Mangkunegara III: Perbedaan antara revisi
Kembangraps (bicara | kontrib) |
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
|party = |
|party = |
||
|otherparty = <!--For additional political affiliations --> |
|otherparty = <!--For additional political affiliations --> |
||
|spouse = '''Permaisuri''' (2)<ref name=silsilah>Sumahatmaka et al. 1973. Pratelan Para Darah Dalem Soewargi Kangdjeng Goesti Pangeran Adipati Arja Mangkoenagara I hing Soerakarta Hadiningrat: Asalsilah Djilid I. Mangkunegaran. Surakarta.</ref>: </br>(1) K. Ratu Sekar Kedhaton (putri [[Pakubuwana V|PB V]]) </br>(2) |
|spouse = '''Permaisuri''' (2)<ref name=silsilah>Sumahatmaka et al. 1973. Pratelan Para Darah Dalem Soewargi Kangdjeng Goesti Pangeran Adipati Arja Mangkoenagara I hing Soerakarta Hadiningrat: Asalsilah Djilid I. Mangkunegaran. Surakarta.</ref>: </br>(1) K. Ratu Sekar Kedhaton (putri [[Pakubuwana V|PB V]]) </br>(2) R.A. Samsiyah, putri KPA. Suryamijaya, menjadi mertua [[Mangkunegara IV|MN IV]]</br>'''Selir''': 14 orang<ref name=silsilah/> |
||
|partner = <!--For those with a domestic partner and not married --> |
|partner = <!--For those with a domestic partner and not married --> |
||
|relations = |
|relations = |
Revisi per 13 Juli 2016 13.45
K.G.P.A.A. Mangkunegara III | |
---|---|
Berkas:MN-3.jpg | |
Adipati Mangkunegaran | |
Masa jabatan 1835–1853 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | B.R.M. Sarengat |
Suami/istri | Permaisuri (2)[1]: (1) K. Ratu Sekar Kedhaton (putri PB V) (2) R.A. Samsiyah, putri KPA. Suryamijaya, menjadi mertua MN IV Selir: 14 orang[1] |
Anak | 42 orang |
Orang tua | Ayah: K.P.A. Natakusuma Ibu: B.R.A. Sayati |
Tempat tinggal | Istana Mangkunegaran |
Sunting kotak info • L • B |
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara III adalah raja yang ketiga di Kadipaten Praja Mangkunegaran. Nama lahirnya ialah Bandara Raden Mas Sarengat, sedangkan gelar-gelar lainnya adalah "Pangeran Riya" dan "Pangeran Arya Prabu Prangwadana". Ia adalah cucu dari Mangkunegara II, melalui putrinya (dari permaisuri), B.R.Ay. Sayati, yang menikah dengan Kanjeng Pangeran Aria Natakusuma.
Pemerintahan Mangkunegara III berlangsung dari tahun 1835-1853.
Masa awal
Mangkunegara III lahir tanggal 16 Januari 1803 (Ahad Pon, 22 Siyam 1729 Wawu tahun Jawa, windu Sangara) dengan nama Bandara Radèn Mas Saréngat (julukan Glémboh)[1]. Ayahnya ialah K.P.A. Natakusuma, salah seorang cucu S.I.S.K.S. Pakubuwana III melalui putranya, K.P.A. Kusumadiningrat, dan ibunya adalah B.R.Ay. Sayati, putri pertama K.G.P.A.A. Mangkunegara II (MN II), dari permaisuri.
Sejak kecil ia telah diangkat anak oleh MN II dan dididik untuk menjadi pemimpin.
Pada hari Ahad Pon, tanggal 14 Jumadilakir 1747 tahun Alip windu Adi (29 Maret 1820 (?)) ia dinikahkan dengan Gusti Kj. Ratu Sekar Kedhaton, anak dari PB V. Pernikahan ini tidak mencapai dua tahun, karena sang isteri wafat saat keguguran. Setelah menduda sebentar, ia menikahi R.A. Samsiyah, sepupunya sendiri, yang putri K.P.A. Suryamijaya I dari ampil Mas Aj. Pulungsih, dan memiliki dua orang putri (B.R.Aj. Dunuk dan B.R.Aj. Dénok). Selain permaisuri, B.R.M. Saréngat juga memiliki 14 orang selir yang memiliki keturunan. Secara keseluruhan, ia memiliki 42 orang anak[1]
Karier kemiliteran
RM. Sarengat memasuki pendidikan Kadet Mangkunegaran saat berusia 15 tahun. Ketika diangkat menjadi Letnan Kolonel di Legiun Mangkunegaran pada Sabtu Pon tanggal 14 Dulkangidah 1746 Jimakir, windu Adi, ia mendapat gelar K.P. Riya pada usia 18 tahun (Jawa). Saat berusia 21, ia resmi disiapkan sebagai calon penerus tahta kerajaan, dengan gelar wisuda Pangeran Arya Prabu Prangwadana pada Kamis Pon, 8 Jumadilawal 1749 th. Jimawal windu Adi.
Pangeran Arya Prabu Prangwadana turut serta bersama kakeknya, Mangkunegara II, terlibat dalam Perang Jawa. Ia ditempatkan di perbatasan antara Mangkunegaran dan Yogyakarta yaitu di Desa Jatinom dan Kepurun (Klaten). Ia mendapat penghargaan bintang militer berpangkat empat atas kontribusinya dalam perang tersebut.
Pemerintahan
Seusai Perang Jawa, Pangeran Arya Prabu Prangwadana kemudian bertakhta sejak 29 Januari 1835 (Kamis Wage, 24 Besar 1762 Jimakir windu Sangara) sebagai raja (setingkat Adipati) di Mangkunegaran menggantikan kakeknya, pada usia 33 tahun. Ia baru dinobatkan sebagai K.G.P.A.A. Mangkunegara III pada tanggal 16 Januari 1843 bertepatan dengan hari kelahirannya, yaitu saat usianya 40 tahun sebagai syarat untuk gelar tersebut.
Wafat
Ia wafat dalam usia 50 tahun tanggal 27 Januari 1853, dan dimakamkan di Astana Mangadeg, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ia digantikan oleh adik sepupu yang juga menjadi menantunya, K.P.H. Gandakusuma, sebagai Mangkunegara IV.
Minat terhadap kesenian
Mangkunegara III memiliki minat besar terhadap kesenian wayang purwa. Pada masa pemerintahannya, kitab serat Dewa Ruci diperintahkannya untuk disalin kembali. Minat terhadap kesenian tersebut kemudian dilanjutkan oleh para penguasa Mangkunegaran selanjutnya, yang terus mengembangkan kebudayaan Jawa terutama pewayangan dan pedhalangan di keraton Mangkunegaran.
Rujukan
Lihat pula
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Mangkunegara II |
Raja Mangkunegaran 1835-1853 |
Diteruskan oleh: Mangkunegara IV |