Jagakarsa, Jakarta Selatan: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
||
Baris 58: | Baris 58: | ||
===== Stasiun Lenteng Agung ===== |
===== Stasiun Lenteng Agung ===== |
||
{{utama|Stasiun Lenteng Agung}} |
{{utama|Stasiun Lenteng Agung}} |
||
'''Stasiun Lenteng Agung''' ('''LNA''') merupakan [[stasiun kereta api]] kelas 3 yang berada di [[Lenteng Agung, Jagakarsa]]. [[stasiun kereta api]] ini melayani [[KRL Jabotabek|Commuter Line]] rute Jakarta-Bogor. |
'''Stasiun Lenteng Agung''' ('''LNA''') merupakan [[stasiun kereta api]] kelas 3 yang berada di [[Lenteng Agung, Jagakarsa]]. [[stasiun kereta api]] ini melayani [[KRL Jabotabek|Commuter Line]] rute Jakarta-Bogor. Jam buka [[stasiun kereta api]] adalah: |
||
* 04.30 [[WIB]] s.d. 22.00 [[WIB]] ([[1945]] s.d. [[1997]]) |
|||
* 05.00 [[WIB]] s.d. 22.00 [[WIB]] ([[1997]] s.d. [[30 Juni]] [[2001]]) |
|||
* 05.00 [[WIB]] s.d. 23.00 [[WIB]] ([[1 Juli]] [[2001]] s.d. [[31 Maret]] [[2015]]) |
|||
* 05.00 [[WIB]] s.d. 23.30 [[WIB]] ([[1 April]] [[2015]] s.d. sekarang) |
|||
Dahulu, dari jalur 1 [[Stasiun Lenteng Agung]], terdapat percabangan ke [[Ciganjur, Jagakarsa|Ciganjur]]. Di [[Halte Kebagusan]], dari jalur 2, terdapat jalur cabang ke daerah tambang [[batu bara]] di Kebun Sancang (sekarang daerah [[Universitas Indonesia]]). |
Dahulu, dari jalur 1 [[Stasiun Lenteng Agung]], terdapat percabangan ke [[Ciganjur, Jagakarsa|Ciganjur]]. Di [[Halte Kebagusan]], dari jalur 2, terdapat jalur cabang ke daerah tambang [[batu bara]] di Kebun Sancang (sekarang daerah [[Universitas Indonesia]]). |
Revisi per 3 April 2016 10.01
Jagakarsa | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jakarta | ||||
Kota | Jakarta Selatan | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | H. Jayadi, SH | ||||
Populasi | |||||
• Total | 311,484 jiwa[1] jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 31.74.09 | ||||
Kode BPS | 3171010 | ||||
Desa/kelurahan | 5 | ||||
|
Kecamatan Jagakarsa terletak di Jakarta Selatan. Di kecamatan ini terletak beberapa universitas ternama. Sebagian wilayah kampus Universitas Indonesia terletak di kecamatan ini. Kecamatan Jagakarsa adalah kecamatan yang terdekat dari Kota Depok selain Kecamatan Cilandak.
Kecamatan dengan jumlah penduduk yang banyak, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan wilayah yang terluas ke-2 di Jakarta Selatan setelah Kecamatan Cilandak. Kantor Kecamatan Jagakarsa terletak di Kelurahan Jagakarsa, Jalan Sirsak No. 2.
Pembagian wilayah
Wilayah kecamatan Jagakarsa terbagi atas 6 kelurahan, 54 RW dan 610 RT dengan luas 2.501 ha dan dihuni sekitar 350.000 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 4,8 % per tahun (menurut Data wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2010).
Daerah ini memiliki tingkat pertumbuhan penduduk per tahun yang tinggi di Kota Administrasi Jakarta Selatan setelah Kecamatan Cilandak, Kecamatan Kebayoran Lama, Kecamatan Pesanggrahan dan Kecamatan Pasar Minggu.
Sejarah
Sampai dengan tahun 1991, Jagakarsa hanya sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Pasar Minggu. Pada tahun 1992, wilayah ini ditetapkan dari awalnya hanya kelurahan yang menonjol dibanding kelurahan-kelurahan lainnya yang ditetapkan menjadi Kemantren Jagakarsa dan cikal bakal Kecamatan Jagakarsa yang ditetapkan bersama dengan 2 kecamatan lainnya yang ada di Kotamadya Jakarta Selatan, yakni: Kecamatan Pancoran dan Kecamatan Pesanggrahan dengan camat awalnya H. Sudoyo.
Kelurahan
Kecamatan Jagakarsa terdiri dari 6 kelurahan, yakni :
- Kelurahan Tanjung Barat, dengan kode pos 12530
- Kelurahan Lenteng Agung, dengan kode pos 12610
- Kelurahan Jagakarsa, dengan kode pos 12620
- Kelurahan Ciganjur, dengan kode pos 12630 [2]
- Kelurahan Srengseng Sawah, dengan kode pos 12640
- Kelurahan Cipedak, dengan kode pos 12630
Transportasi
Jalan raya
Hanya kelurahan Tanjung Barat saja yang dilewati Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. Ada berapa jalan raya yang dijangkau ke Kecamatan Jagakarsa, yakni: Jalan Lenteng Agung dan Jalan TB Simatupang menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke daerah Pasar Minggu, Cilandak, Pancoran, Lebak Bulus, Pasar Rebo dan TMII, Jalan Ciganjur dan Jalan Muhammad Kahfi menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Cinere, Gandul, Terminal Lebak Bulus, Pondok Labu, Ciputat, Citayam dan Bojonggede Kab. Bogor, Jalan Akses UI menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Pal, Kelapa Dua, Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Cisalak dan Bogor, Jalan Margonda menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Pusat Kota Depok dan Jalan Cipedak menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Tanah Baru, Pusat Kota Depok dan Sawangan.
Jalan tol
Akses ke Kecamatan Jagakarsa adalah keluar Gerbang tol Lenteng Agung di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Prasarana transportasi
Terminal bus
Terminal Lenteng Agung, Terminal Ciganjur dan Terminal Warung Sila adalah prasarana angkutan umum di Kecamatan ini. Terminal bus diantaranya yakni:
- Terminal Lenteng Agung adalah terminal bus yang melayani angkutan umum yang jurusan ke Kampung Rambutan, Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Bekasi, Cikarang, Pondok Gede
- Terminal Ciganjur adalah terminal bus yang melayani angkutan umum yang jurusan ke Lebak Bulus, Cinere, Ciputat
Rel dan Stasiun kereta api
Jagakarsa saat ini dilewati oleh Jalur kereta api rute Jakarta-Bogor yang dibangun pada tahun 1871-1873 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij dimana Stasiun Tanjung Barat yang dimiliki NIS terletak di Jalan TB Simatupang dibuka pada tanggal 31 Januari 1873.
Kemudian pada tahun 1882, rel ini diperpanjang sampai ke Sukabumi dan kemudian diperpanjang lagi sampai ke Bandung.
Pada tahun 1913, jalur kereta api lintas Jakarta-Bogor kemudian diambil alih ke Staats Spoorwegen (SS), kemudian pada tahun 1928 dibangun Stasiun Tanjung Barat yang dimiliki SS terletak di Jalan Lenteng Agung dan dibuka pada tahun 1932. Pada tahun 1929, telah dibangun sebuah halte kereta api bernama Rawa Bambu.
Kemudian, pada tahun 1934, telah dibangun percabangan ke Jalur kereta api Tanjung Barat-Jatiasih dengan gauge 1435.
Kemudian pada tahun 1936, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) diluncurkan kereta api lokal jurusan Manggarai-Jatiasih, Manggarai-Cikampek, Manggarai-Cianjur dan Manggarai-Jonggol yang ditarik Lokomotif uap.
Setahun lalu, tepatnya tahun 1935, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) mendatangkan 6 lokomotif uap yakni B25, B51, B52, C12, C18 dan C23, dari Pabrik Werkspoor di Belanda dan Pabrik Beyer Peacock di Inggris
Kemudian pada tahun 1925, Jalur kereta api Batavia-Buitenzorg dielektrifikasi oleh Electrische Staats Spoorwegen (ESS).
Kecamatan Jagakarsa memiliki 3 stasiun kereta api, yakni Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Universitas Pancasila.
Stasiun Lenteng Agung
Stasiun Lenteng Agung (LNA) merupakan stasiun kereta api kelas 3 yang berada di Lenteng Agung, Jagakarsa. stasiun kereta api ini melayani Commuter Line rute Jakarta-Bogor. Jam buka stasiun kereta api adalah:
- 04.30 WIB s.d. 22.00 WIB (1945 s.d. 1997)
- 05.00 WIB s.d. 22.00 WIB (1997 s.d. 30 Juni 2001)
- 05.00 WIB s.d. 23.00 WIB (1 Juli 2001 s.d. 31 Maret 2015)
- 05.00 WIB s.d. 23.30 WIB (1 April 2015 s.d. sekarang)
Dahulu, dari jalur 1 Stasiun Lenteng Agung, terdapat percabangan ke Ciganjur. Di Halte Kebagusan, dari jalur 2, terdapat jalur cabang ke daerah tambang batu bara di Kebun Sancang (sekarang daerah Universitas Indonesia).
Jalur ini dibuka pada tahun 1921 oleh Perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) untuk mengangkut penumpang dan batu bara di sekitar Ciganjur. Di era kolonial, jalur ini dikelola oleh Staatsspoor- en Tramwegen (Westerlijnen) (SS-WL).
Ditutup sejak dibongkar oleh Jepang pada tahun 1942 untuk dibawa ke Bayah, Pekanbaru dan Burma untuk membangun jalur rel kereta api di sana.
Dahulu dari jalur 4, adapula jalur cabang ke Cibubur dengan gauge 600 yang ditutup sejak Kerusuhan Mei 1998.
Transportasi umum lain
Ojek
Ojek adalah sarana transportasi umum yang melayani warga Kecamatan Jagakarsa yang hendak ke pasar, terminal bus, sekolah dan stasiun kereta api.
Ojek di wilayah Kecamatan Jagakarsa sudah mulai beroperasi sejak tahun 1992 menggantikan becak, Ojek beroperasi pada:
- 05.30 WIB s.d 00.00 WIB (1992 s.d 1993)
- 05.00 WIB s.d 00.00 WIB (1993 s.d 22 Agustus 2000)
- 05.30 WIB s.d 23.00 WIB (23 Agustus 2000 s.d 22 Agustus 2005)
- 05.00 WIB s.d 23.00 WIB (23 Agustus 2005 s.d 31 Maret 2011)
- 04.30 WIB s.d 23.00 WIB (1 April 2011 s.d 31 Mei 2014)
- 04.30 WIB s.d 22.00 WIB (2 Juni 2014 s.d 31 Maret 2015)
- 05.00 WIB s.d 23.00 WIB (1 April 2015 s.d sekarang)
Taksi
Taksi adalah salah satu sarana transportasi umum yang melayani Kecamatan Jagakarsa yang hendak berpergian ke terminal bus, pasar, sekolah, dll. Tarif taksi adalah:
- 1995: Rp100,00
- 1996: Rp150,00 (33,33 %)
- 1999: Rp200,00 (25,0 %)
- 1 Maret 2000: Rp300,00 (33,33 %)
- 1 Agustus 2000: Rp350,00 (14,28 %)
- 1 September 2000: Rp400,00 (12,50 %)
- 25 Desember 2000: Rp450,00 (11,11 %)
- 30 Desember 2000: Rp500,00 (10,0 %)
- 1 April 2001: Rp600,00 (16,68 %)
- 1 Juni 2001: Rp650,00 (7,7 %)
- 2 Agustus 2001: Rp700,00 (7,14 %)
- 1 September 2001: Rp660,00 (6,06 %)
- 15 September 2001: Rp710,00 (7,05 %)
- 9 Desember 2001: Rp750,00 (5,33 %)
- 24 Desember 2001: Rp780,00 (3,84 %)
- 31 Desember 2001: Rp800,00 (2,5 %)
- 4 Januari 2002: Rp820,00 (2,43 %)
- 23 Januari 2002: Rp790,00 (3,8 %)
- 22 Februari 2002: Rp830,00 (4,81 %)
Taksi di Kecamatan Jagakarsa sudah mulai beroperasi tanggal 17 Juli 1995 menggantikan becak, Taksi beroperasi pada:
- 04.30 WIB - 21.00 WIB (17 Juli 1995 - 31 Desember 2000)
- 04.30 WIB - 21.30 WIB (1 Januari 2001 - 31 Agustus 2003)
- 04.30 WIB - 22.00 WIB (1 September 2003 - 31 Agustus 2005)
- 05.00 WIB - 22.00 WIB (1 September 2005 - 31 Desember 2009)
- 05.00 WIB - 23.00 WIB (1 Januari 2010 - 31 Agustus 2012)
- 24 jam (1 September 2012 - sekarang)
Taksi di Kecamatan Jagakarsa, adalah:
- Taksi Bluebird 021-7761280
- Taksi Gamya 021-86113002
Becak
Pada awal 1930-an sampai pertengahan 1990-an, Becak adalah sarana transportasi umum yang melayani warga Kecamatan Jagakarsa yang hendak berpergian ke pasar, sekolah, dll.
Becak di Kecamatan Jagakarsa biasanya mangkal di Stasiun Lenteng Agung, Stasiun Tanjung Barat, pasar Lenteng Agung, terminal bus Lenteng Agung dan berbagai sekolah.
Namun, setelah munculnya ojek motor pada tahun 1994 dan taksi pada tahun 1995, maka becak di Kecamatan Jagakarsa telah berkurang.
Peristiwa yang sering terjadi
Banjir Jakarta 2007
Kecamatan Jagakarsa sering terjadi kebanjiran [3], yang mengakibatkan 130 orang tewas dan 125.000 orang mengungsi [4]. Daerah rawan banjir di Kecamatan Jagakarsa, terjadinya di:
- Tanjung Barat
- Lenteng Agung
- depan Stasiun Lenteng Agung
- depan Kantor Diklat BPS
- Halte bus Universitas Indonesia
Lihat pula
- Kota Depok
- Daftar kecamatan dan kelurahan di DKI Jakarta
- Daftar kecamatan dan kelurahan di Indonesia
Referensi
- ^ Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, BPS Provinsi DKI Jakarta, diakses tanggal 15 Juni 2011.
- ^ Kodepos sudah lama, dari tahun 1999. Dilihat di peta Jakarta bulan Desember 1999.
- ^ Daerah Rawan Banjir Di Kecamatan Jagakarsa Diupdate 2007-3-14
- ^ Banjir menyebabkan 150 orang tewas dan 125.000 orang mengungsi Diupdate 2007-3-15