Lompat ke isi

Teorema Pythagoras: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Synthebot (bicara | kontrib)
Baris 56: Baris 56:
[[kategori:Segitiga]]
[[kategori:Segitiga]]


{{Link FA|de}}
[[af:Stelling van Pythagoras]]
{{Link FA|fr}}

[[af:Pythagoras se Stelling]]
[[ar:مبرهنة فيثاغورس]]
[[ar:مبرهنة فيثاغورس]]
[[ast:Teorema de Pitágoras]]
[[ast:Teorema de Pitágoras]]
Baris 67: Baris 70:
[[cs:Pythagorova věta]]
[[cs:Pythagorova věta]]
[[da:Den pythagoræiske læresætning]]
[[da:Den pythagoræiske læresætning]]
[[de:Satz des Pythagoras]] {{Link FA|de}}
[[de:Satz des Pythagoras]]
[[el:Πυθαγόρειο θεώρημα]]
[[el:Πυθαγόρειο θεώρημα]]
[[en:Pythagorean theorem]]
[[en:Pythagorean theorem]]
Baris 76: Baris 79:
[[fa:قضیه فیثاغورس]]
[[fa:قضیه فیثاغورس]]
[[fi:Pythagoraan lause]]
[[fi:Pythagoraan lause]]
[[fr:Théorème de Pythagore]] {{Link FA|fr}}
[[fr:Théorème de Pythagore]]
[[gl:Teorema de Pitágoras]]
[[gl:Teorema de Pitágoras]]
[[he:משפט פיתגורס]]
[[he:משפט פיתגורס]]

Revisi per 26 Januari 2008 20.00

Ada ribuan bukti teorema Pythaghoras. Yang ini diciptakan oleh Leonardo da Vinci

Dalam matematika, teorema Pythagoras adalah suatu keterkaitan dalam geometri Euklides antara tiga sisi sebuah segitiga siku-siku. Teorema ini dinamakan menurut nama filsuf dan matematikawan Yunani abad ke-6 SM, Pythagoras. Pythagoras sering dianggap sebagai penemu teorema ini meskipun sebenarnya fakta-fakta teorema ini sudah diketahui oleh matematikawan India (dalam Sulbasutra Baudhayana dan Katyayana), Yunani, Tionghoa dan Babilonia jauh sebelum Pythagoras lahir. Pythagoras mendapat kredit karena ialah yang pertama membuktikan kebenaran universal dari teorema ini melalui pembuktian matematis.[1]

Ada dua bukti kontemporer yang bisa dianggap sebagai catatan tertua mengenai teorema Pythagoras: satu dapat ditemukan dalam Chou Pei Suan Ching (sekitar 500-200 SM), satunya lagi dalam buku Elemen Euklides.

Teorema

Teorema Pythagoras menyatakan bahwa:

Jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku-siku sama dengan luas bujur sangkar di hipotenus.

Sebuah segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai sebuah sudut siku-siku; kaki-nya adalah dua sisi yang membentuk sudut siku-siku tersebut, dan hipotenus adalah sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut siku-siku tersebut. Pada gambar di bawah ini, a dan b adalah kaki segitiga siku-siku dan c adalah hipotenus:

Pythagoras menyatakan teorema ini dalam gaya goemetris, sebagai pernyataan tentang luas bujur sangkar:

Jumlah luas bujur sangkar biru dan merah sama dengan luas bujur sangkar ungu.

Akan halnya, Sulbasutra India juga menyatakan bahwa:

Tali yang direntangkan sepanjang panjang diagonal sebuah persegi panjang akan menghasilkan luas yang dihasilkan sisi vertikal dan horisontalnya.

Menggunakan aljabar, kita dapat mengformulasikan ulang teorema tersebut ke dalam pernyataan modern dengan mengambil catatan bahwa luas sebuah bujur sangkar adalah pangkat dua dari panjang sisinya:

Jika sebuah segitiga siku-siku mempunyai kaki dengan panjang a dan b dan hipotenus dengan panjang c, maka a2 + b2 = c2.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Singh, Simon (1998). Fermat's Enigma. New York: Anchor Books. hlm. hal. 20. ISBN 0385493622. 

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA