Lompat ke isi

Jeong Yak-yong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Baris 14: Baris 14:
}}
}}
'''Jeong Yak-yong''' atau '''Dasan''' (1762-1836) adalah seorang tokoh [[cendekiawan]] [[Silhak]] yang berasal dari periode [[Dinasti Joseon]], [[Korea]].<ref name="sejarah korea">{{en}}{{cite book
'''Jeong Yak-yong''' atau '''Dasan''' (1762-1836) adalah seorang tokoh [[cendekiawan]] [[Silhak]] yang berasal dari periode [[Dinasti Joseon]], [[Korea]].<ref name="sejarah korea">{{en}}{{cite book
|last = Yukhoon
|last = Yukhoon
|first = Kim
|first = Kim
|authorlink =
|authorlink =
|title = Korean History for International Citizens
|title = Korean History for International Citizens
|publisher = Northeast Asian History Foundation, Seoul, Republic of Korea
|publisher = Northeast Asian History Foundation, Seoul, Republic of Korea
|year =2007
|year =2007
|doi =
|doi =
|id =ISBN 978-89-91448-90-2
|id =ISBN 978-89-91448-90-2
|pages =54-55}}</ref> Ia dikenal sebagai tokoh yang berjasa membantu pemerintahan [[Jeongjo dari Joseon|Raja Jeongjo]] mengembangkan daerah pedesaan melalui reformasi tanah dan pengenalan teknologi baru.<ref name="sejarah korea"/> Kalimat yang paling terkenal dari Jeong Yak-yong sama dengan [[teori kontrak sosial]] [[Jean Jacques Rousseau]] dari [[Perancis]], yakni: {{cquote|Pemimpin dipilih oleh rakyat}}
|pages =54-55}}</ref> Ia dikenal sebagai tokoh yang berjasa membantu pemerintahan [[Jeongjo dari Joseon|Raja Jeongjo]] mengembangkan daerah pedesaan melalui reformasi tanah dan pengenalan teknologi baru.<ref name="sejarah korea"/> Kalimat yang paling terkenal dari Jeong Yak-yong sama dengan [[teori kontrak sosial]] [[Jean Jacques Rousseau]] dari [[Perancis]], yakni: {{cquote|Pemimpin dipilih oleh rakyat}}


Saat Raja Jeongjo meninggal dunia pada tahun 1800, Jeong Yak-yong disingkirkan dari kantor kerajaan karena dianggap sebagai ancaman oleh para [[bangsawan]] yang tidak menyukai kebijakan [[reformasi tanah]] dan pembebasan kaum [[budak]] yang disuarakannya.<ref name="sejarah korea"/> Namun sebenarnya alasan utama kaum bangsawan berkomplot menyingkirkan Jeong Yak-yong bukanlah ketidaksamaan pandangan politik, tapi karena ia adalah seorang [[Katolik]].<ref name="sejarah korea"/> Pada saat itu, pihak-pihak berkuasa menentang ajaran Katolik yang dianggap merendahkan ritual kepada leluhur dan [[struktur sosial]], yang bisa meruntuhkan fondasi ideologi dinasti.<ref name="sejarah korea"/>
Saat Raja Jeongjo meninggal dunia pada tahun 1800, Jeong Yak-yong disingkirkan dari kantor kerajaan karena dianggap sebagai ancaman oleh para [[bangsawan]] yang tidak menyukai kebijakan [[reformasi tanah]] dan pembebasan kaum [[budak]] yang disuarakannya.<ref name="sejarah korea"/> Namun sebenarnya alasan utama kaum bangsawan berkomplot menyingkirkan Jeong Yak-yong bukanlah ketidaksamaan pandangan politik, tapi karena ia adalah seorang [[Katolik]].<ref name="sejarah korea"/> Pada saat itu, pihak-pihak berkuasa menentang ajaran Katolik yang dianggap merendahkan ritual kepada leluhur dan [[struktur sosial]], yang bisa meruntuhkan fondasi ideologi dinasti.<ref name="sejarah korea"/>

Revisi per 16 Maret 2016 04.05

Jeong Yak-yong
Hangul
정약용
Hanja
丁若鏞
Alih AksaraJeong Yak-yong
McCune–ReischauerChŏng Yagyong
Nama pena
Hangul
다산
Hanja
茶山
Alih AksaraDasan
McCune–ReischauerTasan
Nama kehormatan
Hangul
미용 atau 송보
Hanja
美鏞 atau 頌甫
Alih AksaraMiyong atau Songbo
McCune–ReischauerMiyong atau Songbo

Jeong Yak-yong atau Dasan (1762-1836) adalah seorang tokoh cendekiawan Silhak yang berasal dari periode Dinasti Joseon, Korea.[1] Ia dikenal sebagai tokoh yang berjasa membantu pemerintahan Raja Jeongjo mengembangkan daerah pedesaan melalui reformasi tanah dan pengenalan teknologi baru.[1] Kalimat yang paling terkenal dari Jeong Yak-yong sama dengan teori kontrak sosial Jean Jacques Rousseau dari Perancis, yakni:

Pemimpin dipilih oleh rakyat

Saat Raja Jeongjo meninggal dunia pada tahun 1800, Jeong Yak-yong disingkirkan dari kantor kerajaan karena dianggap sebagai ancaman oleh para bangsawan yang tidak menyukai kebijakan reformasi tanah dan pembebasan kaum budak yang disuarakannya.[1] Namun sebenarnya alasan utama kaum bangsawan berkomplot menyingkirkan Jeong Yak-yong bukanlah ketidaksamaan pandangan politik, tapi karena ia adalah seorang Katolik.[1] Pada saat itu, pihak-pihak berkuasa menentang ajaran Katolik yang dianggap merendahkan ritual kepada leluhur dan struktur sosial, yang bisa meruntuhkan fondasi ideologi dinasti.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e (Inggris)Yukhoon, Kim (2007). Korean History for International Citizens. Northeast Asian History Foundation, Seoul, Republic of Korea. hlm. 54–55. ISBN 978-89-91448-90-2.