Lompat ke isi

Zamrisyaf: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: minor cosmetic change
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 26: Baris 26:
Zamrisyaf bukanlah seorang sarjana apalagi seorang ahli yang punya nama besar. Ia hanya seorang tamatan Sekolah Teknologi Menengah (STM) Muhammadiyah [[Kota Padang|Padang]]. Namun tekadnya yang besar untuk ikut mengatasi masalah di kampungnya, [[Sitalang, Ampek Nagari, Agam|Sitalang]], [[Kabupaten Agam|Agam]], yang masih mengalami kegelapan karena tiadanya sambungan listrik, ia pun melakukan berbagai percobaan, seperti membuat pembangkit listrik dari kincir angin.<ref name="Liputan6.com">{{cite web |url=http://news.liputan6.com/read/69052/zamrisyaf-pembuat-pembangkit-listrik-sederhana-di-padang|title=Zamrisyaf, Pembuat Pembangkit Listrik Sederhana di Padang|author=Deni Risman|publisher=''[[Liputan6.com]]''|date=28 Desember 2003|work=|accessdate=24 Maret 2014}}</ref>
Zamrisyaf bukanlah seorang sarjana apalagi seorang ahli yang punya nama besar. Ia hanya seorang tamatan Sekolah Teknologi Menengah (STM) Muhammadiyah [[Kota Padang|Padang]]. Namun tekadnya yang besar untuk ikut mengatasi masalah di kampungnya, [[Sitalang, Ampek Nagari, Agam|Sitalang]], [[Kabupaten Agam|Agam]], yang masih mengalami kegelapan karena tiadanya sambungan listrik, ia pun melakukan berbagai percobaan, seperti membuat pembangkit listrik dari kincir angin.<ref name="Liputan6.com">{{cite web |url=http://news.liputan6.com/read/69052/zamrisyaf-pembuat-pembangkit-listrik-sederhana-di-padang|title=Zamrisyaf, Pembuat Pembangkit Listrik Sederhana di Padang|author=Deni Risman|publisher=''[[Liputan6.com]]''|date=28 Desember 2003|work=|accessdate=24 Maret 2014}}</ref>


Usaha Zamrisyaf mendatangkan hasil pada sekitar pertengahan 1982, sehingga ia mendapatkan banyak pujian dan janji-janji untuk pengembangan dari pejabat dan pemerintah daerah Sumatera Barat. Namun setelah lama berlalu janji yang dilontarkan pejabat dan pemerintah daerah tersebut tidak ada tindak lanjutnya, sehingga membuat Zamrisyaf menjadi malu pada orang sekitarnya karena ia merasa dianggap telah berbohong. Ia akhirnya meninggalkan kampung halamannya untuk [[merantau]] ke [[Malaysia]].<ref name="Liputan6.com"/>
Usaha Zamrisyaf mendatangkan hasil pada sekitar pertengahan 1982, sehingga ia mendapatkan banyak pujian dan janji-janji untuk pengembangan dari pejabat dan pemerintah daerah Sumatera Barat. Namun setelah lama berlalu janji yang dilontarkan pejabat dan pemerintah daerah tersebut tidak ada tindak lanjutnya, sehingga membuat Zamrisyaf menjadi malu pada orang sekitarnya karena ia merasa dianggap telah berbohong. Ia akhirnya meninggalkan kampung halamannya untuk [[merantau]] ke [[Malaysia]].<ref name="Liputan6.com"/>


Di tengah perantauannya sebagai ''pendatang haram'' di negeri jiran itu, Zamrisyaf mendapat kabar dari ibunya yang menyuruhnya pulang karena ia mendapatkan penghargaan ''Kalpataru'' dari [[Daftar Menteri Lingkungan Hidup Indonesia|Menteri Lingkungan Hidup]] pada 1983. Penghargaan dari pemerintah ini akhirnya juga menyadarkan pemerintah daerah Sumatera Barat. Gubernur kemudian memberikan kemudahan dengan menitipkan Zamrisyaf bekerja di [[Perusahaan Listrik Negara]] Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (Pikitring) [[Sumbar]]-[[Riau]]. Kesempatan itu pun tak disia-siakan oleh Zamrisyaf, dengan menimba ilmu dari para ahli di PLN untuk penyempurnaan pembangkit listrik di Sumatera Barat. Ia kemudian mengganti kincir listriknya dengan turbin, yang dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah di Sumatera Barat.<ref name="Liputan6.com"/>
Di tengah perantauannya sebagai ''pendatang haram'' di negeri jiran itu, Zamrisyaf mendapat kabar dari ibunya yang menyuruhnya pulang karena ia mendapatkan penghargaan ''Kalpataru'' dari [[Daftar Menteri Lingkungan Hidup Indonesia|Menteri Lingkungan Hidup]] pada 1983. Penghargaan dari pemerintah ini akhirnya juga menyadarkan pemerintah daerah Sumatera Barat. Gubernur kemudian memberikan kemudahan dengan menitipkan Zamrisyaf bekerja di [[Perusahaan Listrik Negara]] Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (Pikitring) [[Sumbar]]-[[Riau]]. Kesempatan itu pun tak disia-siakan oleh Zamrisyaf, dengan menimba ilmu dari para ahli di PLN untuk penyempurnaan pembangkit listrik di Sumatera Barat. Ia kemudian mengganti kincir listriknya dengan turbin, yang dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah di Sumatera Barat.<ref name="Liputan6.com"/>


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==

Revisi per 11 Juni 2016 13.44

Zamrisyaf
Berkas:Zamrisyaf.jpg
Lahir19 September 1958 (umur 66)
Indonesia Bukittinggi, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia Indonesia
Nama lainZamri
PekerjaanTeknokrat
Dikenal atasPenemu teknologi PLTGL-SB

Zamrisyaf (lahir 19 September 1958) adalah seorang ahli kelistrikan Indonesia. Ia merupakan penemu teknologi listrik yang berasal dari tenaga gelombang laut-sistem bandulan (PLTGL-SB),[1][2] dan telah mendapatkan hak paten dengan nomor HaKI P002002008541 atas nama Zamrisyaf terhadap penemuannya tersebut.[3]

Riwayat

Zamrisyaf bukanlah seorang sarjana apalagi seorang ahli yang punya nama besar. Ia hanya seorang tamatan Sekolah Teknologi Menengah (STM) Muhammadiyah Padang. Namun tekadnya yang besar untuk ikut mengatasi masalah di kampungnya, Sitalang, Agam, yang masih mengalami kegelapan karena tiadanya sambungan listrik, ia pun melakukan berbagai percobaan, seperti membuat pembangkit listrik dari kincir angin.[4]

Usaha Zamrisyaf mendatangkan hasil pada sekitar pertengahan 1982, sehingga ia mendapatkan banyak pujian dan janji-janji untuk pengembangan dari pejabat dan pemerintah daerah Sumatera Barat. Namun setelah lama berlalu janji yang dilontarkan pejabat dan pemerintah daerah tersebut tidak ada tindak lanjutnya, sehingga membuat Zamrisyaf menjadi malu pada orang sekitarnya karena ia merasa dianggap telah berbohong. Ia akhirnya meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Malaysia.[4]

Di tengah perantauannya sebagai pendatang haram di negeri jiran itu, Zamrisyaf mendapat kabar dari ibunya yang menyuruhnya pulang karena ia mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Menteri Lingkungan Hidup pada 1983. Penghargaan dari pemerintah ini akhirnya juga menyadarkan pemerintah daerah Sumatera Barat. Gubernur kemudian memberikan kemudahan dengan menitipkan Zamrisyaf bekerja di Perusahaan Listrik Negara Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (Pikitring) Sumbar-Riau. Kesempatan itu pun tak disia-siakan oleh Zamrisyaf, dengan menimba ilmu dari para ahli di PLN untuk penyempurnaan pembangkit listrik di Sumatera Barat. Ia kemudian mengganti kincir listriknya dengan turbin, yang dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah di Sumatera Barat.[4]

Penghargaan

Selain itu Zamrisyaf juga dijadikan ikon program Inspirasi Indonesia di salah satu TV swasta nasional.[5]

Referensi

  1. ^ Tri Wahono (20 Mei 2011). "Listrik dari Gelombang Laut Menjanjikan". Kompas.com. Diakses tanggal 24 Maret 2014. 
  2. ^ "Zamrisyaf, Sang Penemu yang Berharap" Singgalang, 12-01-2015. Diakses 13-01-2015.
  3. ^ Arfi Bambani Amri, Eri Naldi (28 Juni 2012). "Mimpi Listrik dari Ombak di Pulau Terluar". VIVA.co.id. Diakses tanggal 24 Maret 2014. 
  4. ^ a b c Deni Risman (28 Desember 2003). "Zamrisyaf, Pembuat Pembangkit Listrik Sederhana di Padang". Liputan6.com. Diakses tanggal 24 Maret 2014. 
  5. ^ a b c d e f "Zamrisyaf, Penemu Energi Listrik dari Gelombang Laut". JPNN.com. 29 September 2011. Diakses tanggal 24 Maret 2014. 

Pranala luar