Lompat ke isi

Secangkir Kopi Pahit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
ButtuHutagalung (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37: Baris 37:
* {{en}} [http://www.arts.monash.edu.au/mai/films/kopi.html Secangkir Kopi Pahit - Bitter Coffee]
* {{en}} [http://www.arts.monash.edu.au/mai/films/kopi.html Secangkir Kopi Pahit - Bitter Coffee]


{{film-indo-stub}}
{{Film Batak}}
{{Portal|Batak Toba}}
{{film-stub|Indonesia}}

[[Kategori:Film Batak]]
[[Kategori:Batak Toba]]


[[Kategori:Film Indonesia tahun 1985]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1985]]

Revisi per 5 April 2016 02.29

Secangkir Kopi Pahit
SutradaraTeguh Karya
ProduserPT. Interstudio
Ditulis olehTeguh Karya
PemeranRina Hasyim
Alex Komang
Ray Sahetapy
Maruli Sitompul
Dewi Yull
Sylvia Widiantono
Dhalia
Penata musikEros Djarot
SinematograferTantra Suryadi
PenyuntingGeorge Kamarullah
Tanggal rilis
1985
Durasi100 menit
NegaraIndonesia

Secangkir Kopi Pahit adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1985 dengan disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini dibintangi antara lain oleh Rina Hasyim dan Alex Komang.

Sinopsis

Film ini mengisahkan tentang perjuangan hidup seorang perantau. Setelah Oleh Togar (Alex Komang) tiba di Jakarta dari desanya yang jauh di Sumatera Utara. Namun, Togar tidak berhasil meraih kesuksesan. Berkat bantuan Buyung (Ray Sahetapy), kawannya yang lulusan sarjana hukum, dia akhirnya menemukan pekerjaan sebagai reporter berita. Akan tetapi karena dia tidak mempunyai bakat untuk pekerjaannya itu maka timbulah masalah-masalah baru dalam kehidupannya. Misalnya, ia dituduh melarikan Sukarsih (Dewi Yull), seorang gadis yang menjadi korban perdagangan manusia. Padahal sebenarnya, Sukarsih yang awalnya ingin mengadu nasib ke Jakarta, tertipu oleh Bu Marni (Dhalia), seorang mucikari berkedok penyalur tenaga kerja.

Pada saat yang bersamaan, Togar bertemu dengan Lola (Rina Hasyim), seorang pemilik warung makan. Suatu malam, dalam keadaan mabuk, Togar meniduri janda beranak tiga tersebut. Lola pun hamil sehingga Togar terpaksa menikahinya. Setelah beberapa bulan, Togar mulai bisa menerima kenyataan dan memutuskan untuk pulang kampung setelah Ayah Togar meninggal dunia. Sayangnya, ketidakberuntungan Togar pun tetap mengikutinya sampai ke kampung halamannya. Suatu hari, Lola tewas tenggelam di danau akibat jatuh dari perahu yang dikemudikan Togar. Togar pun dituduh merencanakan kematian istrinya. Beruntung, mantan dosen Buyung, Simorangkir (Maruli Sitompul) bersedia membantunya mengajukan pembelaan.

Pranala luar