A.S. Dharta: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''A.S. Dharta''' (lahir di Cibeber, [[Cianjur]], [[7 Maret]] [[1924]], meninggal di Cibeber, Cianjur, [[7 Februari]] [[2007]]) adalah sastrawan Indonesia. Nama sebenarnya Adi Sidharta, tetapi biasa disingkat A.S. Dharta. Nama aliasnya bejibun. Yang sering dipakai adalah Klara Akustia. Lainnya: Kelana Asmara, Jogaswara, Rodji, Barmara Poetra, dan masih banyak lagi. |
'''A.S. Dharta''' (lahir di Cibeber, [[Cianjur]], [[7 Maret]] [[1924]], meninggal di Cibeber, Cianjur, [[7 Februari]] [[2007]]) adalah sastrawan Indonesia. Nama sebenarnya Adi Sidharta, tetapi biasa disingkat A.S. Dharta. Nama aliasnya bejibun. Yang sering dipakai adalah Klara Akustia. Lainnya: Kelana Asmara, Jogaswara, Rodji, Barmara Poetra, dan masih banyak lagi. |
||
==Perjuangan== |
== Perjuangan == |
||
Jiwanya bergejolak sejak menjadi anak angkat Okayaman, salah seorang tokoh pergerakan yang dibuang ke Boven Digul. Dan makin dimatangkan di sekolah Nationaal Handele Lallegiun (NHL) di bawah didikan Douwes Dekker. Di masa revolusi, dia bergabung dengan Angkatan Pemuda Indonesia (API) yang bermarkas di Menteng 31, keluar-masuk hutan, bergerak dari satu medan pertempuran ke medan pertempuran lain. Di Menteng 31 inilah dia mulai mengenal Soekarno, sejumlah tokoh politik, dan juga seniman-seniman. |
Jiwanya bergejolak sejak menjadi anak angkat Okayaman, salah seorang tokoh pergerakan yang dibuang ke Boven Digul. Dan makin dimatangkan di sekolah Nationaal Handele Lallegiun (NHL) di bawah didikan Douwes Dekker. Di masa revolusi, dia bergabung dengan Angkatan Pemuda Indonesia (API) yang bermarkas di Menteng 31, keluar-masuk hutan, bergerak dari satu medan pertempuran ke medan pertempuran lain. Di Menteng 31 inilah dia mulai mengenal Soekarno, sejumlah tokoh politik, dan juga seniman-seniman. |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
Dia juga berkolaborasi dengan [[Amir Pasaribu]], yang tahun 2006 menerima penghargaan Akademi Jakarta untuk bidang musik, menghasilkan antara lain lagu "Irama Mei". |
Dia juga berkolaborasi dengan [[Amir Pasaribu]], yang tahun 2006 menerima penghargaan Akademi Jakarta untuk bidang musik, menghasilkan antara lain lagu "Irama Mei". |
||
==Karyanya== |
== Karyanya == |
||
* ''Saidjah dan Adinda'' (naskah drama, adaptasi novel karya Multatuli yang diterjemahkah Bakri Siregar) |
* ''Saidjah dan Adinda'' (naskah drama, adaptasi novel karya Multatuli yang diterjemahkah Bakri Siregar) |
||
* ''Rangsang Detik'' (kumpulan sajak, 1957) |
* ''Rangsang Detik'' (kumpulan sajak, 1957) |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{id}} [http://budisetiyono.blogspot.com/2007/02/in-memoriam-as-dharta-1924-2007.html In memoriam A.S. Dharta] |
{{id}} [http://budisetiyono.blogspot.com/2007/02/in-memoriam-as-dharta-1924-2007.html In memoriam A.S. Dharta] |
||
Revisi per 17 Januari 2008 11.45
A.S. Dharta (lahir di Cibeber, Cianjur, 7 Maret 1924, meninggal di Cibeber, Cianjur, 7 Februari 2007) adalah sastrawan Indonesia. Nama sebenarnya Adi Sidharta, tetapi biasa disingkat A.S. Dharta. Nama aliasnya bejibun. Yang sering dipakai adalah Klara Akustia. Lainnya: Kelana Asmara, Jogaswara, Rodji, Barmara Poetra, dan masih banyak lagi.
Perjuangan
Jiwanya bergejolak sejak menjadi anak angkat Okayaman, salah seorang tokoh pergerakan yang dibuang ke Boven Digul. Dan makin dimatangkan di sekolah Nationaal Handele Lallegiun (NHL) di bawah didikan Douwes Dekker. Di masa revolusi, dia bergabung dengan Angkatan Pemuda Indonesia (API) yang bermarkas di Menteng 31, keluar-masuk hutan, bergerak dari satu medan pertempuran ke medan pertempuran lain. Di Menteng 31 inilah dia mulai mengenal Soekarno, sejumlah tokoh politik, dan juga seniman-seniman.
Dia pernah menjadi wartawan Harian Boeroeh di Yogyakarta. Dia memimpin serikat buruh: Serikat Buruh Kendaraan Bermotor, Serikat Buruh Batik, Serikat Buruh Pelabuhan, termasuk di lembaga induknya, Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Lalu dimatangkan lewat International Union of Students (IUS), World Federation of Democratic Youth, dan World Federation of Trade Unions, yang membuatnya berkeliling ke sejumlah negara bekas-bekas kolonialisme.
Bersama M.S. Azhar dan Njoto, A.S. Dharta mendirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) pada 17 Agustus 1950 dan menjadi sekretaris jenderal (Sekjen) pertamanya.
A.S. Dharta masuk penjara di Kebonwaru, Bandung tahun 1965-1978.
Puisi, esai, kritik sastra, dan catatan perjalanannya tercecer di sejumlah media dalam dan luar negeri, serta masuk dalam antologi bersama.
Dia juga berkolaborasi dengan Amir Pasaribu, yang tahun 2006 menerima penghargaan Akademi Jakarta untuk bidang musik, menghasilkan antara lain lagu "Irama Mei".
Karyanya
- Saidjah dan Adinda (naskah drama, adaptasi novel karya Multatuli yang diterjemahkah Bakri Siregar)
- Rangsang Detik (kumpulan sajak, 1957)
Referensi
(Indonesia) In memoriam A.S. Dharta