Meng Po: Perbedaan antara revisi
Okkisafire (bicara | kontrib) |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Meng Po''' ([[Hanzi]]=孟婆;[[pinyin]]=Mèng Pó) atau '''Nenek Meng''' merupakan salah satu [[Shen|dewi]] dalam [[Taoisme]] yang bertugas di Pengadilan Akhirat ([[Diyu]]) ke sepuluh. Tugasnya adalah menghapus ingatan jiwa-jiwa yang hendak bereinkaransi sehingga melupakan kehidupan mereka yang lampau serta kehidupan mereka selama berada di akhirat. |
'''Meng Po''' ([[Hanzi]]=孟婆;[[pinyin]]=Mèng Pó) atau '''Nenek Meng''' merupakan salah satu [[Shen|dewi]] dalam [[Taoisme]] yang bertugas di Pengadilan Akhirat ([[Diyu]]) ke sepuluh. Tugasnya adalah menghapus ingatan jiwa-jiwa yang hendak bereinkaransi sehingga melupakan kehidupan mereka yang lampau serta kehidupan mereka selama berada di akhirat. |
||
==Kultus== |
== Kultus == |
||
===Kepercayaan=== |
=== Kepercayaan === |
||
''Meng Po Zun Shen'' ([[Hokkien]]=Beng Po Cun Sin adalah dewi yang bertugas di ''Nai He Qiao'', yaitu sebuah jembatan yang merupakan batas akhirat dengan dunia.<ref name="ddk">E. Setiawan dan Kwa Thong Hay. 1990. [http://bookofchina300.blogspot.com/2011/03/shi-dian-yan-luo.html Dewa-Dewi Kelenteng]. Gedung Batu, Semarang: Yayasan Kelenteng Sampookong.</ref> Ia membuat ramuan yang akan diberikan kepada setiap jiwa sebelum mereka meninggalkan [[Diyu]] sehingga menyebabkan mereka mengalami [[amnesia]] yang instan serta permanen, dan semua ingatan di kehidupan yang lain menjadi hilang. |
''Meng Po Zun Shen'' ([[Hokkien]]=Beng Po Cun Sin adalah dewi yang bertugas di ''Nai He Qiao'', yaitu sebuah jembatan yang merupakan batas akhirat dengan dunia.<ref name="ddk">E. Setiawan dan Kwa Thong Hay. 1990. [http://bookofchina300.blogspot.com/2011/03/shi-dian-yan-luo.html Dewa-Dewi Kelenteng]. Gedung Batu, Semarang: Yayasan Kelenteng Sampookong.</ref> Ia membuat ramuan yang akan diberikan kepada setiap jiwa sebelum mereka meninggalkan [[Diyu]] sehingga menyebabkan mereka mengalami [[amnesia]] yang instan serta permanen, dan semua ingatan di kehidupan yang lain menjadi hilang. |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
Jiwa-jiwa diwajibkan untuk meminum ramuan Nenek Meng untuk melupakan semua budi dan dendam pada masa hidupnya yang lalu, supaya dapat mulai lembaran baru lagi pada hidup yang akan datang.<ref name="ddk"/> Manfaat lain adalah agar manusia tidak terjebak dengan popularitas, kemewahan, serta kepentingan pribadi di kehidupan yang sekarang. Bagi yang menolak, sepasang pasungan akan muncul mengunci kaki mereka, dan kuningan tajam akan menusuk kerongkongan mereka, memaksa mereka meminum ramuan itu.<ref name="vin"/> |
Jiwa-jiwa diwajibkan untuk meminum ramuan Nenek Meng untuk melupakan semua budi dan dendam pada masa hidupnya yang lalu, supaya dapat mulai lembaran baru lagi pada hidup yang akan datang.<ref name="ddk"/> Manfaat lain adalah agar manusia tidak terjebak dengan popularitas, kemewahan, serta kepentingan pribadi di kehidupan yang sekarang. Bagi yang menolak, sepasang pasungan akan muncul mengunci kaki mereka, dan kuningan tajam akan menusuk kerongkongan mereka, memaksa mereka meminum ramuan itu.<ref name="vin"/> |
||
Terkadang ada beberapa jiwa yang terhindar dari minum ramuan Meng Po sehingga ia memiliki ingatan [[reinkarnasi|kehidupan |
Terkadang ada beberapa jiwa yang terhindar dari minum ramuan Meng Po sehingga ia memiliki ingatan [[reinkarnasi|kehidupan lampaunya]] semasa kanak-kanak.<ref>{{cite encyclopedia|title=CHINESE MYTHOLOGY|encyclopedia=New Larousse Encyclopedia of Mythology|page=400|url=http://www.openbase.in.th/files/New%20Larousse%20Encyclopedia%20of%20Mythology%20part%207.txt|quote=Ada beberapa legenda yang berhubungan dengan kelahiran ajaib – seorang anak dapat segera berbicara setelah dilahirkan karena jiwa yang berada di dalam jasadnya berhasil menghindar dari pengawasan para penjaga akhirat yang memaksanya untuk meminum Cairan Pelupaan.}}</ref> |
||
===Mihuntang=== |
=== Mihuntang === |
||
Nenek Meng mengumpulkan bahan-bahan herbal dari berbagai kolam serta sungai di bumi untuk membuat Ramuan Pelupaan Lima Rasa ([[Hanzi tradisional|t]]=迷魂湯; [[Hanzi sederhana|s]]=迷魂汤; [[pinyin]]=míhúntāng; [[Wade-Giles|w]]=Mi-hun-t'ang; lit. air pelupaan). Dalam berbagai versi, ramuan ini disebut berupa teh, arak, sup, dan sebagainya. |
Nenek Meng mengumpulkan bahan-bahan herbal dari berbagai kolam serta sungai di bumi untuk membuat Ramuan Pelupaan Lima Rasa ([[Hanzi tradisional|t]]=迷魂湯; [[Hanzi sederhana|s]]=迷魂汤; [[pinyin]]=míhúntāng; [[Wade-Giles|w]]=Mi-hun-t'ang; lit. air pelupaan). Dalam berbagai versi, ramuan ini disebut berupa teh, arak, sup, dan sebagainya. |
||
Ramuan Meng Po dipercaya memiliki lima jenis rasa, yaitu manis, pahit, pedas, asam, dan asin.<ref name="vin"/> Efek obat tersebut akan tetap dirasakan di dunia manusia, yaitu:<ref name="lie"/> |
Ramuan Meng Po dipercaya memiliki lima jenis rasa, yaitu manis, pahit, pedas, asam, dan asin.<ref name="vin"/> Efek obat tersebut akan tetap dirasakan di dunia manusia, yaitu:<ref name="lie"/> |
||
#Manusia yang banyak berpikir akan merusak organ mereka dan mengeluarkan air liur. |
# Manusia yang banyak berpikir akan merusak organ mereka dan mengeluarkan air liur. |
||
#Manusia yang berbahagia dan banyak senyum akan banyak bernafas. |
# Manusia yang berbahagia dan banyak senyum akan banyak bernafas. |
||
#Manusia yang khawatir akan mengeluarkan air mata. |
# Manusia yang khawatir akan mengeluarkan air mata. |
||
#Manusia yang marah akan banyak bersedih. |
# Manusia yang marah akan banyak bersedih. |
||
#Manusia yang ketakutan akan banyak meludah. |
# Manusia yang ketakutan akan banyak meludah. |
||
#Setiap individu yg datang ke dunia akan menderita suatu macam penyakit. |
# Setiap individu yg datang ke dunia akan menderita suatu macam penyakit. |
||
#Mata, telinga, hidung, lidah, dan persendian manusia yang banyak melakukan kebajikan akan lebih sehat. |
# Mata, telinga, hidung, lidah, dan persendian manusia yang banyak melakukan kebajikan akan lebih sehat. |
||
#Manusia yang berbuat jahat akan mendapatkan suara, indera, jiwa, dan pikiran mereka mudah lelah. |
# Manusia yang berbuat jahat akan mendapatkan suara, indera, jiwa, dan pikiran mereka mudah lelah. |
||
===Menara Pelupaan dan Jembatan Kelahiran Kembali=== |
=== Menara Pelupaan dan Jembatan Kelahiran Kembali === |
||
Meng Po tinggal di Menara Pelupaan yang berjarak enam jembatan dari Pengadilan Akhirat kesepuluh. Menara tersebut sangat tinggi dan memiliki 108 ruangan. Semua jiwa yang akan be[[reinkarnasi]] akan dibawa ke ruangan-ruangan ini dan di minta untuk minum sup dari mangkuk-mangkuk kecil yang tersedia, tidak penting seberapa banyak ramuan yang akan mereka minum. Setelah itu, jiwa-jiwa akan dibawa melalui jalan selebar 1 kaki 4 inci (40,64 cm) yang menuju ke arah Timur.<ref name="lie"/> |
Meng Po tinggal di Menara Pelupaan yang berjarak enam jembatan dari Pengadilan Akhirat kesepuluh. Menara tersebut sangat tinggi dan memiliki 108 ruangan. Semua jiwa yang akan be[[reinkarnasi]] akan dibawa ke ruangan-ruangan ini dan di minta untuk minum sup dari mangkuk-mangkuk kecil yang tersedia, tidak penting seberapa banyak ramuan yang akan mereka minum. Setelah itu, jiwa-jiwa akan dibawa melalui jalan selebar 1 kaki 4 inci (40,64 cm) yang menuju ke arah Timur.<ref name="lie"/> |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
Dua prajurit yang menjaga jembatan itu bernama '''Huo Wu Chang''' dan '''Si You Wen'''. Huo Wu Chang mengenakan topi dan baju prajurit, beberapa kertas dan pena ditangan, pedang tajam di pundak, serta alat-alat penyiksaan di pinggangnya. Ia bermata lebar dan tertawa terbahak-bahak. Si You Wen berwajah kotor dan dipenuhi darah, membawa [[sempoa]], mengenakan pakaian putih, menggantung beberapa kertas uang di dada, dan membawa satu sak nasi dipundak. Ia beroman kecewa dan suaranya penuh kekecewaan.<ref name="lie"/> |
Dua prajurit yang menjaga jembatan itu bernama '''Huo Wu Chang''' dan '''Si You Wen'''. Huo Wu Chang mengenakan topi dan baju prajurit, beberapa kertas dan pena ditangan, pedang tajam di pundak, serta alat-alat penyiksaan di pinggangnya. Ia bermata lebar dan tertawa terbahak-bahak. Si You Wen berwajah kotor dan dipenuhi darah, membawa [[sempoa]], mengenakan pakaian putih, menggantung beberapa kertas uang di dada, dan membawa satu sak nasi dipundak. Ia beroman kecewa dan suaranya penuh kekecewaan.<ref name="lie"/> |
||
===Pemujaan=== |
=== Pemujaan === |
||
Hari pemujaan Meng Po diperingati setiap tanggal 13 bulan 9 Imlek. Di Tainan, terdapat satu tempat yang memiliki altar pemujaan untuk Meng Po Zun Sheng, yaitu Kuil Fo Zi Guan.<ref name="ddk"/> |
Hari pemujaan Meng Po diperingati setiap tanggal 13 bulan 9 Imlek. Di Tainan, terdapat satu tempat yang memiliki altar pemujaan untuk Meng Po Zun Sheng, yaitu Kuil Fo Zi Guan.<ref name="ddk"/> |
||
==Legenda== |
== Legenda == |
||
===Asal-usul=== |
=== Asal-usul === |
||
Meng Po lahir pada zaman [[Dinasti Han|Han]] Barat. Ia menekuni ajaran [[Konfusius]]<ref name="vin">Vincentlouid. @9 November 2012. Akses= 20 Mei 2013. [http://vincentspirit.blogspot.com/2012/11/ramuan-nenek-meng-pho-kenapa-kita-lupa.html Ramuan Nenek Meng Pho (Kenapa kita Lupa kehidupan kita yang Lalu ?)].</ref> dan telah menguasai [[empat kitab]] dan [[Wu Jing|Lima Klasik]] semenjak usia muda,<ref name="lie">Lie Fuiliong. 2 November 2011. Akses= 20 Mei 2013. [http://liefuiliong.blogspot.com/2011/06/dewi-nenek-meng.html Dewi Nenek Meng].</ref> kemudian mendalami [[Sutra (kitab)|kitab Buddha]] ketika beranjak dewasa. Menjelang akhir hidupnya, ia pergi ke gunung untuk berkultivasi dan menjadi orang yang tercerahkan.<ref name="vin"/> |
Meng Po lahir pada zaman [[Dinasti Han|Han]] Barat. Ia menekuni ajaran [[Konfusius]]<ref name="vin">Vincentlouid. @9 November 2012. Akses= 20 Mei 2013. [http://vincentspirit.blogspot.com/2012/11/ramuan-nenek-meng-pho-kenapa-kita-lupa.html Ramuan Nenek Meng Pho (Kenapa kita Lupa kehidupan kita yang Lalu ?)].</ref> dan telah menguasai [[empat kitab]] dan [[Wu Jing|Lima Klasik]] semenjak usia muda,<ref name="lie">Lie Fuiliong. 2 November 2011. Akses= 20 Mei 2013. [http://liefuiliong.blogspot.com/2011/06/dewi-nenek-meng.html Dewi Nenek Meng].</ref> kemudian mendalami [[Sutra (kitab)|kitab Buddha]] ketika beranjak dewasa. Menjelang akhir hidupnya, ia pergi ke gunung untuk berkultivasi dan menjadi orang yang tercerahkan.<ref name="vin"/> |
||
Selama masih hidup, Meng Po tidak pernah mengingat-ingat masa lalu ataupun memikirkan masa depannya. Ia hanya tekun memberitahu orang-orang untuk tidak membunuh dan menjadi [[vegetarian]]. Ia tetap melajang hingga umur 81 tahun<ref name="vin"/> dan masih terlihat sangat muda. Meng Po masih hidup pada masa [[Dinasti Han]] Timur.<ref name="lie"/> |
Selama masih hidup, Meng Po tidak pernah mengingat-ingat masa lalu ataupun memikirkan masa depannya. Ia hanya tekun memberitahu orang-orang untuk tidak membunuh dan menjadi [[vegetarian]]. Ia tetap melajang hingga umur 81 tahun<ref name="vin"/> dan masih terlihat sangat muda. Meng Po masih hidup pada masa [[Dinasti Han]] Timur.<ref name="lie"/> |
||
===Menjadi Dewi=== |
=== Menjadi Dewi === |
||
Pada periode [[Dinasti Han|Han]] Timur, banyak orang dapat mengetahui apa yang mereka alami di kehidupan sebelumnya sehingga banyak rahasia [[Tian|langit]] yang terbongkar.<ref name="vin"/> Banyak orang pintar di dunia yg dapat menggunakan kemampuan khusus untuk mengetahui cara hukum [[karma]] bekerja sehingga dapat membocorkan kejadian-kejadian pada masa depan meskipun tidak diperlukan. Sebagai akibatnya, banyak orang mengenali relasinya dari kehidupan-kehidupan lalu dan berbuat serong.<ref name="lie"/> Oleh karena itu, [[Tian|Langit]] ([[Kaisar Giok]]) menunjuk Meng Po untuk bertugas menangani jiwa manusia yang akan reinkarnasi<ref name="vin"/> di alam baka. Ia harus memilih asisten-asistennya dan bertanggung jawab atas menara “Lupa Ingatan”.<ref name="lie"/> |
Pada periode [[Dinasti Han|Han]] Timur, banyak orang dapat mengetahui apa yang mereka alami di kehidupan sebelumnya sehingga banyak rahasia [[Tian|langit]] yang terbongkar.<ref name="vin"/> Banyak orang pintar di dunia yg dapat menggunakan kemampuan khusus untuk mengetahui cara hukum [[karma]] bekerja sehingga dapat membocorkan kejadian-kejadian pada masa depan meskipun tidak diperlukan. Sebagai akibatnya, banyak orang mengenali relasinya dari kehidupan-kehidupan lalu dan berbuat serong.<ref name="lie"/> Oleh karena itu, [[Tian|Langit]] ([[Kaisar Giok]]) menunjuk Meng Po untuk bertugas menangani jiwa manusia yang akan reinkarnasi<ref name="vin"/> di alam baka. Ia harus memilih asisten-asistennya dan bertanggung jawab atas menara “Lupa Ingatan”.<ref name="lie"/> |
||
==Kultur populer== |
== Kultur populer == |
||
*Meng Po muncul dalam legenda [[Kwan Im|Putri Miao San]]. Ayah putri Miao San yang akan bereinkarnasi tidak dapat kehilangan ingatannya setelah meminum ramuan Meng Po dikarenakan kejahatan-kejahatan yang banyak ia lakukan di kehidupan sebelumnya. Akibatnya, ia masih memiliki ingatan sebagai manusia meskipun telah dilahirkan sebagai seekor [[sapi]]. |
* Meng Po muncul dalam legenda [[Kwan Im|Putri Miao San]]. Ayah putri Miao San yang akan bereinkarnasi tidak dapat kehilangan ingatannya setelah meminum ramuan Meng Po dikarenakan kejahatan-kejahatan yang banyak ia lakukan di kehidupan sebelumnya. Akibatnya, ia masih memiliki ingatan sebagai manusia meskipun telah dilahirkan sebagai seekor [[sapi]]. |
||
*Dalam kisah perjalanan [[Kaisar Tang Taizong]] ke alam baka, Hakim Cui melarang [[Kaisar Tang Taizong]] untuk meminum ramuan Meng Po saat jiwanya hendak dikembalikan ke dunia untuk hidup kembali. |
* Dalam kisah perjalanan [[Kaisar Tang Taizong]] ke alam baka, Hakim Cui melarang [[Kaisar Tang Taizong]] untuk meminum ramuan Meng Po saat jiwanya hendak dikembalikan ke dunia untuk hidup kembali. |
||
*[[Sun Wukong]] menumpahkan ramuan Meng Po yang disodorkan kepadanya saat ia dipaksa untuk bereinkarnasi karena kehidupannya sudah usai. |
* [[Sun Wukong]] menumpahkan ramuan Meng Po yang disodorkan kepadanya saat ia dipaksa untuk bereinkarnasi karena kehidupannya sudah usai. |
||
==Lihat pula== |
== Lihat pula == |
||
*[[Yan Luo Wang]] |
* [[Yan Luo Wang]] |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
*[http://www.godchecker.com/pantheon/chinese-mythology.php?deity=MENG-PO Godchecker entry on Meng Po] |
* [http://www.godchecker.com/pantheon/chinese-mythology.php?deity=MENG-PO Godchecker entry on Meng Po] |
||
[[Kategori:Dewa-Dewi Taoisme]] |
[[Kategori:Dewa-Dewi Taoisme]] |
Revisi per 7 Oktober 2016 04.46
Meng Po (Hanzi=孟婆;pinyin=Mèng Pó) atau Nenek Meng merupakan salah satu dewi dalam Taoisme yang bertugas di Pengadilan Akhirat (Diyu) ke sepuluh. Tugasnya adalah menghapus ingatan jiwa-jiwa yang hendak bereinkaransi sehingga melupakan kehidupan mereka yang lampau serta kehidupan mereka selama berada di akhirat.
Kultus
Kepercayaan
Meng Po Zun Shen (Hokkien=Beng Po Cun Sin adalah dewi yang bertugas di Nai He Qiao, yaitu sebuah jembatan yang merupakan batas akhirat dengan dunia.[1] Ia membuat ramuan yang akan diberikan kepada setiap jiwa sebelum mereka meninggalkan Diyu sehingga menyebabkan mereka mengalami amnesia yang instan serta permanen, dan semua ingatan di kehidupan yang lain menjadi hilang.
Setelah dibersihkan dari segala dosa-dosa yang lampau berikut segala pengetahuan yang diperoleh, jiwa-jiwa akan dikirim untuk terlahir kembali dalam inkarnasi duniawi yang baru, selanjutnya lingkaran kehidupan dimulai kembali.
Jiwa-jiwa diwajibkan untuk meminum ramuan Nenek Meng untuk melupakan semua budi dan dendam pada masa hidupnya yang lalu, supaya dapat mulai lembaran baru lagi pada hidup yang akan datang.[1] Manfaat lain adalah agar manusia tidak terjebak dengan popularitas, kemewahan, serta kepentingan pribadi di kehidupan yang sekarang. Bagi yang menolak, sepasang pasungan akan muncul mengunci kaki mereka, dan kuningan tajam akan menusuk kerongkongan mereka, memaksa mereka meminum ramuan itu.[2]
Terkadang ada beberapa jiwa yang terhindar dari minum ramuan Meng Po sehingga ia memiliki ingatan kehidupan lampaunya semasa kanak-kanak.[3]
Mihuntang
Nenek Meng mengumpulkan bahan-bahan herbal dari berbagai kolam serta sungai di bumi untuk membuat Ramuan Pelupaan Lima Rasa (t=迷魂湯; s=迷魂汤; pinyin=míhúntāng; w=Mi-hun-t'ang; lit. air pelupaan). Dalam berbagai versi, ramuan ini disebut berupa teh, arak, sup, dan sebagainya.
Ramuan Meng Po dipercaya memiliki lima jenis rasa, yaitu manis, pahit, pedas, asam, dan asin.[2] Efek obat tersebut akan tetap dirasakan di dunia manusia, yaitu:[4]
- Manusia yang banyak berpikir akan merusak organ mereka dan mengeluarkan air liur.
- Manusia yang berbahagia dan banyak senyum akan banyak bernafas.
- Manusia yang khawatir akan mengeluarkan air mata.
- Manusia yang marah akan banyak bersedih.
- Manusia yang ketakutan akan banyak meludah.
- Setiap individu yg datang ke dunia akan menderita suatu macam penyakit.
- Mata, telinga, hidung, lidah, dan persendian manusia yang banyak melakukan kebajikan akan lebih sehat.
- Manusia yang berbuat jahat akan mendapatkan suara, indera, jiwa, dan pikiran mereka mudah lelah.
Menara Pelupaan dan Jembatan Kelahiran Kembali
Meng Po tinggal di Menara Pelupaan yang berjarak enam jembatan dari Pengadilan Akhirat kesepuluh. Menara tersebut sangat tinggi dan memiliki 108 ruangan. Semua jiwa yang akan bereinkarnasi akan dibawa ke ruangan-ruangan ini dan di minta untuk minum sup dari mangkuk-mangkuk kecil yang tersedia, tidak penting seberapa banyak ramuan yang akan mereka minum. Setelah itu, jiwa-jiwa akan dibawa melalui jalan selebar 1 kaki 4 inci (40,64 cm) yang menuju ke arah Timur.[4]
Pada ujung jalan, terdapat Nai He Qiao atau Jembatan Reinkarnasi yang berupa jembatan bambu. Di bawah jembatan, terdapat aliran sungai berwarna merah mengalir. Di tepinya sungai, terdapat tulisan:[4]
- “Mudah menjadi manusia, tapi sulit untuk hidup seperti manusia. Bahkan lebih sulit lagi untuk terlahir kembali sebagai manusia.”
- “Mudah untuk dilahirkan di tempat penuh kekayaan. Selama pikiran, mulut kamu dan pikiran selaras.”
Dua prajurit yang menjaga jembatan itu bernama Huo Wu Chang dan Si You Wen. Huo Wu Chang mengenakan topi dan baju prajurit, beberapa kertas dan pena ditangan, pedang tajam di pundak, serta alat-alat penyiksaan di pinggangnya. Ia bermata lebar dan tertawa terbahak-bahak. Si You Wen berwajah kotor dan dipenuhi darah, membawa sempoa, mengenakan pakaian putih, menggantung beberapa kertas uang di dada, dan membawa satu sak nasi dipundak. Ia beroman kecewa dan suaranya penuh kekecewaan.[4]
Pemujaan
Hari pemujaan Meng Po diperingati setiap tanggal 13 bulan 9 Imlek. Di Tainan, terdapat satu tempat yang memiliki altar pemujaan untuk Meng Po Zun Sheng, yaitu Kuil Fo Zi Guan.[1]
Legenda
Asal-usul
Meng Po lahir pada zaman Han Barat. Ia menekuni ajaran Konfusius[2] dan telah menguasai empat kitab dan Lima Klasik semenjak usia muda,[4] kemudian mendalami kitab Buddha ketika beranjak dewasa. Menjelang akhir hidupnya, ia pergi ke gunung untuk berkultivasi dan menjadi orang yang tercerahkan.[2]
Selama masih hidup, Meng Po tidak pernah mengingat-ingat masa lalu ataupun memikirkan masa depannya. Ia hanya tekun memberitahu orang-orang untuk tidak membunuh dan menjadi vegetarian. Ia tetap melajang hingga umur 81 tahun[2] dan masih terlihat sangat muda. Meng Po masih hidup pada masa Dinasti Han Timur.[4]
Menjadi Dewi
Pada periode Han Timur, banyak orang dapat mengetahui apa yang mereka alami di kehidupan sebelumnya sehingga banyak rahasia langit yang terbongkar.[2] Banyak orang pintar di dunia yg dapat menggunakan kemampuan khusus untuk mengetahui cara hukum karma bekerja sehingga dapat membocorkan kejadian-kejadian pada masa depan meskipun tidak diperlukan. Sebagai akibatnya, banyak orang mengenali relasinya dari kehidupan-kehidupan lalu dan berbuat serong.[4] Oleh karena itu, Langit (Kaisar Giok) menunjuk Meng Po untuk bertugas menangani jiwa manusia yang akan reinkarnasi[2] di alam baka. Ia harus memilih asisten-asistennya dan bertanggung jawab atas menara “Lupa Ingatan”.[4]
Kultur populer
- Meng Po muncul dalam legenda Putri Miao San. Ayah putri Miao San yang akan bereinkarnasi tidak dapat kehilangan ingatannya setelah meminum ramuan Meng Po dikarenakan kejahatan-kejahatan yang banyak ia lakukan di kehidupan sebelumnya. Akibatnya, ia masih memiliki ingatan sebagai manusia meskipun telah dilahirkan sebagai seekor sapi.
- Dalam kisah perjalanan Kaisar Tang Taizong ke alam baka, Hakim Cui melarang Kaisar Tang Taizong untuk meminum ramuan Meng Po saat jiwanya hendak dikembalikan ke dunia untuk hidup kembali.
- Sun Wukong menumpahkan ramuan Meng Po yang disodorkan kepadanya saat ia dipaksa untuk bereinkarnasi karena kehidupannya sudah usai.
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c E. Setiawan dan Kwa Thong Hay. 1990. Dewa-Dewi Kelenteng. Gedung Batu, Semarang: Yayasan Kelenteng Sampookong.
- ^ a b c d e f g Vincentlouid. @9 November 2012. Akses= 20 Mei 2013. Ramuan Nenek Meng Pho (Kenapa kita Lupa kehidupan kita yang Lalu ?).
- ^ "CHINESE MYTHOLOGY". New Larousse Encyclopedia of Mythology. hlm. 400.
Ada beberapa legenda yang berhubungan dengan kelahiran ajaib – seorang anak dapat segera berbicara setelah dilahirkan karena jiwa yang berada di dalam jasadnya berhasil menghindar dari pengawasan para penjaga akhirat yang memaksanya untuk meminum Cairan Pelupaan.
- ^ a b c d e f g h Lie Fuiliong. 2 November 2011. Akses= 20 Mei 2013. Dewi Nenek Meng.