Lompat ke isi

Sungai Bogowonto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Sungai Bogowonto''' atau '''Bhagawanta''' adalah [[sungai]] yang terletak di wilayah [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]] yang bermuara ke [[Samudera Hindia]]. Sungai ini berhulu di dataran tinggi di daerah [[Kedu]] dan merupakan satu dari dua sungai cukup besar di Jawa Tengah yang bermuara ke pantai selatan, selain [[Sungai Serayu]].
'''Sungai Bogowonto''' atau '''Bhagawanta''' adalah [[sungai]] yang terletak di wilayah [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]] yang bermuara ke [[Samudera Hindia]]. Sungai ini berhulu di dataran tinggi di daerah [[Kedu]] tepatnya di [[Gunung Sumbing]], Desa [[Banyumudal, Sapuran, Wonosobo|Banyumudal]], Kecamatan [[Sapuran, Wonosobo|Sapuran]], [[Kabupaten Wonosobo]]. Selain itu juga berasal dari [[Pegunungan Menoreh]] serta [[Pegunungan Serayu Selatan]]. Panjang Sungai Bogowonto adalah sekira 67 Km mengalir dari utara ke selatan. Secara administratif sungai ini meliputi tiga kabupaten yaitu [[Kabupaten Wonosobo]] serta [[Kabupaten Magelang]] dibagian hulu,dan [[Kabupaten Purworejo]] di selatan sebagai hilir. Sungai Bogowonto berada di daerah aliran sungai (DAS) Bogowonto seluas 58.571,68 Ha. Anak Sungai yang cukup besar antara lain:


* Sungai Lereng
Di Era Kerajaan Hindu-Buddha, sungai Bhagawanta merupakan batas alam antara [[Kerajaan Tarumanagara]] di sebelah barat dan [[Kerajaan Medang]] di sebelah timur.
* Sungai Gesing
* Sungai Ngasinan
* Sungai Gintung
* Sungai Jebol
* Sungai Plamping
* Sungai Semagung
* Sungai Mongo


saat ini sungai Bogowonto merupakan batas alam bagian barat bagi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dengan wilayah Bagelen (sekarang [[Kabupaten Purworejo]]). Bagian hilir [[daerah aliran sungai]] ini juga sering dilanda banjir pada [[musim penghujan]].secara gografis sungai ini mengaliri 2kabupaten.yaitu kabupaten wonosobo dbagian hulu,dan kab.purworejo di selatan sebagai hilir.topo grafi aliran sungai ini sangat beagam.bnyak terdapat batu2 besar dan palung yg dalam.sungai ini juga berperan dalam sejarah perkembangan kota purworejo.krn di aliran sungai ini pernah dtemukan prasasti ttg kota purworejo.saat ini sedang dlakukan pengembangan dan ekplorasi sungai bogowonto ini untuk sarana kayaking dan arung jeram. Ada 3 bendungan dsungai ini.bendung BORO,bendung penungkulan,bendung Guntur sebagai bendung paling atas.
Di wilayah [[Kabupaten Wonosobo]] sungai ini melewati Kecamatan [[Sapuran, Wonosobo|Sapuran]], dan Kecamatan [[Kepil, Wonosobo|Kepil]]Sementara di [[Kabupaten Purworejo]] melintasi Kecamatan [[Bener, Purworejo|Bener]], Kecamatan [[Loano, Purworejo|Loano]], Kecamatan [[Purworejo, Purworejo|Purworejo]], Kecamatan [[Bagelen, Purworejo|Bagelen]], Kecamatan [[Banyuurip, Purworejo|Banyuurip]] dan Kecamatan [[Purwodadi, Purworejo|Purwodadi]]. Di Era Kerajaan Hindu-Buddha, sungai Bhagawanta merupakan batas alam antara [[Kerajaan Tarumanagara]] di sebelah barat dan [[Kerajaan Medang]] di sebelah timur. Saat ini Sungai Bogowonto merupakan batas alam bagian barat bagi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dengan wilayah Bagelen (sekarang [[Kabupaten Purworejo]]). Bagian hilir [[daerah aliran sungai]] ini juga sering dilanda [[banjir]] pada [[musim penghujan]]. Topografi aliran [[sungai]] ini sangat beragam, nyak terdapat batu-batu besar dan palung yg dalam. Sungai ini juga berperan dalam sejarah perkembangan Kota Purworejo. Hal tersebut karena di aliran [[sungai]] ini pernah ditemukan prasasti tentang Kota Purworejo.

==Geologi==
Daerah aliras Sungai Bogowonto 80% terletak di dataran Purworejo tersusun oleh endapan aluvium yang terutama berasal dari rombakan batuan gunung api terseir penyusun [[Pegunungan Serayu Selatan]] dan [[Pegunungan Menoreh]]. Sehingga terbentuk dataran yang berjenis tanah Alluvial, latosol, podosonik dan regosol. <ref>[http://eprints.undip.ac.id/34453/5/2165_chapter_II.pdf Kondisi Wilayah DAS Bogowonto]</ref>

==Pemanfaatan==
Penduduk di sepanjang Sungai Bogowonto memanfaatkan untuk sumberdaya perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit [[air]] Sungai Bogowonto juga dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi melalui sejumlah bendung. Ada 3 bendungan di sungai ini yakni Bendung Boro, Bendung Penungkulan, dan Bendung Guntur sebagai bendung paling atas. Saat ini sedang dlakukan pengembangan dan ekplorasi Sungai Bogowonto ini untuk sarana [[wisata]] kayaking dan arung jeram<ref>[http://kayakingjogja.blogspot.co.id/2012/07/bogowonto-kayak-trip.html BOGOWONTO - Kayak Trip]</ref>. Sungai Bogowonto memiliki banyak potensi sebagai bahan baku pembuatan batu akik. Bahkan, di sungai itu bisa dianggap sebagai gudang [[batu]] di wilayah Purworejo. Seperti daerah lain, [[batu]] dari Sungai Bogowonto juga terdapat motif mulai gambar, pemandangan, sumur bandung, hingga kecubung. Untuk jenisnya juga banyak, seperti jesper, pancawarna, kecubung, madu, giok, cempaka atau anggur, fosil [[kayu]], dan badarbesi tapi bukan magnet. Selama ini, batu jenis pancawarna dan kecubung paling banyak diminati masyarakat<ref>[http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/angkat-pamor-batu-akik-bogowonto/ Angkat Pamor Batu Akik Bogowonto]</ref>



Revisi per 22 April 2016 08.22

Sungai Bogowonto atau Bhagawanta adalah sungai yang terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang bermuara ke Samudera Hindia. Sungai ini berhulu di dataran tinggi di daerah Kedu tepatnya di Gunung Sumbing, Desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Selain itu juga berasal dari Pegunungan Menoreh serta Pegunungan Serayu Selatan. Panjang Sungai Bogowonto adalah sekira 67 Km mengalir dari utara ke selatan. Secara administratif sungai ini meliputi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo serta Kabupaten Magelang dibagian hulu,dan Kabupaten Purworejo di selatan sebagai hilir. Sungai Bogowonto berada di daerah aliran sungai (DAS) Bogowonto seluas 58.571,68 Ha. Anak Sungai yang cukup besar antara lain:

  • Sungai Lereng
  • Sungai Gesing
  • Sungai Ngasinan
  • Sungai Gintung
  • Sungai Jebol
  • Sungai Plamping
  • Sungai Semagung
  • Sungai Mongo

Di wilayah Kabupaten Wonosobo sungai ini melewati Kecamatan Sapuran, dan Kecamatan KepilSementara di Kabupaten Purworejo melintasi Kecamatan Bener, Kecamatan Loano, Kecamatan Purworejo, Kecamatan Bagelen, Kecamatan Banyuurip dan Kecamatan Purwodadi. Di Era Kerajaan Hindu-Buddha, sungai Bhagawanta merupakan batas alam antara Kerajaan Tarumanagara di sebelah barat dan Kerajaan Medang di sebelah timur. Saat ini Sungai Bogowonto merupakan batas alam bagian barat bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan wilayah Bagelen (sekarang Kabupaten Purworejo). Bagian hilir daerah aliran sungai ini juga sering dilanda banjir pada musim penghujan. Topografi aliran sungai ini sangat beragam, nyak terdapat batu-batu besar dan palung yg dalam. Sungai ini juga berperan dalam sejarah perkembangan Kota Purworejo. Hal tersebut karena di aliran sungai ini pernah ditemukan prasasti tentang Kota Purworejo.

Geologi

Daerah aliras Sungai Bogowonto 80% terletak di dataran Purworejo tersusun oleh endapan aluvium yang terutama berasal dari rombakan batuan gunung api terseir penyusun Pegunungan Serayu Selatan dan Pegunungan Menoreh. Sehingga terbentuk dataran yang berjenis tanah Alluvial, latosol, podosonik dan regosol. [1]

Pemanfaatan

Penduduk di sepanjang Sungai Bogowonto memanfaatkan untuk sumberdaya perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit air Sungai Bogowonto juga dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi melalui sejumlah bendung. Ada 3 bendungan di sungai ini yakni Bendung Boro, Bendung Penungkulan, dan Bendung Guntur sebagai bendung paling atas. Saat ini sedang dlakukan pengembangan dan ekplorasi Sungai Bogowonto ini untuk sarana wisata kayaking dan arung jeram[2]. Sungai Bogowonto memiliki banyak potensi sebagai bahan baku pembuatan batu akik. Bahkan, di sungai itu bisa dianggap sebagai gudang batu di wilayah Purworejo. Seperti daerah lain, batu dari Sungai Bogowonto juga terdapat motif mulai gambar, pemandangan, sumur bandung, hingga kecubung. Untuk jenisnya juga banyak, seperti jesper, pancawarna, kecubung, madu, giok, cempaka atau anggur, fosil kayu, dan badarbesi tapi bukan magnet. Selama ini, batu jenis pancawarna dan kecubung paling banyak diminati masyarakat[3]


  1. ^ Kondisi Wilayah DAS Bogowonto
  2. ^ BOGOWONTO - Kayak Trip
  3. ^ Angkat Pamor Batu Akik Bogowonto