Mesiu: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 15: | Baris 15: | ||
Bubuk mesiu ditemukan oleh ahli [[alkimia]] [[Cina]] pada [[abad ke-9]] ketika sedang mencoba membuat [[ramuan kehidupan abadi]].<ref>Bhattacharya (in {{Harvnb|Buchanan|2006|p=42}}) acknowledges that "most sources credit the Chinese with the discovery of gunpowder" though he himself disagrees.</ref> Penemuan bubuk mesiu diperkirakan adalah hasil dari percobaan-percobaan kimia selama berabad-abad.<ref name=chase/> [[Kalium nitrat]] sudah ditemukan oleh kebudayaan Cina pada pertengahan [[abad ke-1]], dan banyak bukti bahwa penggunaannya dengan [[belerang]] banyak dipakai sebagai obat.<ref>Buchanan. "Editor's Introduction: Setting the Context", in {{Harvnb|Buchanan|2006}}.</ref> Sebuah tulisan tentang [[kimia]] dari [[Cina]] dari tahun [[492]] menuliskan bahwa kalium nitrat menghasilkan [[api]] ungu ketika dibakar, membuatnya dapat dikenali dan dipelajari lebih lanjut.<ref name=chase>{{Harvcolnb|Chase|2003|pp=31–32}}</ref> |
Bubuk mesiu ditemukan oleh ahli [[alkimia]] [[Cina]] pada [[abad ke-9]] ketika sedang mencoba membuat [[ramuan kehidupan abadi]].<ref>Bhattacharya (in {{Harvnb|Buchanan|2006|p=42}}) acknowledges that "most sources credit the Chinese with the discovery of gunpowder" though he himself disagrees.</ref> Penemuan bubuk mesiu diperkirakan adalah hasil dari percobaan-percobaan kimia selama berabad-abad.<ref name=chase/> [[Kalium nitrat]] sudah ditemukan oleh kebudayaan Cina pada pertengahan [[abad ke-1]], dan banyak bukti bahwa penggunaannya dengan [[belerang]] banyak dipakai sebagai obat.<ref>Buchanan. "Editor's Introduction: Setting the Context", in {{Harvnb|Buchanan|2006}}.</ref> Sebuah tulisan tentang [[kimia]] dari [[Cina]] dari tahun [[492]] menuliskan bahwa kalium nitrat menghasilkan [[api]] ungu ketika dibakar, membuatnya dapat dikenali dan dipelajari lebih lanjut.<ref name=chase>{{Harvcolnb|Chase|2003|pp=31–32}}</ref> |
||
Militer [[Cina]] mendengar tentang bahan peledak ini sehingga banyak di buatkan senjata (rocket dan meriam) dan senjata ledak (Granat dan Bom) untuk melawan Kekaisaran Mongol ketika Kekaisaran Mongol berusaha untuk menghancurkan dan merebut benteng kota di perbatasan [[Cina]] Utara. Setelah Kekaisaran Mongol menguasai Cina dan mendirikan Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk mesiu [[Cina]] saat mencoba |
Militer [[Cina]] mendengar tentang bahan peledak ini sehingga banyak di buatkan senjata (rocket dan meriam) dan senjata ledak (Granat dan Bom) untuk melawan Kekaisaran Mongol ketika Kekaisaran Mongol berusaha untuk menghancurkan dan merebut benteng kota di perbatasan [[Cina]] Utara. Setelah Kekaisaran Mongol menguasai Cina dan mendirikan Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk mesiu [[Cina]] saat mencoba menginvasi Jepang. Selain itu mereka menggunakannya sebagai bahan bakar roket. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 16 Juli 2016 13.46
Bubuk mesiu atau bubuk hitam adalah bahan peledak yang terbuat dari campuran belerang, arang, dan kalium nitrat, yang membakar sangat cepat dan bahan pendorong pada senjata api dan kembang api.
Bubuk mesiu diklasifikasikan sebagai bahan peledak lemah karena daya ledaknya yang rendah.[1] Ledakan yang dihasilkannya membuat gelombang subsonik, bukan gelombang supersonik seperti yang dihasilkan oleh bahan peledak kuat. Pergerakan gas yang dihasilkan oleh ledakan bubuk mesiu menghasilkan tekanan yang cukup untuk menembakan anak Peru, tapi tidak akan menghancurkan laras.
Sejarah
Bubuk mesiu ditemukan oleh ahli alkimia Cina pada abad ke-9 ketika sedang mencoba membuat ramuan kehidupan abadi.[2] Penemuan bubuk mesiu diperkirakan adalah hasil dari percobaan-percobaan kimia selama berabad-abad.[3] Kalium nitrat sudah ditemukan oleh kebudayaan Cina pada pertengahan abad ke-1, dan banyak bukti bahwa penggunaannya dengan belerang banyak dipakai sebagai obat.[4] Sebuah tulisan tentang kimia dari Cina dari tahun 492 menuliskan bahwa kalium nitrat menghasilkan api ungu ketika dibakar, membuatnya dapat dikenali dan dipelajari lebih lanjut.[3]
Militer Cina mendengar tentang bahan peledak ini sehingga banyak di buatkan senjata (rocket dan meriam) dan senjata ledak (Granat dan Bom) untuk melawan Kekaisaran Mongol ketika Kekaisaran Mongol berusaha untuk menghancurkan dan merebut benteng kota di perbatasan Cina Utara. Setelah Kekaisaran Mongol menguasai Cina dan mendirikan Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk mesiu Cina saat mencoba menginvasi Jepang. Selain itu mereka menggunakannya sebagai bahan bakar roket.
Referensi
Catatan kaki
- ^ "Sistem Verifikasi Bahan Kimia Peledak". Balitbang Dephan.
- ^ Bhattacharya (in Buchanan 2006, hlm. 42) acknowledges that "most sources credit the Chinese with the discovery of gunpowder" though he himself disagrees.
- ^ a b Chase 2003
- ^ Buchanan. "Editor's Introduction: Setting the Context", in Buchanan 2006.
Daftar pustaka
- Brown, G. I. (1998), The Big Bang: A History of Explosives, Sutton Publishing, ISBN 0-7509-1878-0.
- Buchanan, Brenda J., ed. (2006), Gunpowder, Explosives and the State: A Technological History, Aldershot: Ashgate, ISBN 0-7546-5259-9.
- Chase, Kenneth (2003), Firearms: A Global History to 1700, Cambridge University Press, ISBN 0521822742.
- Cocroft, Wayne (2000), Dangerous Energy: The archaeology of gunpowder and military explosives manufacture, Swindon: English Heritage, ISBN 1-85074-718-0.