Lompat ke isi

Tionghoa Aceh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
'''Tionghoa Aceh''' (atau disebut '''Cina Aceh''') merupakan etnis Tionghoa yang tinggal di wilayah [[Nanggroe Aceh Darussalam]]. Terdapat sebuah organisasi khusus etnis Tionghoa di Aceh yang bernama Yayasan Hakka Aceh. Aceh sendiri juga memiliki sebuah [[Pecinan]] yang bernama [[Peunayong]].<ref>[http://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/84431-perayaan-imlek-di-tanah-peunayong-banda-aceh Mengintip perayaan Imlek di China Town Banda Aceh]</ref> Terdapat pula 4 [[wihara]]/[[kelenteng]] yang berdiri di Aceh.<ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/ada-4-vihara-berdiri-di-banda-aceh.html Ada 4 Vihara berdiri di Banda Aceh]</ref>
'''Tionghoa Aceh''' (atau disebut '''Cina Aceh''') merupakan etnis Tionghoa yang tinggal di wilayah [[Nanggroe Aceh Darussalam]]. Terdapat sebuah organisasi khusus etnis Tionghoa di Aceh yang bernama Yayasan Hakka Aceh. Aceh sendiri juga memiliki sebuah [[Pecinan]] yang bernama [[Peunayong]].<ref>[http://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/84431-perayaan-imlek-di-tanah-peunayong-banda-aceh Mengintip perayaan Imlek di China Town Banda Aceh]</ref> Terdapat pula 4 [[wihara]]/[[kelenteng]] yang berdiri di Aceh.<ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/ada-4-vihara-berdiri-di-banda-aceh.html Ada 4 Vihara berdiri di Banda Aceh]</ref>


==Sejarah==
== Sejarah ==


Menurut literatur yang ada, masuknya etnis Tionghoa ke Banda Aceh telah terjadi sejak [[abad ke-17]]. Aceh dan Tiongkok memiliki hubungan yang baik. Mereka datang ke Aceh pada awalnya sebagai pedagang musiman. Kemudian mereka menetap dan menjadi pedagang permanen. Etnis Cina yang datang ke Aceh mulanya menetap di Pelabuhan yang tidak jauh dari Peunayong. Lalu mereka memilih untuk menetap berdagang secara permanen di Peunayong.
Menurut literatur yang ada, masuknya etnis Tionghoa ke Banda Aceh telah terjadi sejak [[abad ke-17]]. Aceh dan Tiongkok memiliki hubungan yang baik. Mereka datang ke Aceh pada awalnya sebagai pedagang musiman. Kemudian mereka menetap dan menjadi pedagang permanen. Etnis Cina yang datang ke Aceh mulanya menetap di Pelabuhan yang tidak jauh dari Peunayong. Lalu mereka memilih untuk menetap berdagang secara permanen di Peunayong.
Baris 7: Baris 7:
Vihara Dharma Bhakti yang terletak di jalan T Panglima Polem menjadi saksi keberadaan etnis Cina di Aceh. Vihara tersebut dibangun pada tahun 1937. Mulanya Vihara itu terletak di pinggir pantai Ulee Lheue. Akibat erosi, Vihara itu lalu dipindahkan ke tempat sekarang bersamaan dengan kota Banda Aceh yang dulunya juga berada di Ulee Lheue.<ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/ratusan-warga-tionghoa-miskin-di-aceh-gembira-dapat-angpao.html Ratusan warga Tionghoa miskin di Aceh gembira dapat angpao]</ref>
Vihara Dharma Bhakti yang terletak di jalan T Panglima Polem menjadi saksi keberadaan etnis Cina di Aceh. Vihara tersebut dibangun pada tahun 1937. Mulanya Vihara itu terletak di pinggir pantai Ulee Lheue. Akibat erosi, Vihara itu lalu dipindahkan ke tempat sekarang bersamaan dengan kota Banda Aceh yang dulunya juga berada di Ulee Lheue.<ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/ratusan-warga-tionghoa-miskin-di-aceh-gembira-dapat-angpao.html Ratusan warga Tionghoa miskin di Aceh gembira dapat angpao]</ref>


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}



Revisi per 25 Oktober 2016 16.22

Tionghoa Aceh (atau disebut Cina Aceh) merupakan etnis Tionghoa yang tinggal di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam. Terdapat sebuah organisasi khusus etnis Tionghoa di Aceh yang bernama Yayasan Hakka Aceh. Aceh sendiri juga memiliki sebuah Pecinan yang bernama Peunayong.[1] Terdapat pula 4 wihara/kelenteng yang berdiri di Aceh.[2]

Sejarah

Menurut literatur yang ada, masuknya etnis Tionghoa ke Banda Aceh telah terjadi sejak abad ke-17. Aceh dan Tiongkok memiliki hubungan yang baik. Mereka datang ke Aceh pada awalnya sebagai pedagang musiman. Kemudian mereka menetap dan menjadi pedagang permanen. Etnis Cina yang datang ke Aceh mulanya menetap di Pelabuhan yang tidak jauh dari Peunayong. Lalu mereka memilih untuk menetap berdagang secara permanen di Peunayong.

Vihara Dharma Bhakti yang terletak di jalan T Panglima Polem menjadi saksi keberadaan etnis Cina di Aceh. Vihara tersebut dibangun pada tahun 1937. Mulanya Vihara itu terletak di pinggir pantai Ulee Lheue. Akibat erosi, Vihara itu lalu dipindahkan ke tempat sekarang bersamaan dengan kota Banda Aceh yang dulunya juga berada di Ulee Lheue.[3]

Referensi