Desa Pinter: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Desa pinter.jpg|300px|jmpl|Foto seorang anak mengoperasikan komputer yang berasal dari program Desa Pinter.]] |
[[Berkas:Desa pinter.jpg|300px|jmpl|Foto seorang anak mengoperasikan komputer yang berasal dari program Desa Pinter.]] |
||
'''Desa Pinter''' adalah singkatan dari Desa Punya Internet yaitu sebuah program pelayanan internet pedesaan dari pemerintah Indonesia.<ref name="telkom" /> Program ini juga merupakan anak program dari proyek induk [[Kewajiban Pelayanan Universal]] (KPU/USO) yang digagas oleh [[Menteri Komunikasi dan Informatika|Kementerian Komunikasi dan Informasi]].<ref name="telkom" /> Melalui [[Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan|Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi]] (BP3TI (pada saat 2010 disebut BTIP)), badan yang berwenang mengatur segala hal jalannya KPU, pemerintah menunjuk PT [[Telkomsel]] sebagai operator yang mengurus masalah teknis pembentukan Desa Pinter di wilayah-wilayah yang telah ditentukan kecuali Sulawesi, Maluku, dan Papua.<ref name="telkom" /> Penunjukkan kepada Telkomsel berdasarkan atas keputusan pemenang tender Kemkominfo No.32/PER/M.KOMINFO/10/2008.<ref name="telkom">{{id}} {{cite journal | author = Telkom | title = Catatan atas Laporan Keuangan | url = http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/CFS-ID/assets/assets/basic-html/page107.html }} </ref> Program ini ditargetkan untuk 4.700 kecamatan.<ref name="korankompas2">{{cite news |
'''Desa Pinter''' adalah singkatan dari Desa Punya Internet yaitu sebuah program pelayanan internet pedesaan dari pemerintah Indonesia.<ref name="telkom" /> Program ini juga merupakan anak program dari proyek induk [[Kewajiban Pelayanan Universal]] (KPU/USO) yang digagas oleh [[Menteri Komunikasi dan Informatika|Kementerian Komunikasi dan Informasi]].<ref name="telkom" /> Melalui [[Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan|Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi]] (BP3TI (pada saat 2010 disebut BTIP)), badan yang berwenang mengatur segala hal jalannya KPU, pemerintah menunjuk PT [[Telkomsel]] sebagai operator yang mengurus masalah teknis pembentukan Desa Pinter di wilayah-wilayah yang telah ditentukan kecuali Sulawesi, Maluku, dan Papua.<ref name="telkom" /> Penunjukkan kepada Telkomsel berdasarkan atas keputusan pemenang tender Kemkominfo No.32/PER/M.KOMINFO/10/2008.<ref name="telkom">{{id}} {{cite journal | author = Telkom | title = Catatan atas Laporan Keuangan | url = http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/CFS-ID/assets/assets/basic-html/page107.html }} </ref> Program ini ditargetkan untuk 4.700 kecamatan.<ref name="korankompas2">{{cite news|title = 7.773 Desa Belum Terjangkau Layanan (koran Rabu, hal. 13)|publisher = [[Kompas]]|date = 09/09/2009}}</ref> |
||
==Proses Pembangunan== |
==Proses Pembangunan== |
||
Sejak tahun 2012 Telkomsel telah memulai pembangunan Desa Pinter secara bertahap hingga kontrak selesai pada tahun 2017.<ref name="desapinter" /> Tahap pertama ditargetkan pada 880 desa dengan pembagian di tiga provinsi yaitu 340 desa di Sumatera Utara, 340 desa di Sumatera Barat, dan 200 desa di Kalimantan Timur.<ref name="desapinter" /> Pemilihan tiga wilayah tersebut disebabkan penetrasi pelayanan komunikasi di daerah ini cukup tinggi.<ref name="desapinter">{{id}} {{cite journal | author = DesaPinter.com | title = USO, Desa Pinter dan Perbatasan | url = http://www.desakupinter.com/read/news/201/uso-desa-pinter-and-perbatasan.html }} </ref> Pembangunan Desa Pinter hingga di tahun 2015 belum usai, sebanyak 115 desa terluar di perbatasan Kalimantan-Malaysia akan mendapatkan fasilitas internet ini. Mengenai hal ini pemerintah tengah menyiapkan 115 stasiun pemancar atau Base Transceiver Station (BTS) dan di tahun 2016 warga desa siap menikmati akses seluler, radio, dan internet.<ref name="korankompas">{{cite news |
Sejak tahun 2012 Telkomsel telah memulai pembangunan Desa Pinter secara bertahap hingga kontrak selesai pada tahun 2017.<ref name="desapinter" /> Tahap pertama ditargetkan pada 880 desa dengan pembagian di tiga provinsi yaitu 340 desa di Sumatera Utara, 340 desa di Sumatera Barat, dan 200 desa di Kalimantan Timur.<ref name="desapinter" /> Pemilihan tiga wilayah tersebut disebabkan penetrasi pelayanan komunikasi di daerah ini cukup tinggi.<ref name="desapinter">{{id}} {{cite journal | author = DesaPinter.com | title = USO, Desa Pinter dan Perbatasan | url = http://www.desakupinter.com/read/news/201/uso-desa-pinter-and-perbatasan.html }} </ref> Pembangunan Desa Pinter hingga di tahun 2015 belum usai, sebanyak 115 desa terluar di perbatasan Kalimantan-Malaysia akan mendapatkan fasilitas internet ini. Mengenai hal ini pemerintah tengah menyiapkan 115 stasiun pemancar atau Base Transceiver Station (BTS) dan di tahun 2016 warga desa siap menikmati akses seluler, radio, dan internet.<ref name="korankompas">{{cite news|title = Internet untuk 115 Desa di Perbatasan (koran Sabtu, hal. 12)|publisher = [[Kompas]]|date = 07/03/2015}}</ref> |
||
==Kendala== |
==Kendala== |
||
Kendala yang dihadapi Desa Pinter dalam realisasinya adalah masalah koneksi, keterbatasan koneksi, dan sarana prasarana yang dimiliki suatu pedesaan. Terbatasnya jaringan serat optik menghambat laju koneksi.<ref name="republika" /> Selain itu masih terdapat beberapa wilayah tanpa sinyal (''blank spot'') di beberapa kawasan pedesaan.<ref name="republika" /> Pasokan listrik yang kurang juga menjadi masalah utama selama proyek ini berjalan.<ref name="republika">{{cite news |
Kendala yang dihadapi Desa Pinter dalam realisasinya adalah masalah koneksi, keterbatasan koneksi, dan sarana prasarana yang dimiliki suatu pedesaan. Terbatasnya jaringan serat optik menghambat laju koneksi.<ref name="republika" /> Selain itu masih terdapat beberapa wilayah tanpa sinyal (''blank spot'') di beberapa kawasan pedesaan.<ref name="republika" /> Pasokan listrik yang kurang juga menjadi masalah utama selama proyek ini berjalan.<ref name="republika">{{cite news |url= http://trendtek.republika.co.id/berita/trendtek/telekomunikasi/10/06/17/120225-menambah-pinter-desa-pinter-2-|title= Menambah Pinter Desa Pinter (2)|publisher= [[Republika Online]]|date= 17 Mei 2010}}</ref> Meski demikian, pihak pemenang tender, Telkomsel, mengembangkan teknologi mereka untuk menghadapi permasalahan lemahnya koneksi. Temuan mereka merupakan sinergi antara teknologi ''global system for mobile'' dengan ''internet protocol'' (GSM-IP). Selanjutnya teknologi ini diberi nama [[Telkomsel Merah Putih]].<ref name="desapinter" /> |
||
==Rujukan== |
==Rujukan== |
Revisi per 20 Maret 2016 00.34
Desa Pinter adalah singkatan dari Desa Punya Internet yaitu sebuah program pelayanan internet pedesaan dari pemerintah Indonesia.[1] Program ini juga merupakan anak program dari proyek induk Kewajiban Pelayanan Universal (KPU/USO) yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.[1] Melalui Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi (BP3TI (pada saat 2010 disebut BTIP)), badan yang berwenang mengatur segala hal jalannya KPU, pemerintah menunjuk PT Telkomsel sebagai operator yang mengurus masalah teknis pembentukan Desa Pinter di wilayah-wilayah yang telah ditentukan kecuali Sulawesi, Maluku, dan Papua.[1] Penunjukkan kepada Telkomsel berdasarkan atas keputusan pemenang tender Kemkominfo No.32/PER/M.KOMINFO/10/2008.[1] Program ini ditargetkan untuk 4.700 kecamatan.[2]
Proses Pembangunan
Sejak tahun 2012 Telkomsel telah memulai pembangunan Desa Pinter secara bertahap hingga kontrak selesai pada tahun 2017.[3] Tahap pertama ditargetkan pada 880 desa dengan pembagian di tiga provinsi yaitu 340 desa di Sumatera Utara, 340 desa di Sumatera Barat, dan 200 desa di Kalimantan Timur.[3] Pemilihan tiga wilayah tersebut disebabkan penetrasi pelayanan komunikasi di daerah ini cukup tinggi.[3] Pembangunan Desa Pinter hingga di tahun 2015 belum usai, sebanyak 115 desa terluar di perbatasan Kalimantan-Malaysia akan mendapatkan fasilitas internet ini. Mengenai hal ini pemerintah tengah menyiapkan 115 stasiun pemancar atau Base Transceiver Station (BTS) dan di tahun 2016 warga desa siap menikmati akses seluler, radio, dan internet.[4]
Kendala
Kendala yang dihadapi Desa Pinter dalam realisasinya adalah masalah koneksi, keterbatasan koneksi, dan sarana prasarana yang dimiliki suatu pedesaan. Terbatasnya jaringan serat optik menghambat laju koneksi.[5] Selain itu masih terdapat beberapa wilayah tanpa sinyal (blank spot) di beberapa kawasan pedesaan.[5] Pasokan listrik yang kurang juga menjadi masalah utama selama proyek ini berjalan.[5] Meski demikian, pihak pemenang tender, Telkomsel, mengembangkan teknologi mereka untuk menghadapi permasalahan lemahnya koneksi. Temuan mereka merupakan sinergi antara teknologi global system for mobile dengan internet protocol (GSM-IP). Selanjutnya teknologi ini diberi nama Telkomsel Merah Putih.[3]
Rujukan
- ^ a b c d (Indonesia) Telkom. "Catatan atas Laporan Keuangan".
- ^ "7.773 Desa Belum Terjangkau Layanan (koran Rabu, hal. 13)". Kompas. 09/09/2009.
- ^ a b c d (Indonesia) DesaPinter.com. "USO, Desa Pinter dan Perbatasan".
- ^ "Internet untuk 115 Desa di Perbatasan (koran Sabtu, hal. 12)". Kompas. 07/03/2015.
- ^ a b c "Menambah Pinter Desa Pinter (2)". Republika Online. 17 Mei 2010.