Lompat ke isi

Pektin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan salah ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Peler''' merupakan segolongan [[polimer]] [[heterosakarida]] yang diperoleh dari [[dinding sel]] [[tumbuhan]] darat. Pertama kali diisolasi oleh [[Henri Braconnot]] tahun [[1825]]. Wujud pektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga coklat terang. Pektin banyak dimanfaatkan pada industri pangan sebagai bahan perekat dan ''stabilizer'' (agar tidak terbentuk endapan).
'''Pektin''' merupakan segolongan [[polimer]] [[heterosakarida]] yang diperoleh dari [[dinding sel]] [[tumbuhan]] darat. Pertama kali diisolasi oleh [[Henri Braconnot]] tahun [[1825]]. Wujud pektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga coklat terang. Pektin banyak dimanfaatkan pada industri pangan sebagai bahan perekat dan ''stabilizer'' (agar tidak terbentuk endapan).


Pektin pada [[sel (biologi)|sel]] tumbuhan merupakan penyusun [[lamela tengah]], lapisan penyusun awal [[dinding sel]]. Sel-sel tertentu, seperti [[buah]], cenderung mengumpulkan lebih banyak pektin. Pektinlah yang biasanya bertanggung jawab atas sifat "lekat" ([[bahasa Jawa|Jawa]]: ''pliket'') apabila seseorang mengupas buah. Penyusun utama biasanya polimer [[asam D-galakturonat]], yang terikat dengan α-1,4-[[ikatan glikosidik|glikosidik]]. Asam galakturonat memiliki gugus karboksil yang dapat saling berikatan dengan [[ion]] [[Mg]]<sup>2+</sup> atau [[Ca]]<sup>2+</sup> sehingga berkas-berkas polimer "berlekatan" satu sama lain. Ini menyebabkan rasa "lengket" pada kulit. Tanpa kehadiran kedua ion ini, pektin larut dalam air. Garam-garam Mg- atau Ca-pektin dapat membentuk [[gel]], karena ikatan itu berstruktur amorf (tak berbentuk pasti) yang dapat mengembang bila molekul air "terjerat" di antara ruang-ruang.
Pektin pada [[sel (biologi)|sel]] tumbuhan merupakan penyusun [[lamela tengah]], lapisan penyusun awal [[dinding sel]]. Sel-sel tertentu, seperti [[buah]], cenderung mengumpulkan lebih banyak pektin. Pektinlah yang biasanya bertanggung jawab atas sifat "lekat" ([[bahasa Jawa|Jawa]]: ''pliket'') apabila seseorang mengupas buah. Penyusun utama biasanya polimer [[asam D-galakturonat]], yang terikat dengan α-1,4-[[ikatan glikosidik|glikosidik]]. Asam galakturonat memiliki gugus karboksil yang dapat saling berikatan dengan [[ion]] [[Mg]]<sup>2+</sup> atau [[Ca]]<sup>2+</sup> sehingga berkas-berkas polimer "berlekatan" satu sama lain. Ini menyebabkan rasa "lengket" pada kulit. Tanpa kehadiran kedua ion ini, pektin larut dalam air. Garam-garam Mg- atau Ca-pektin dapat membentuk [[gel]], karena ikatan itu berstruktur amorf (tak berbentuk pasti) yang dapat mengembang bila molekul air "terjerat" di antara ruang-ruang.

Revisi per 16 Oktober 2016 21.29

Pektin merupakan segolongan polimer heterosakarida yang diperoleh dari dinding sel tumbuhan darat. Pertama kali diisolasi oleh Henri Braconnot tahun 1825. Wujud pektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga coklat terang. Pektin banyak dimanfaatkan pada industri pangan sebagai bahan perekat dan stabilizer (agar tidak terbentuk endapan).

Pektin pada sel tumbuhan merupakan penyusun lamela tengah, lapisan penyusun awal dinding sel. Sel-sel tertentu, seperti buah, cenderung mengumpulkan lebih banyak pektin. Pektinlah yang biasanya bertanggung jawab atas sifat "lekat" (Jawa: pliket) apabila seseorang mengupas buah. Penyusun utama biasanya polimer asam D-galakturonat, yang terikat dengan α-1,4-glikosidik. Asam galakturonat memiliki gugus karboksil yang dapat saling berikatan dengan ion Mg2+ atau Ca2+ sehingga berkas-berkas polimer "berlekatan" satu sama lain. Ini menyebabkan rasa "lengket" pada kulit. Tanpa kehadiran kedua ion ini, pektin larut dalam air. Garam-garam Mg- atau Ca-pektin dapat membentuk gel, karena ikatan itu berstruktur amorf (tak berbentuk pasti) yang dapat mengembang bila molekul air "terjerat" di antara ruang-ruang.

Penggunaan pektin yang paling umum adalah sebagai bahan perekat/pengental (gelling agent) pada selai dan jelly. Pemanfaatannya sekarang meluas sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta sebagai stabilizer untuk jus buah dan minuman dari susu, juga sebagai sumber serat dalam makanan.