Septinus Alua: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k menambahkan Kategori:Tokoh dari Wamena menggunakan HotCat |
||
Baris 49: | Baris 49: | ||
[[Kategori:Pemain Persiwa Wamena]] |
[[Kategori:Pemain Persiwa Wamena]] |
||
[[Kategori:Pemain Perseru Serui]] |
[[Kategori:Pemain Perseru Serui]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Wamena]] |
Revisi per 19 Juni 2016 06.53
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Septinus Alua | ||
Tanggal lahir | 26 September 1989 | ||
Tempat lahir | Wamena, Indonesia | ||
Tinggi | 156 m (511 ft 9+1⁄2 in) | ||
Posisi bermain | Gelandang | ||
Informasi klub | |||
Klub saat ini | Perseru Serui | ||
Nomor | 26 | ||
Karier junior | |||
2009-2011 | Persiwa U-21 | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
2010-2014 | Persiwa Wamena | 25 | (0) |
2015- | Perseru Serui | 6 | (0) |
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 19 Juni 2016 |
Septinus Alua[1] (lahir 26 September 1989) merupakan pesepakbola Indonesia yang sekarang bermain untuk Perseru Serui di Indonesia Soccer Championship A.
Karier
Perseru Serui
2016
Septinus tegabung dalam skuat untuk ajang Indonesia Soccer Championship A 2016. Septinus membuat debutnya saat melawan Gresik United pada pekan kedua Indonesia Soccer Championship A 2016. Pada pertandingan itu ada kejadian menarik. Beberapa menit menjelang pertandingan berakhir. Septinus tiba-tiba mengerang kesakitan dengan memegangi kakinya usai berbenturan dengan satu di antara pemain Persegres. Melihat hal tersebut, tim medis pun langsung berlari menuju Alua dengan membawa tandu untuk melakukan penanganan cepat. Untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, Alua awalnya akan ditandu ke luar lapangan. Namun, di saat yang bersamaan, Alua justru memperlihatkan ekspresi menolak dan terkesan mengulur waktu pertandingan. Dengan sedikit memaksa Alua pun akhirnya dibawa keluar menggunakan tandu. Namun, karena masih merasa dirugikan, dirinya masih terus mengajukan protes ketika berada di atas tandu. Akibat terlalu banyak bergerak itulah, satu di antara sisi tandu terlepas dari pegangan perawat pembawa tandu. Tak pelak, Alua pun terjatuh kembali ke tanah. Selanjutnya, Alua kembali mengerang kesakitan, kali ini dengan memegangi punggungnya.[2]