsanna bin Haritsah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Sumber: minor cosmetic change
Baris 8: Baris 8:
==Sumber==
==Sumber==
*{{cite book
*{{cite book
|title= Historical Dictionary of Iraq
|title= Historical Dictionary of Iraq
|first1= Edmund A. |last1= Ghareeb |first2= Beth K. |last2= Dougherty
|first1= Edmund A.|last1= Ghareeb|first2= Beth K.|last2= Dougherty
|url= https://books.google.co.id/books?id=ZmQYAgAAQBAJ&pg=PR9&dq=Historical+Dictionary+of+Iraq&hl=id&sa=X&ei=kGebVcjTNY_r8AXz1oPgAw&ved=0CCAQuwUwAA#v=onepage&q=al-muthanna&f=false
|url= https://books.google.co.id/books?id=ZmQYAgAAQBAJ&pg=PR9&dq=Historical+Dictionary+of+Iraq&hl=id&sa=X&ei=kGebVcjTNY_r8AXz1oPgAw&ved=0CCAQuwUwAA#v=onepage&q=al-muthanna&f=false
|edition= 2, direvisi
|edition= 2, direvisi
|publisher= Scarecrow Press
|publisher= Scarecrow Press
|year= 2013
|year= 2013
|id= ISBN 0810879425, 9780810879423
|id= ISBN 0810879425, 9780810879423
|ref=harv
|ref=harv
}}
}}



Revisi per 15 Maret 2016 18.56

Al-Mutsanna bin Haritsah asy-Syaibani (bahasa Arab: المثنى بن حارثة الشيباني) adalah seorang panglima perang Muslim Arab yang memimpin pasukan dalam awal masa penaklukan Kekaisaran Sasaniyah, di mana ia wafat sebelum kemenangan pasukan Muslim dalam Pertempuran Qadisiyyah.[1] Ia menjadi tokoh yang dihormati dalam sejarah Irak modern karena keterlibatan militernya tersebut, dan namanya pernah dijadikan nama gerakan politik Pan Arabisme Nadi al-Muthanna‎ di Irak.[2] Selain itu namanya juga diabadikan sebagai nama Kegubernuran Al Muthanna yang terletak di selatan Irak.[3]

Pada tahun 636, Al-Mutsanna diangkat sebagai pimpinan pengganti atas pasukan-pasukan Arab Muslim yang menguasai wilayah Persia Irak, setelah direbutnya daerah tersebut oleh pasukan-pasukan di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid.[4] Untuk menguasai wilayah taklukan yang luas tersebut, Al-Mutsanna banyak mengandalkan dukungan dari kabilah asalnya yaitu Bani Bakr, serta dari suku-suku Arab lainnya yang banyak mendiami daerah perbatasan Mesopotamia, yaitu Bani Taghlib dan Bani Tamim.[4]

Catatan kaki

Sumber