Lompat ke isi

Yuriko Koike: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 83: Baris 83:
=== Pemilihan pemimpin Partai Demokrasi Liberal 2008 ===
=== Pemilihan pemimpin Partai Demokrasi Liberal 2008 ===
Pada 8 September 2008, ia menawarkan untuk menjadi Presiden Partai Demokrasi Liberal dan menjadi wanita pertama yang meminta jabatan perdana menteri dalam sejarah Jepang. "Saya mendapat dukungan antusias dari kolega saya. Untuk menerobos kebuntuan yang dihadapi oleh masyarakat Jepang, saya percaya negara ini memiliki calon dari kalangan wanita. Hillari menggunakan kata 'langit-langit kaca' ... namun di Jepang, itu bukanlah kaca, itu adalah pelat besi. Saya bukan Thatcher, namun apa yang diperlukan adalah sebuah strategi yang mengedepankan sebuah akibat dengan keyakinan, kebijakan yang jelas dan simpati dengan masyarakat."<ref name="reuters.com_Firstwould-befe">{{Cite web |title=First would-be female PM marks shift in Japan |last= |first= |work=Reuters |date= |accessdate={{date|2016-08-01}} |url=http://www.reuters.com/article/us-japan-politics-women-monday-idUSL769448120080908 |language=bahasa Inggris |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Dalam pemilihan pemimpin pada 22 September tersebut, [[Tarō Asō]] menang dengan 351 suara; Koike mendapat peringkat ketiga dengan 46 suara.<ref name="archive.is_AsoelectedLDPhe">{{Cite web |title=Aso elected LDP head |author= |work=The Yomiuri Shimbun |date= |accessdate={{date|2016-08-01}} |url=http://www.yomiuri.co.jp/dy/national/20080922dy04.htm |language= |quote= |archivedate=25 September 2008 |archiveurl=http://archive.is/bcF7Q |dead-url=yes}}</ref>
Pada 8 September 2008, ia menawarkan untuk menjadi Presiden Partai Demokrasi Liberal dan menjadi wanita pertama yang meminta jabatan perdana menteri dalam sejarah Jepang. "Saya mendapat dukungan antusias dari kolega saya. Untuk menerobos kebuntuan yang dihadapi oleh masyarakat Jepang, saya percaya negara ini memiliki calon dari kalangan wanita. Hillari menggunakan kata 'langit-langit kaca' ... namun di Jepang, itu bukanlah kaca, itu adalah pelat besi. Saya bukan Thatcher, namun apa yang diperlukan adalah sebuah strategi yang mengedepankan sebuah akibat dengan keyakinan, kebijakan yang jelas dan simpati dengan masyarakat."<ref name="reuters.com_Firstwould-befe">{{Cite web |title=First would-be female PM marks shift in Japan |last= |first= |work=Reuters |date= |accessdate={{date|2016-08-01}} |url=http://www.reuters.com/article/us-japan-politics-women-monday-idUSL769448120080908 |language=bahasa Inggris |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Dalam pemilihan pemimpin pada 22 September tersebut, [[Tarō Asō]] menang dengan 351 suara; Koike mendapat peringkat ketiga dengan 46 suara.<ref name="archive.is_AsoelectedLDPhe">{{Cite web |title=Aso elected LDP head |author= |work=The Yomiuri Shimbun |date= |accessdate={{date|2016-08-01}} |url=http://www.yomiuri.co.jp/dy/national/20080922dy04.htm |language= |quote= |archivedate=25 September 2008 |archiveurl=http://archive.is/bcF7Q |dead-url=yes}}</ref>

=== Pemilihan gubernur Tokyo 2016 ===
Setelah pengunduran diri dari gubernur Tokyo [[Naoki Inose]] pada tahun 2013, Koike dirumorkan menjadi kandidat potensial untuk pencalonan gubernur yang akan dilaksanakan pada Februari 2014, bersama dengan [[Hideo Higashikokubaru]], [[Hakubun Shimomura]], [[Seiko Hashimoto]], dan [[Yōichi Masuzoe]].<ref name="nikkei.com_猪瀬知事が辞職表明「都政を停滞">{{Cite web |title=猪瀬知事が辞職表明 「都政を停滞させられない」 徳洲会グループ5000万円問題で引責 |trans-title= |author= |work=日本経済新聞 電子版 |date= |accessdate={{date|2016-08-02}} |url=http://www.nikkei.com/article/DGXNASDG1805W_Z11C13A2MM0000/ |language=bahasa Jepang |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Ia pada akhirnya tidak mengikuti pemilihan tersebut, sehingga Masuzoe menang dalam pemilihan tersebut.

Masuzoe mengumumkan pengunduran dirinya pada Juni 2016, dan Koike mengumumkan keinginannya untuk ikut dalam pemilihan gubernur selanjutnya. Koike menyatakan bahwa ia akan maju "sebagai legislator Partai Demokrasi Liberal" namun tidak memperoleh persetujuan dari cabang Partai Demokrasi Liberal Tokyo sebelum mengumumkan pencalonan dirinya.<ref name="asahi.com_LDP’sKoikeprepa">{{Cite web |title=LDP’s Koike prepared to run in Tokyo governor’s race |trans-title= |author= |work=The Asahi Shimbun |date= |accessdate={{date|2016-08-02}} |url=http://www.asahi.com/ajw/articles/AJ201606290015.html |language=bahasa Inggris |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Partai Demokrasi Liberal secara resmi mendukung Hiroya Masuda, dan Partai Demokrasi Liberal cabang Tokyo mengeluarkan pengumuman bahwa semua anggota yang mendukung Koike akan diberikan hukuman. Namun, beberapa politisi penting Partai Demokrasi Liberal tetap mendukung Koike, sedangkan pemimpin senior, seperti Shinzo Abe, menahan diri untuk berbicara mengenai dukungan kepada kandidat lain.<ref name="the-japan-news.com_Rulingcampkeeps">{{Cite web |title=Ruling camp keeps low profile in Tokyo race |trans-title= |last= |first= |work=The Japan News |date= |accessdate={{date|2016-08-02}} |url=http://the-japan-news.com/news/article/0003088798 |language=bahasa Inggris|quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref>

Pada 31 Juli 2016, Koike terpilih sebagai Gubernur Tokyo, menjadi wanita pertama yang menjabat posisi tersebut.<ref name="wsj.com_YurikoKoikeElec"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 2 Agustus 2016 10.43

Yuriko Koike
小池 百合子
Yuriko Koike dalam Forum Ekonomi Dunia (2008)
Gubernur Tokyo
Mulai menjabat
Agustus 2016
Perdana MenteriShinzō Abe
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Menteri Pertahanan
Masa jabatan
4 Juli 2007 – 27 Agustus 2007
Sebelum
Pendahulu
Fumio Kyuma
Sebelum
Penasihat Khusus Perdana Menteri untuk Kabar Keamanan Nasional 1
Masa jabatan
26 September 2006 – 4 Juli 2007
Sebelum
Pendahulu
Jabatan baru
Pengganti
Tidak ada
Sebelum
Menteri Negara untuk Urusan Okinawa dan Teritorial Utara 6
Masa jabatan
27 September 2004 – 26 September 2006
Sebelum
Pendahulu
Toshimitsu Motegi
Sebelum
[[Menteri Lingkungan Hidup]] 4
Masa jabatan
22 September 2003 – 26 September 2006
Perdana MenteriJunichiro Koizumi
Sebelum
Pengganti
Masatoshi Wakabayashi
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan untuk distrik ke-10 Tokyo
Masa jabatan
11 September 2005 – 30 Agustus 2009
Sebelum
Pendahulu
Koki Kobayashi
Pengganti
Petahana
Sebelum
Mayoritas109.764 (50,05%)
Informasi pribadi
Lahir15 Juli 1952 (umur 72)
Ashiya, Hyōgo, Jepang
KebangsaanJepang
Partai politikPartai Demokratik Liberal (2003–sekarang)
Partai Konservatif Baru (2000–2003)
Partai Liberal (1997–2000)
Partai Frontier Baru (1994–1997)
Partai Baru Jepang (1992–1994)
Tempat tinggalToshima, Tokyo, Jepang
Alma materUniversitas Kairo
Universitas Amerika di Kairo †
Universitas Kwansei Gakuin ‡
ProfesiPembawa berita, interpreter
Situs webhttp://www.yuriko.or.jp/
†mengikuti. ‡tidak melanjutkan.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Yuriko Koike (小池 百合子, Koike Yuriko, lahir 15 Juli 1952[1]) merupakan politisi Jepang dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang sejak 1993 hingga 2016 (ketika ia mengundurkan diri untuk mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur Tokyo). Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Perdana Menteri Shinzō Abe, namun mengundurkan diri pada bulan Agustus 2007 setelah menjabat hanya 54 hari saja dalam posisi tersebut.[2] Pada 31 Juli 2016, Koike terpilih sebagai Gubernur Tokyo, sekaligus menjadi gubernur wanita pertama di Tokyo.[3]

Latar belakang dan pendidikan

Koike lahir di Ashiya, Hyōgo, sebuah wilayah yang makmur di Kobe. Ia bersekolah di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Putri Kōnan. Ayahnya, Yūjirō Koike, merupakan seorang wiraswasta perdagangan luar negeri yang menangani produk minyak. Ia juga terlibat dalam politik, mendukung Shintarō Ishihara dan Tatenokai pada tahun 1960-an, dan pernah masuk dalam pemilihan nasional pada 1969 namun tidak berhasil.[4] Ia kadang-kadang memberitahukan Yuriko bahwa penting bagi negara Jepang mempererat hubungan dengan negara-negara Arab untuk memastikan persediaan minyak bagi negara seperti Jepang yang membutuhkan minyak, sehingga nanti Jepang tidak terlibat dalam peperangan untuk memperebutkan minyak. Perkataan tersebut meyakinkan dirinya untuk belajar bahasa Arab di Mesir.[4][5]

Ia dikeluarkan dari Sekolah Sosiologi di Kwansei Gakuin University pada bulan September 1971. Ia belajar bahasa Arab di Universitas Amerika di Kairo pada tahun 1972, dan memperoleh Sarjana Seni dalam Sosiologi dari Universitas Kairo pada bulan Oktober 1976. Ia menikah dengan siswa Jepang di Mesir ketika ia berusia 21 tahun, namun bercerai tak lama kemudian.[6][7] Ia mulai bekerja sebagai penerjemah bahasa Arab, kemudian bekerja sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Jepang-Arab.

Karier politik

Koike terpilih sebagai anggota Partai Baru Jepang dalam Dewan Majelis pada tahun 1992. Ia lalu terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1993, mewakili distrik kedua Hyogo. Pada tahun 1996, ia terpilih kembali menjadi anggota DPR, mewakili distrik keenam Hyogo untuk Partai Frontier Baru. Ia menduduki kursi pada pemilihan tahun 2000 sebagai kandidat Partai Konservatif Baru. Ia bergabung Partai Demokrasi Liberal pada tahun 2002.[8]

Jabatan kabinet

Koike menjabat Menteri Lingkungan dan Menteri Urusan Negara dan Teritori Utara dalam Kabinet Perdana Menteri Jun'ichirō Koizumi. Bersama dengan Satsuki Katayama dan Makiko Fujino, ia menjadi terkenal sebagai salah satu "pembunuh" Koizumi pada pemilihan Majelis Rendah 2005, yang berlangsung di Tokyo melawan kandidat kuat Partai Demokrasi Liberal yang berseberangan dengan kebijakan Koizumi.[9]

Ia ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 2007 selama masa jabatan pertama Perdana Menteri Shinzo Abe, namun pada bulan Agustus 2007 ia mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut, mengutip informasi rahasia Aegis yang bocor sebagai alasan pengunduran dirinya.[2] Ia lalu menyatakan bahwa banyak publikasi yang ia perjuangkan dengan Sekretaris kabinet Yasuhisa Shiozaki melalui penggantian wakil menteri adalah alasan yang benar, karena pihak oposisi akan menggunakannya untuk menentang hukum terorisme Jepang.[10]

Pemilihan pemimpin Partai Demokrasi Liberal 2008

Pada 8 September 2008, ia menawarkan untuk menjadi Presiden Partai Demokrasi Liberal dan menjadi wanita pertama yang meminta jabatan perdana menteri dalam sejarah Jepang. "Saya mendapat dukungan antusias dari kolega saya. Untuk menerobos kebuntuan yang dihadapi oleh masyarakat Jepang, saya percaya negara ini memiliki calon dari kalangan wanita. Hillari menggunakan kata 'langit-langit kaca' ... namun di Jepang, itu bukanlah kaca, itu adalah pelat besi. Saya bukan Thatcher, namun apa yang diperlukan adalah sebuah strategi yang mengedepankan sebuah akibat dengan keyakinan, kebijakan yang jelas dan simpati dengan masyarakat."[11] Dalam pemilihan pemimpin pada 22 September tersebut, Tarō Asō menang dengan 351 suara; Koike mendapat peringkat ketiga dengan 46 suara.[12]

Pemilihan gubernur Tokyo 2016

Setelah pengunduran diri dari gubernur Tokyo Naoki Inose pada tahun 2013, Koike dirumorkan menjadi kandidat potensial untuk pencalonan gubernur yang akan dilaksanakan pada Februari 2014, bersama dengan Hideo Higashikokubaru, Hakubun Shimomura, Seiko Hashimoto, dan Yōichi Masuzoe.[13] Ia pada akhirnya tidak mengikuti pemilihan tersebut, sehingga Masuzoe menang dalam pemilihan tersebut.

Masuzoe mengumumkan pengunduran dirinya pada Juni 2016, dan Koike mengumumkan keinginannya untuk ikut dalam pemilihan gubernur selanjutnya. Koike menyatakan bahwa ia akan maju "sebagai legislator Partai Demokrasi Liberal" namun tidak memperoleh persetujuan dari cabang Partai Demokrasi Liberal Tokyo sebelum mengumumkan pencalonan dirinya.[14] Partai Demokrasi Liberal secara resmi mendukung Hiroya Masuda, dan Partai Demokrasi Liberal cabang Tokyo mengeluarkan pengumuman bahwa semua anggota yang mendukung Koike akan diberikan hukuman. Namun, beberapa politisi penting Partai Demokrasi Liberal tetap mendukung Koike, sedangkan pemimpin senior, seperti Shinzo Abe, menahan diri untuk berbicara mengenai dukungan kepada kandidat lain.[15]

Pada 31 Juli 2016, Koike terpilih sebagai Gubernur Tokyo, menjadi wanita pertama yang menjabat posisi tersebut.[3]

Referensi

  1. ^ "Minister of the Environment, Minister of State for Okinawa and Northern Territories Affairs". japan.kantei.go.jp (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Agustus 2016. 
  2. ^ a b "Koike decides to leave post, cites responsibility over information leak". japannewsreview.com (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Agustus 2016. 
  3. ^ a b Landers, Peter (31 Juli 2016). "Yuriko Koike Elected Governor of Tokyo, First Woman in Post". WSJ (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Agustus 2016. 
  4. ^ a b "Oyaji no Senaka", Asahi Shimbun Morning Edition, 24 August 2008.
  5. ^ "Kikase te Anata no Mottainai", Shufu-to-Seikatsusha, 12 September 2006.
  6. ^ Masaharu Fujiyoshi. "Koike Yuriko Kenkyū", Shūkan Bunshun, Bungeishunjū, 20 October 2005.
  7. ^ "Koike Yuriko Fūin no Nijūissai", Flash, vol. 1020, Kobunsha, September 2008.
  8. ^ "プロフィール" [Profil]. yuriko.or.jp (dalam bahasa bahasa Jepang). Diakses tanggal 1 Agustus 2016. 
  9. ^ "In Japan, the Lipstick Ninjas Get Out the Vote". washingtonpost.com (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Agustus 2016. 
  10. ^ "Resigning Koike criticizes opposition". japannewsreview.com (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Agustus 2016. 
  11. ^ "First would-be female PM marks shift in Japan". Reuters (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Agustus 2016. 
  12. ^ "Aso elected LDP head". The Yomiuri Shimbun. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2008. Diakses tanggal 1 Agustus 2016. 
  13. ^ "猪瀬知事が辞職表明 「都政を停滞させられない」 徳洲会グループ5000万円問題で引責". 日本経済新聞 電子版 (dalam bahasa bahasa Jepang). Diakses tanggal 2 Agustus 2016. 
  14. ^ "LDP's Koike prepared to run in Tokyo governor's race". The Asahi Shimbun (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Agustus 2016. 
  15. ^ "Ruling camp keeps low profile in Tokyo race". The Japan News (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Agustus 2016. 

Pranala luar