Kaliwungu, Kendal: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
Kaliwungu terkenal dengan sebutan [[kota santri]] dikarenakan di kecamatan tersebut terdapat puluhan pondok [[pesantren]]. Pemberian nama Kaliwungu diambil dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya (Pakuwojo) yang berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu terjadi pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan Pakuwojo berdarah merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya mengalir di sungai sehingga berubah menjadi ungu. |
Kaliwungu terkenal dengan sebutan [[kota santri]] dikarenakan di kecamatan tersebut terdapat puluhan pondok [[pesantren]]. Pemberian nama Kaliwungu diambil dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya (Pakuwojo) yang berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu terjadi pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan Pakuwojo berdarah merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya mengalir di sungai sehingga berubah menjadi ungu. |
||
== Syawalan == |
|||
pengunjung sudah berbondong-bondong tiba ke pusat keramaian yang dimeriahkan ratusan pedagang mremo serta puluhan ''penjaja'' hiburan -dream molen, kuda putar dan sebagainya. |
|||
Puluhan warga, kemarin terlihat hilir-mudik di pusat syawalan. Sebagian dari mereka tampak berombongan berjalan kaki, dan sejumlah lainnya datang ke tempat itu dengan diangkut puluhan mobil bak terbuka dan truk. |
|||
Syawalan Kaliwungu adalah gabungan wisata religius dan wisata modern. Sejumlah pengunjung datang ke tempat itu hanya sekedar untuk berbelanja pakaian ataupun mencari hiburan. |
|||
Di sisi lain, banyak pengunjung yang datang untuk tujuan utama -berziarah pada sejumlah makam tokoh penyebar agama Islam di pemakaman Desa Protomulyo (kini masuk wilayah Kecamatan Kaliwungu Selatan-Red). Seperti, makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong, Kiai Mustofa, dan Wali Sya'fak. |
|||
== Desa/kelurahan == |
== Desa/kelurahan == |
Revisi per 20 Januari 2008 04.11
Kaliwungu | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kendal | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode pos | 51372 | ||||
Kode Kemendagri | 33.24.08 | ||||
Kode BPS | 3324080 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Kaliwungu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Semarang, tepatnya di sebelah barat Kota Semarang, Indonesia.
Kaliwungu terkenal dengan sebutan kota santri dikarenakan di kecamatan tersebut terdapat puluhan pondok pesantren. Pemberian nama Kaliwungu diambil dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya (Pakuwojo) yang berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu terjadi pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan Pakuwojo berdarah merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya mengalir di sungai sehingga berubah menjadi ungu.
Syawalan
pengunjung sudah berbondong-bondong tiba ke pusat keramaian yang dimeriahkan ratusan pedagang mremo serta puluhan penjaja hiburan -dream molen, kuda putar dan sebagainya.
Puluhan warga, kemarin terlihat hilir-mudik di pusat syawalan. Sebagian dari mereka tampak berombongan berjalan kaki, dan sejumlah lainnya datang ke tempat itu dengan diangkut puluhan mobil bak terbuka dan truk.
Syawalan Kaliwungu adalah gabungan wisata religius dan wisata modern. Sejumlah pengunjung datang ke tempat itu hanya sekedar untuk berbelanja pakaian ataupun mencari hiburan.
Di sisi lain, banyak pengunjung yang datang untuk tujuan utama -berziarah pada sejumlah makam tokoh penyebar agama Islam di pemakaman Desa Protomulyo (kini masuk wilayah Kecamatan Kaliwungu Selatan-Red). Seperti, makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong, Kiai Mustofa, dan Wali Sya'fak.