Lompat ke isi

Alphonsus Augustus Sowada: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 42: Baris 42:
<!--He attended Crosier Seminary High School in Onamia and received his seminary formation at the Crosier House of Studies in Fort Wayne, Ind. He made his profession of vows in the Canons Regular of the Order of the Holy Cross Aug. 28, 1953, and was ordained to the priesthood at Fort Wayne May 31, 1958, by the Bishop Leo Pursley of Fort Wayne-South Bend. Following his ordination, he received a master’s degree in cultural anthropology from the Catholic University of America in 1961.
<!--He attended Crosier Seminary High School in Onamia and received his seminary formation at the Crosier House of Studies in Fort Wayne, Ind. He made his profession of vows in the Canons Regular of the Order of the Holy Cross Aug. 28, 1953, and was ordained to the priesthood at Fort Wayne May 31, 1958, by the Bishop Leo Pursley of Fort Wayne-South Bend. Following his ordination, he received a master’s degree in cultural anthropology from the Catholic University of America in 1961.
In May of that year he departed to the Asmat Mission in Indonesia, where he served as pastor of the parish in Sawa-Erma from 1962-1965 and pastor in Agats from 1965-1969. He was the regional superior for the Crosiers in Agats when he was appointed the first Bishop of Agats, Indonesia, May 29, 1969.<ref>http://visitor.stcdio.org/bishop-sowada-brought-joy-gospel-people-agats-us/</ref>-->Ia ditahbiskan menjadi [[Imam]] pada tanggal 31 Mei 1958. Pada 14 Desember 1966, Pastor Sowada diangkat sebagai Vikaris Jenderal Asmat. Ia kemudian terpilih menjadi Uskup di [[Keuskupan Agats]] pada tanggal 29 Mei 1969. Ia dikonsekrasi pada tanggal 23 November 1969 oleh Uskup Agung [[Joseph Mees]], Uskup Agung Tituler [[Ypres]] sekaligus [[Nuncio Apostolik]] untuk [[Indonesia]]. Sementara, Uskup Agung [[Herman Tillemans]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]], [[Keuskupan Agung Merauke|Uskup Agung Merauke]] dan Uskup [[Rudolf Joseph Manfred Staverman]], [[Fransiskan|O.F.M.]], [[Keuskupan Jayapura|Uskup Sukarnapura]] menjadi Uskup Ko-konsekrator. Sebagai Uskup Agats, ia hendak menjadikan orang Asmat yang 100% Katolik dan juga 100% Asmat.<ref>http://penakatolik.com/2014/01/13/mgr-sowada-osc-uskup-pertama-keus kupan-agats-meninggal-dunia/</ref> Ia dikenal akan perannya membangun Keuskupan Agats dan juga Kabupaten Asmat.<ref>http://katolikindonesia.org/?p=306</ref> Mgr. Sowada berperan dalam mengenalkan budaya tinggi masyarakat Asmat, dengan tergelarnya pameran seni budaya Asmat di Bentara Budaya Jakarta.<ref>http://www.parokiku.org/content/rip-mgr-emeritus-alphonsus-sowada-osc-di</ref> Ia juga mendirikan Museum Pengembangan Seni dan Budaya Asmat.<ref>http://24hoursworship.com/museum-pengembangan-seni-dan-budaya-asmat-warisan-berharga-peninggalan-mgr-alphonsus-sowada-osc-2/</ref>
In May of that year he departed to the Asmat Mission in Indonesia, where he served as pastor of the parish in Sawa-Erma from 1962-1965 and pastor in Agats from 1965-1969. He was the regional superior for the Crosiers in Agats when he was appointed the first Bishop of Agats, Indonesia, May 29, 1969.<ref>http://visitor.stcdio.org/bishop-sowada-brought-joy-gospel-people-agats-us/</ref>-->Ia ditahbiskan menjadi [[Imam]] pada tanggal 31 Mei 1958. Pada 14 Desember 1966, Pastor Sowada diangkat sebagai Vikaris Jenderal Asmat. Ia kemudian terpilih menjadi Uskup di [[Keuskupan Agats]] pada tanggal 29 Mei 1969. Ia dikonsekrasi pada tanggal 23 November 1969 oleh Uskup Agung [[Joseph Mees]], Uskup Agung Tituler [[Ypres]] sekaligus [[Nuncio Apostolik]] untuk [[Indonesia]]. Sementara, Uskup Agung [[Herman Tillemans]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]], [[Keuskupan Agung Merauke|Uskup Agung Merauke]] dan Uskup [[Rudolf Joseph Manfred Staverman]], [[Fransiskan|O.F.M.]], [[Keuskupan Jayapura|Uskup Sukarnapura]] menjadi Uskup Ko-konsekrator. Sebagai Uskup Agats, ia hendak menjadikan orang Asmat yang 100% Katolik dan juga 100% Asmat.<ref>http://penakatolik.com/2014/01/13/mgr-sowada-osc-uskup-pertama-keus kupan-agats-meninggal-dunia/</ref> Ia dikenal akan perannya membangun Keuskupan Agats dan juga Kabupaten Asmat.<ref>http://katolikindonesia.org/?p=306</ref> Mgr. Sowada berperan dalam mengenalkan budaya tinggi masyarakat Asmat, dengan tergelarnya pameran seni budaya Asmat di Bentara Budaya Jakarta.<ref>http://www.parokiku.org/content/rip-mgr-emeritus-alphonsus-sowada-osc-di</ref> Ia juga mendirikan Museum Pengembangan Seni dan Budaya Asmat.<ref>http://24hoursworship.com/museum-pengembangan-seni-dan-budaya-asmat-warisan-berharga-peninggalan-mgr-alphonsus-sowada-osc-2/</ref>

Pada waktu tahun 80 an Mgr. Sowada OSC, Uskup Agats, mempunyai kebijakan tersendiri dalam hal perkawinan. Pasangan suami isteri kendati sudah hidup bersama tidak perlu cepat-cepat diberkati di gereja. Apa alasannya? Bapak Uskup berpikir lebih baik kalau memang pasangan tersebut sungguh-sungguh sudah rukun barulah diberkati di gereja.<ref>http://pandu.katolik.or.id/2012/10/20/kaum-muda-jangan-meniru/</ref>


Selama menjadi uskup, Sowada menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. [[Herman Ferdinandus Maria Münninghoff]], O.F.M. sebagai [[Keuskupan Jayapura|Uskup Djajapura]] pada 10 September 1972, Mgr. [[Alexander Soetandio Djajasiswaja]] sebagai [[Keuskupan Bandung|Uskup Bandung]] pada 11 November 1984, Mgr. [[Leo Laba Ladjar]], O.F.M. sebagai Uskup Auksilier Jayapura bergelar Uskup Tituler Bencenna pada 10 April 1994, serta bagi penerusnya, Mgr. [[Aloysius Murwito]], O.F.M. sebagai Uskup Agats pada 15 September 2002.<Ref>http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/06/mgr-alphonsus-augustus-sowada-osc.html</ref>
Selama menjadi uskup, Sowada menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. [[Herman Ferdinandus Maria Münninghoff]], O.F.M. sebagai [[Keuskupan Jayapura|Uskup Djajapura]] pada 10 September 1972, Mgr. [[Alexander Soetandio Djajasiswaja]] sebagai [[Keuskupan Bandung|Uskup Bandung]] pada 11 November 1984, Mgr. [[Leo Laba Ladjar]], O.F.M. sebagai Uskup Auksilier Jayapura bergelar Uskup Tituler Bencenna pada 10 April 1994, serta bagi penerusnya, Mgr. [[Aloysius Murwito]], O.F.M. sebagai Uskup Agats pada 15 September 2002.<Ref>http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/06/mgr-alphonsus-augustus-sowada-osc.html</ref>

Revisi per 8 Agustus 2016 14.24

Mgr. Alphonsus Augustus Sowada, O.S.C.
GerejaGereja Katolik Roma
TakhtaKeuskupan Agats
Penunjukan23 November 1969
PenerusAloysius Murwito
Imamat
Tahbisan imam
31 Mei 1958[1]
Tahbisan uskup
23 November 1969
oleh Mgr. Joseph Mees
Informasi pribadi
Nama lahirAlphonsus Augustus Sowada
Lahir(1933-06-23)23 Juni 1933
Avon, Colorado, Amerika Serikat
Meninggal11 Januari 2014(2014-01-11) (umur 80)
Onamia, Minnesota, Amerika Serikat
Kewarganegaraan Amerika Serikat
DenominasiKatolik Roma
KediamanKeuskupan Agats

Mgr. Alphonsus Augustus Sowada, O.S.C. (23 Juni 1933 – 11 Januari 2014)[2] adalah Uskup Keuskupan Agats. Selain sebagai seorang rohaniwan, Sowada juga secara profesional adalah seorang antropolog.[3]

Karya

Ia ditahbiskan menjadi Imam pada tanggal 31 Mei 1958. Pada 14 Desember 1966, Pastor Sowada diangkat sebagai Vikaris Jenderal Asmat. Ia kemudian terpilih menjadi Uskup di Keuskupan Agats pada tanggal 29 Mei 1969. Ia dikonsekrasi pada tanggal 23 November 1969 oleh Uskup Agung Joseph Mees, Uskup Agung Tituler Ypres sekaligus Nuncio Apostolik untuk Indonesia. Sementara, Uskup Agung Herman Tillemans, M.S.C., Uskup Agung Merauke dan Uskup Rudolf Joseph Manfred Staverman, O.F.M., Uskup Sukarnapura menjadi Uskup Ko-konsekrator. Sebagai Uskup Agats, ia hendak menjadikan orang Asmat yang 100% Katolik dan juga 100% Asmat.[4] Ia dikenal akan perannya membangun Keuskupan Agats dan juga Kabupaten Asmat.[5] Mgr. Sowada berperan dalam mengenalkan budaya tinggi masyarakat Asmat, dengan tergelarnya pameran seni budaya Asmat di Bentara Budaya Jakarta.[6] Ia juga mendirikan Museum Pengembangan Seni dan Budaya Asmat.[7]

Pada waktu tahun 80 an Mgr. Sowada OSC, Uskup Agats, mempunyai kebijakan tersendiri dalam hal perkawinan. Pasangan suami isteri kendati sudah hidup bersama tidak perlu cepat-cepat diberkati di gereja. Apa alasannya? Bapak Uskup berpikir lebih baik kalau memang pasangan tersebut sungguh-sungguh sudah rukun barulah diberkati di gereja.[8]

Selama menjadi uskup, Sowada menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, O.F.M. sebagai Uskup Djajapura pada 10 September 1972, Mgr. Alexander Soetandio Djajasiswaja sebagai Uskup Bandung pada 11 November 1984, Mgr. Leo Laba Ladjar, O.F.M. sebagai Uskup Auksilier Jayapura bergelar Uskup Tituler Bencenna pada 10 April 1994, serta bagi penerusnya, Mgr. Aloysius Murwito, O.F.M. sebagai Uskup Agats pada 15 September 2002.[9]

Ia menjabat sampai dengan 9 Mei 2001 dan masa jabatannya berakhir karena mengundurkan diri. Administrasi Keuskupan Agats kemudian dijalankan oleh Vikaris Jendral Keuskupan Agats saat itu, Mgr. Virgil Petermeier, O.S.C. Mgr. Sowada adalah anggota Pro-Provinsi OSC Santa Odilia Amerika Serikat.[10] Pada 11 Januari 2014, ia meninggal dunia di Amerika Serikat karena menderita radang paru-paru dan influenza.[2]

Referensi

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Uskup Pertama
Uskup Keuskupan Agats
29 Mei 1969–9 Mei 2001
Diteruskan oleh:
Aloysius Murwito, O.F.M.