Lompat ke isi

Wreksodiningrat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ktasodong (bicara | kontrib)
k Referensi untuk sekolah sebelum TU DELFT
Ktasodong (bicara | kontrib)
k Pranala luar
Baris 3: Baris 3:
Lahir di Yogyakarta 1888. TH Delft (1908-1916)
Lahir di Yogyakarta 1888. TH Delft (1908-1916)
]]
]]
Ir. Wreksodiningrat alias Notodiningrat (Dekan FT UGM 1947-1951) merupakan insinyur teknik sipil pertama Indonesia lulusan TH Delft, Belanda <ref>[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]</ref> sekarang Universitas Teknik Delft di tahun 1916. Bersama dengan beberapa tokoh bumiputera yang melanjutkan kuliah di Negeri Belanda di antaranya adalah [[Mohammad Hatta]] – sarjana ekonomi lulusan Nederland Handelshoogeschool (kini menjadi Universitas Erasmus Rotterdam); [[Sam Ratulangi]] - sarjana dan Doktor matematika pertama Indonesia lulusan Vrije Universiteit van Amsterdam.
Prof.Ir. Wreksodiningrat alias Notodiningrat (Dekan FT [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] 1947-1951) merupakan insinyur teknik sipil pertama Indonesia lulusan TH Delft, Belanda <ref>[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]</ref> sekarang Universitas Teknik Delft (TU Delft) di tahun 1916. Bersama dengan beberapa tokoh bumiputera yang melanjutkan kuliah di Negeri Belanda di antaranya adalah [[Mohammad Hatta]] – sarjana ekonomi lulusan Nederland Handelshoogeschool (kini menjadi Universitas Erasmus Rotterdam); [[Sam Ratulangi]] - sarjana dan Doktor matematika pertama Indonesia lulusan Vrije Universiteit van Amsterdam.


Wreksodiningrat lahir di Yogyakarta, 22 Agustus 1888<ref name=":0">Indonesia Dalam Kajian Sarjana Jepang oleh Akira Nagazumi-Yayasan Obor Indonesia</ref> dari ayah yang bernama KPH Notodirojo (Putra Sri Paku Alam V) dan Ibu yang bernama R.A. Muktionowati (Cucu Sri Paku Alam II). Wreksodiningrat wafat di Yogyakarta 9 Oktober 1969, dimakamkan di Astana Girigondo, Wates. Nama kecil Wreksodiningrat yaitu R.M. Radete dan nama dewasanya R.M. Notodiningrat. Sedangkan nama atau gelar dari Keraton Kasunanan yaitu KRMT Wreksodiningrat.
Wreksodiningrat lahir di Yogyakarta, 22 Agustus 1888<ref name=":0">Indonesia Dalam Kajian Sarjana Jepang oleh Akira Nagazumi-Yayasan Obor Indonesia</ref> dari ayah yang bernama KPH Notodirojo (Putra Sri Paku Alam V) dan Ibu yang bernama R.A. Muktionowati (Cucu Sri Paku Alam II). Wreksodiningrat wafat di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] 9 Oktober 1969, dimakamkan di Astana Girigondo, Wates. Nama kecil Wreksodiningrat yaitu R.M. Radete dan nama dewasanya R.M. Notodiningrat. Sedangkan nama atau gelar dari Keraton Kasunanan yaitu KRMT Wreksodiningrat.
Wreksodiningrat lahir di Puro Pakualaman dan sampai tingkat SMA tinggal di Puro Pakualaman. Riwayat pendidikan beliau yaitu:
Wreksodiningrat lahir di Puro Pakualaman dan sampai tingkat SMA tinggal di Puro Pakualaman. Riwayat pendidikan beliau yaitu:
Baris 14: Baris 14:
5) Technise Hogeschole Van Delft, Civieltnsinjoer (1908-1912 dan 1916-1918).<ref name=":0" />
5) Technise Hogeschole Van Delft, Civieltnsinjoer (1908-1912 dan 1916-1918).<ref name=":0" />
Pada saat masih menjadi mahasiswa di Delft, Belanda Wreksodiningrat ikut dalam Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) di Belanda, beliau menjadi salah satu pengurus dalam perhimpunan tersebut yaitu menjadi sekretaris. Indische Vereeniging yaitu organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908.
Pada saat masih menjadi mahasiswa di Delft, Belanda Wreksodiningrat ikut dalam [[Indische Vereeniging]] (Perhimpunan Indonesia) di Belanda, beliau menjadi salah satu pengurus dalam perhimpunan tersebut yaitu menjadi sekretaris. [[Indische Vereeniging]] yaitu organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908.
Sejak [[Tjipto Mangoenkoesoemo]] dan [[Ki Hadjar Dewantara|Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara)]] masuk, pada 1913 mulailah mereka memikirkan mengenai masa depan Indonesia. Mereka mulai menyadari betapa pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Semenjak itulah vereeninging ini memasuki kancah politik.
Sejak [[Tjipto Mangoenkoesoemo]] dan [[Ki Hadjar Dewantara|Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara)]] masuk, pada 1913 mulailah mereka memikirkan mengenai masa depan Indonesia. Mereka mulai menyadari betapa pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Semenjak itulah vereeninging ini memasuki kancah politik.
Dalam pelaksanaan perjuangannya Wreksodiningrat member pengarahan-pengarahan kepada mahasiswa-mahasiswa UGM. Mereka tidak hanya berasal dari Fakultas Tekhnik, tapi berasal dari beberapa Fakultas, misalnya dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran. Beliau memberi pengarahan bagaimana caranya menghancurkan jembatan dengan sekali ledakan pada titik-titik tertentu. Jembatan-jembatan yang diledakan antara lain :(1) Jembatan Luk Ulo di Kebumen, jembatan ini berasal dari batu, belum beton;
Dalam pelaksanaan perjuangannya Wreksodiningrat member pengarahan-pengarahan kepada mahasiswa-mahasiswa [[Universitas Gadjah Mada|UGM]]. Mereka tidak hanya berasal dari Fakultas Tekhnik, tapi berasal dari beberapa Fakultas, misalnya dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran. Beliau memberi pengarahan bagaimana caranya menghancurkan jembatan dengan sekali ledakan pada titik-titik tertentu. Jembatan-jembatan yang diledakan antara lain :(1) Jembatan Luk Ulo di Kebumen, jembatan ini berasal dari batu, belum beton;
(2) Jembatan Baja di sekitar Kebumen;
(2) Jembatan Baja di sekitar Kebumen;
(3) Jembatan Kemit Gombong.
(3) Jembatan Kemit Gombong.
Baris 27: Baris 27:
2) Trowongan Ijo Gombong;
2) Trowongan Ijo Gombong;
3) Jaringan Air Bersih di pemakaman Imogiri;
3) Jaringan Air Bersih di pemakaman Imogiri;
4) Stadion Sriwedari, Surakarta;
4) [[Stadion Sriwedari]], Surakarta;
5) Tembok Keliling di Makam Imogiri;
5) Tembok Keliling di Makam Imogiri;
6) Pintu gerbang (gapura) makam Paku Buwono X di Imogiri;
6) Pintu gerbang (gapura) makam Paku Buwono X di Imogiri;
7) Pelabuhan di Amsterdam setelah menyelesaikan studi di Negeri Kincir Angin (Belanda)
7) Pelabuhan di Amsterdam setelah menyelesaikan studi di Negeri Kincir Angin (Belanda)


Untuk mengenang jasa Prof. Ir. Wreksodiningrat dalam kontribusinya dibidang teknik sipil dan masa kemerdekaan, Pemerintah melalui Kementrian Pekerjaan Umum membangun jembatan Wreksodiningrat untuk menghubungkan Jl. Nyi Tjondrolukito (d/h: Jl. Monjali) dan UGM (Jl. Kaliurang). Jembatan dibangun diatas sungai code, dimana terdiri atas 4 lajur dengan konstruksi pelengkung beton bertulang, panjang 145 meter dan lebar 15,5 meter.<ref>http://www.pu.go.id/main/view/1761</ref> Jembatan ini memiliki 2 pilar pada sisi barat dan sisi timur dengan didukung oleh fondasi ''bore pile''. Jembatan yang dibangun sejak Oktober 2007 dan selesai pada Nopember 2008 ini telah menelan dana Rp 24,2 milyar yang berasal dari dana APBN tahun 2007 dan  2008.
Untuk mengenang jasa Prof. Ir. Wreksodiningrat dalam kontribusinya dibidang teknik sipil dan masa kemerdekaan, Pemerintah melalui [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementrian Pekerjaan Umum]] membangun jembatan Wreksodiningrat untuk menghubungkan Jl. Nyi Tjondrolukito (d/h: Jl. Monjali) dan [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] (Jl. Kaliurang). Jembatan dibangun diatas sungai code, dimana terdiri atas 4 lajur dengan konstruksi pelengkung beton bertulang, panjang 145 meter dan lebar 15,5 meter.<ref>http://www.pu.go.id/main/view/1761</ref> Jembatan ini memiliki 2 pilar pada sisi barat dan sisi timur dengan didukung oleh fondasi ''bore pile''. Jembatan yang dibangun sejak Oktober 2007 dan selesai pada Nopember 2008 ini telah menelan dana Rp 24,2 milyar yang berasal dari dana APBN tahun 2007 dan  2008.
[[Berkas:Jembatan Wreksodiningrat.jpg|al= Jembatan Prof. Ir Wreksodiningrat dengan konstruksi pelengkung beton bertulang|pus|bingkai|Jembatan Prof. Ir Wreksodiningrat dengan konstruksi pelengkung beton bertulang]]
[[Berkas:Jembatan Wreksodiningrat.jpg|al= Jembatan Prof. Ir Wreksodiningrat dengan konstruksi pelengkung beton bertulang|pus|bingkai|Jembatan Prof. Ir Wreksodiningrat dengan konstruksi pelengkung beton bertulang]]
Saat ini area dibawah jembatan Prof. Ir. Wreksodiningrat telah menjadi salah satu tempat menikmati keindahan sungai Code dan kegiatan seni salah satunya adalah Jogja River Week 2015.
Saat ini area dibawah jembatan Prof. Ir. Wreksodiningrat telah menjadi salah satu tempat menikmati keindahan [[Kali Code|sungai Code]] dan kegiatan seni salah satunya adalah Jogja River Week 2015.


[[Berkas:Jogja River Week.jpg|163x163px]][[Berkas:Jembatan Wreksodiningrat (Post Construction).jpg|238x238px]][[Berkas:Jembatan Prof Ir. Wreksodiningrat kondisi saat ini.jpg|212x212px]]
[[Berkas:Jogja River Week.jpg|163x163px]][[Berkas:Jembatan Wreksodiningrat (Post Construction).jpg|238x238px]][[Berkas:Jembatan Prof Ir. Wreksodiningrat kondisi saat ini.jpg|212x212px]]

Revisi per 21 Mei 2016 06.42

Berkas:Prof. Ir. KRMT Wreksodiningrat.jpg
Prof. Ir. KRMT Wreksodiningrat Lahir di Yogyakarta 1888. TH Delft (1908-1916)

Prof.Ir. Wreksodiningrat alias Notodiningrat (Dekan FT UGM 1947-1951) merupakan insinyur teknik sipil pertama Indonesia lulusan TH Delft, Belanda [1] sekarang Universitas Teknik Delft (TU Delft) di tahun 1916. Bersama dengan beberapa tokoh bumiputera yang melanjutkan kuliah di Negeri Belanda di antaranya adalah Mohammad Hatta – sarjana ekonomi lulusan Nederland Handelshoogeschool (kini menjadi Universitas Erasmus Rotterdam); Sam Ratulangi - sarjana dan Doktor matematika pertama Indonesia lulusan Vrije Universiteit van Amsterdam.

Wreksodiningrat lahir di Yogyakarta, 22 Agustus 1888[2] dari ayah yang bernama KPH Notodirojo (Putra Sri Paku Alam V) dan Ibu yang bernama R.A. Muktionowati (Cucu Sri Paku Alam II). Wreksodiningrat wafat di Yogyakarta 9 Oktober 1969, dimakamkan di Astana Girigondo, Wates. Nama kecil Wreksodiningrat yaitu R.M. Radete dan nama dewasanya R.M. Notodiningrat. Sedangkan nama atau gelar dari Keraton Kasunanan yaitu KRMT Wreksodiningrat.

Wreksodiningrat lahir di Puro Pakualaman dan sampai tingkat SMA tinggal di Puro Pakualaman. Riwayat pendidikan beliau yaitu: 1) Pada waktu SD beliau sekolah di Sekolah Rendah Ketiga, Bintaran, Yogyakarta (1896-1898); 2) Sekolah Rendah kesatu, Jln. Kampement, Yogyakarta (1898-1900); 3) Sekolah Rendah kesatu, B.Karang Bidara, Semarang (1900-1903); 4) Pada waktu SMA bersekolah di Sekolah H.B.S.Semarang (1903-1908); 5) Technise Hogeschole Van Delft, Civieltnsinjoer (1908-1912 dan 1916-1918).[2]

Pada saat masih menjadi mahasiswa di Delft, Belanda Wreksodiningrat ikut dalam Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) di Belanda, beliau menjadi salah satu pengurus dalam perhimpunan tersebut yaitu menjadi sekretaris. Indische Vereeniging yaitu organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908. Sejak Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) masuk, pada 1913 mulailah mereka memikirkan mengenai masa depan Indonesia. Mereka mulai menyadari betapa pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Semenjak itulah vereeninging ini memasuki kancah politik.

Dalam pelaksanaan perjuangannya Wreksodiningrat member pengarahan-pengarahan kepada mahasiswa-mahasiswa UGM. Mereka tidak hanya berasal dari Fakultas Tekhnik, tapi berasal dari beberapa Fakultas, misalnya dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran. Beliau memberi pengarahan bagaimana caranya menghancurkan jembatan dengan sekali ledakan pada titik-titik tertentu. Jembatan-jembatan yang diledakan antara lain :(1) Jembatan Luk Ulo di Kebumen, jembatan ini berasal dari batu, belum beton; (2) Jembatan Baja di sekitar Kebumen; (3) Jembatan Kemit Gombong.

Selain itu beliau juga banyak berperan dalam pendidikan, dapat dilihat jasa beliau dalam mendirikan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM).[3]

Ilmu-ilmunya diwujudkan dalam bentuk karya yaitu membangun : 1) Jembatan Serayu, Jembatan Bantar Kulonprogo dan Jembatan Gawan Sragen; 2) Trowongan Ijo Gombong; 3) Jaringan Air Bersih di pemakaman Imogiri; 4) Stadion Sriwedari, Surakarta; 5) Tembok Keliling di Makam Imogiri; 6) Pintu gerbang (gapura) makam Paku Buwono X di Imogiri; 7) Pelabuhan di Amsterdam setelah menyelesaikan studi di Negeri Kincir Angin (Belanda)

Untuk mengenang jasa Prof. Ir. Wreksodiningrat dalam kontribusinya dibidang teknik sipil dan masa kemerdekaan, Pemerintah melalui Kementrian Pekerjaan Umum membangun jembatan Wreksodiningrat untuk menghubungkan Jl. Nyi Tjondrolukito (d/h: Jl. Monjali) dan UGM (Jl. Kaliurang). Jembatan dibangun diatas sungai code, dimana terdiri atas 4 lajur dengan konstruksi pelengkung beton bertulang, panjang 145 meter dan lebar 15,5 meter.[4] Jembatan ini memiliki 2 pilar pada sisi barat dan sisi timur dengan didukung oleh fondasi bore pile. Jembatan yang dibangun sejak Oktober 2007 dan selesai pada Nopember 2008 ini telah menelan dana Rp 24,2 milyar yang berasal dari dana APBN tahun 2007 dan  2008.

 Jembatan Prof. Ir Wreksodiningrat dengan konstruksi pelengkung beton bertulang
Jembatan Prof. Ir Wreksodiningrat dengan konstruksi pelengkung beton bertulang

Saat ini area dibawah jembatan Prof. Ir. Wreksodiningrat telah menjadi salah satu tempat menikmati keindahan sungai Code dan kegiatan seni salah satunya adalah Jogja River Week 2015.

Berkas:Jogja River Week.jpgBerkas:Jembatan Wreksodiningrat (Post Construction).jpgBerkas:Jembatan Prof Ir. Wreksodiningrat kondisi saat ini.jpg

  1. ^ Technische Hoogeschool te Bandoeng
  2. ^ a b Indonesia Dalam Kajian Sarjana Jepang oleh Akira Nagazumi-Yayasan Obor Indonesia
  3. ^ http://www.teknikkimiaindonesia.org/index.php/profil/sejarah-teknik-kimia-indonesia/
  4. ^ http://www.pu.go.id/main/view/1761