Abdul Wahid Ash-Shalihi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
{{Navbox Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i}} |
{{Navbox Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i}} |
||
[[Kategori:Ulama Minangkabau|Abdul Wahid Ash-Shalihi]] |
[[Kategori:Ulama Minangkabau|Abdul Wahid Ash-Shalihi]] |
||
[[Kategori:Tokoh Minangkabau|Abdul Wahid Ash-Shalihi]] |
[[Kategori:Tokoh Minangkabau|Abdul Wahid Ash-Shalihi]] |
Revisi per 28 Juni 2016 07.01
Syekh Abdul Wahid Ash-Shalihi (1878-1950), disebut pula Syekh Abdul Wahid Tabek Gadang atau gelarnya Baliau Tobek Godang, adalah salah seorang ulama Minangkabau.
Masa muda
Syekh Abdul Wahid lahir di Padang Japang, Suliki, Payakumbuh. Ayahnya adalah seorang ulama pula yang bernama Syekh Muhammad Shalih Padang Kandis.
Ia mula-mula belajar agama pada ayahnya sendiri, kemudian juga pada guru-guru lainnya antara lain Syekh Imran Limbukan Payakumbuh, Syekh Muhammad Thaib Umar Sungayang, dan Syekh Saad Mungka.
Pengajaran
Syekh Abdul Wahid membuka surau pada tahun 1906 di Tabek Gadang, Suliki. Pada tahun 1928, ia mengubah bentuk majlis pendidikannya menjadi madrasah, yang dinamakan Madrasah Tarbiyah Islamiyah.
Bersama-sama dengan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Syekh Muhammad Jamil Jaho, Syekh Abbas Qadhi, dan lainnya, ia mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah, sebagai sarana menghimpun upaya pengembangan pendidikan di kalangan Islam tradisionalis Minangkabau (Kaum Tua).
Wafat
Syekh Abdul Wahid wafat tahun 1950 dan dimakamkan di Tabek Gadang, Suliki, Payakumbuh.