Mbah Moedjair: Perbedaan antara revisi
Cakkavatti (bicara | kontrib) |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Mbah Moedjair''' atau '''Pak Mujair''' yang bernama asli '''Iwan Dalauk''', adalah seorang warga [[Blitar]] yang pertama kali menemukan dan membudidaya ikan [[mujair]] pada jaman [[Hindia Belanda]]. |
'''Mbah Moedjair''' atau '''Pak Mujair''' yang bernama asli '''Iwan Dalauk''', adalah seorang warga [[Blitar]] yang pertama kali menemukan dan membudidaya ikan [[mujair]] pada jaman [[Hindia Belanda]]. |
||
==Riwayat hidup== |
== Riwayat hidup == |
||
[[ |
[[Berkas:Moedjair.jpg|thumb|Moedjair 1890-1957.]] |
||
Mbah Moedjair lahir tahun 1890 di Desa Kuningan dekat kota Blitar. |
Mbah Moedjair lahir tahun 1890 di Desa Kuningan dekat kota Blitar. |
||
Nama ayahnya adalah Bayan Isman dan nama ibunya adalah Rubiyah, Mbah Moedjair meninggal tahun 1957 karena sakit asma, dan dikuburkan di Blitar. |
Nama ayahnya adalah Bayan Isman dan nama ibunya adalah Rubiyah, Mbah Moedjair meninggal tahun 1957 karena sakit asma, dan dikuburkan di Blitar. |
||
==Kisah penemuan== |
== Kisah penemuan == |
||
[[ |
[[Berkas:Oreochromis mossambicus by NPS.jpg|thumb|Ikan Mujair.]] |
||
Mbah Moedjair menemukan ikan mujair ketika sedang menangkap ikan di muara [[Sungai Serang]] selatan Blitar tahun 1939. |
Mbah Moedjair menemukan ikan mujair ketika sedang menangkap ikan di muara [[Sungai Serang]] selatan Blitar tahun 1939. |
||
Beliau pada pertama kali menemukan ikan tersebut merasa tertarik akan kebiasaan induk ikan "menelan" anak-anaknya ketika ada bahaya dan memuntahkannya ketika sudah aman, sehingga dia berniat untuk memeliharanya. |
Beliau pada pertama kali menemukan ikan tersebut merasa tertarik akan kebiasaan induk ikan "menelan" anak-anaknya ketika ada bahaya dan memuntahkannya ketika sudah aman, sehingga dia berniat untuk memeliharanya. |
||
==Usaha budidaya== |
== Usaha budidaya == |
||
Usaha budidaya yang dilakukan Mbah Moedjair adalah dia berhasil merubah habitat ikan mujair yang tadinya biasa hidup di air asin menjadi bisa hidup di kolam air tawar sehingga mudah dipelihara. Keberhasilan percobaan Mbah Mujair adalah setelah 11 kali percobaan dengan cara sedikit demi sedikit menurunkan kadar campuran air asin dalam gentong pemeliharaan. Pada hasil percobaan yang ke 11 itulah Mbah Moedjair berhasil mendapatkan 4 ekor ikan yang benar-benar bisa bertahan hidup di air tawar dan bisa dikembang-biakan. Hasil perkembang-biakan itulah kemudian disebar ke tetanganya dan juga sebagian dijual. |
Usaha budidaya yang dilakukan Mbah Moedjair adalah dia berhasil merubah habitat ikan mujair yang tadinya biasa hidup di air asin menjadi bisa hidup di kolam air tawar sehingga mudah dipelihara. Keberhasilan percobaan Mbah Mujair adalah setelah 11 kali percobaan dengan cara sedikit demi sedikit menurunkan kadar campuran air asin dalam gentong pemeliharaan. Pada hasil percobaan yang ke 11 itulah Mbah Moedjair berhasil mendapatkan 4 ekor ikan yang benar-benar bisa bertahan hidup di air tawar dan bisa dikembang-biakan. Hasil perkembang-biakan itulah kemudian disebar ke tetanganya dan juga sebagian dijual. |
||
Dari hasil 4 ekor ikan hasil budidaya Mbah Moedjair itulah sekarang ikan mujair menjadi ikan yang populer dan cukup banyak ditemukan di kolam, telaga, sungai, dan danau di Indonesia. |
Dari hasil 4 ekor ikan hasil budidaya Mbah Moedjair itulah sekarang ikan mujair menjadi ikan yang populer dan cukup banyak ditemukan di kolam, telaga, sungai, dan danau di Indonesia. |
||
==Penghargaan== |
== Penghargaan == |
||
Salahsatu penghargaan atas usaha Mbah Moedjair adalah pemberian nama '''Moedjair''' pada ikan yang ditemukannya dari Pemeritahan Hindia Belanda melalui [[asisten resident]] [[Kediri]] yang tertarik dengan usaha Mbah Moedjair. |
Salahsatu penghargaan atas usaha Mbah Moedjair adalah pemberian nama '''Moedjair''' pada ikan yang ditemukannya dari Pemeritahan Hindia Belanda melalui [[asisten resident]] [[Kediri]] yang tertarik dengan usaha Mbah Moedjair. |
||
Penghargaan dari Pemerintahan Republik Indonesia adalah dari Kementerian Pertanian tahun 1951 dan Penghargaan Internasional diterima dari Konsul Komite Perikanan Indo Pasifik tahun 1953. |
Penghargaan dari Pemerintahan Republik Indonesia adalah dari Kementerian Pertanian tahun 1951 dan Penghargaan Internasional diterima dari Konsul Komite Perikanan Indo Pasifik tahun 1953. |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
*'''Legenda Ikan Mujair Ditemukan Mbah Moedjair''' |
* '''Legenda Ikan Mujair Ditemukan Mbah Moedjair''' |
||
http://m.news.viva.co.id/news/read/630606/legenda-ikan-mujair-ditemukan-mbah-moedjair |
http://m.news.viva.co.id/news/read/630606/legenda-ikan-mujair-ditemukan-mbah-moedjair |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Penemu]] |
[[Kategori:Penemu]] |
||
[[Kategori:Perikanan]] |
[[Kategori:Perikanan]] |
||
⚫ |
Revisi per 26 Mei 2016 04.58
Mbah Moedjair atau Pak Mujair yang bernama asli Iwan Dalauk, adalah seorang warga Blitar yang pertama kali menemukan dan membudidaya ikan mujair pada jaman Hindia Belanda.
Riwayat hidup
Mbah Moedjair lahir tahun 1890 di Desa Kuningan dekat kota Blitar. Nama ayahnya adalah Bayan Isman dan nama ibunya adalah Rubiyah, Mbah Moedjair meninggal tahun 1957 karena sakit asma, dan dikuburkan di Blitar.
Kisah penemuan
Mbah Moedjair menemukan ikan mujair ketika sedang menangkap ikan di muara Sungai Serang selatan Blitar tahun 1939. Beliau pada pertama kali menemukan ikan tersebut merasa tertarik akan kebiasaan induk ikan "menelan" anak-anaknya ketika ada bahaya dan memuntahkannya ketika sudah aman, sehingga dia berniat untuk memeliharanya.
Usaha budidaya
Usaha budidaya yang dilakukan Mbah Moedjair adalah dia berhasil merubah habitat ikan mujair yang tadinya biasa hidup di air asin menjadi bisa hidup di kolam air tawar sehingga mudah dipelihara. Keberhasilan percobaan Mbah Mujair adalah setelah 11 kali percobaan dengan cara sedikit demi sedikit menurunkan kadar campuran air asin dalam gentong pemeliharaan. Pada hasil percobaan yang ke 11 itulah Mbah Moedjair berhasil mendapatkan 4 ekor ikan yang benar-benar bisa bertahan hidup di air tawar dan bisa dikembang-biakan. Hasil perkembang-biakan itulah kemudian disebar ke tetanganya dan juga sebagian dijual. Dari hasil 4 ekor ikan hasil budidaya Mbah Moedjair itulah sekarang ikan mujair menjadi ikan yang populer dan cukup banyak ditemukan di kolam, telaga, sungai, dan danau di Indonesia.
Penghargaan
Salahsatu penghargaan atas usaha Mbah Moedjair adalah pemberian nama Moedjair pada ikan yang ditemukannya dari Pemeritahan Hindia Belanda melalui asisten resident Kediri yang tertarik dengan usaha Mbah Moedjair.
Penghargaan dari Pemerintahan Republik Indonesia adalah dari Kementerian Pertanian tahun 1951 dan Penghargaan Internasional diterima dari Konsul Komite Perikanan Indo Pasifik tahun 1953.
Referensi
- Legenda Ikan Mujair Ditemukan Mbah Moedjair
http://m.news.viva.co.id/news/read/630606/legenda-ikan-mujair-ditemukan-mbah-moedjair