Lompat ke isi

Oden: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k tambah link ke chikuwabu
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 13: Baris 13:
Setelah peristiwa [[Gempa bumi besar Kanto]], tim bala bantuan dari daerah Kansai membuka [[dapur umum]] di [[Tokyo]] untuk para korban gempa bumi. Masakan yang banyak disediakan adalah makanan yang mudah dibuat, dan salah satu di antaranya adalah "Kanto-daki" yang dulunya diperkenalkan orang Kanto ke daerah Kansai.
Setelah peristiwa [[Gempa bumi besar Kanto]], tim bala bantuan dari daerah Kansai membuka [[dapur umum]] di [[Tokyo]] untuk para korban gempa bumi. Masakan yang banyak disediakan adalah makanan yang mudah dibuat, dan salah satu di antaranya adalah "Kanto-daki" yang dulunya diperkenalkan orang Kanto ke daerah Kansai.


Di waktu malam, di sudut-sudut kota di Jepang dulunya sering dijumpai pedagang kaki lima yang disebut ''Oden-ya'' (tukang oden), tapi pemandangan ini sekarang sudah langka. Sebagai penggantinya, [[warung serba ada]] mulai menjual oden sejak cuaca makin sejuk dan berlanjut hingga di awal musim semi.
Di waktu malam, di sudut-sudut kota di Jepang dulunya sering dijumpai pedagang kaki lima yang disebut ''Oden-ya'' (tukang oden), tetapi pemandangan ini sekarang sudah langka. Sebagai penggantinya, [[warung serba ada]] mulai menjual oden sejak cuaca makin sejuk dan berlanjut hingga di awal musim semi.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 30 Oktober 2016 13.33

Oden

Oden (おでん atau 御田) adalah masakan Jepang berupa berbagai bahan yang direbus di dalam kuah (dashi) yang antara lain dibuat dari katsuobushi, kombu, dan kecap asin. Bahan-bahan yang dimasukkan bisa beraneka ragam, dan tidak terbatas pada lobak, konnyaku, telur rebus, chikuwa, dan chikuwabu.

Oden lebih merupakan makanan yang dimakan di musim dingin, dimakan begitu saja selagi masih panas-panas. Makanan ini lebih merupakan jajanan atau sebagai teman minum sake. Beberapa potong isi oden ditusuk dengan tusukan dari bambu agar mudah dimakan. Oden biasanya dimakan dengan mustard, dengan pengecualian beberapa daerah di Jepang yang memakannya dengan saus manis dari miso.

Bahan untuk kuah (dashi) dan isi oden bisa beraneka macam, bergantung pada daerah dan selera orang yang membuat. Isi oden biasanya adalah produk makanan jadi yang sudah matang dan tersedia di toko. Oden di daerah Kansai direbus dengan kuah yang umumnya lebih pekat dan lebih asin dibandingkan oden di daerah Kanto yang tidak begitu asin. Di daerah Kansai, oden yang berkuah kental disebut Kanto-ni (rebusan ala Kanto). Di Taiwan, makanan ini disebut Oren (黑輪), sedangkan di Shanghai disebut sebagai Aódiǎn (熬点).

Asal-usul

Oden berasal dari masakan yang disebut Miso dengaku atau cukup disebut dengaku. Di zaman sekarang, dengaku hanya berarti "Yaki dengaku" berupa tahu atau mochi beroles miso yang ditusuk dengan tusukan bambu sebelum dipanggang. Tapi pada zaman dulu, dengaku bisa juga berupa berbagai bahan makanan yang direbus dan dimakan bersama miso. Di kalangan ibu rumah tangga, dengaku disingkat sebagai den. Setelah ditambah awalan "o," nama masakan ini berubah menjadi "Oden". Sementara itu, istilah "dengaku" menjadi hanya digunakan untuk makanan panggang Yaki dengaku.

Di zaman Edo mulai dijual kecap asin (shoyu) yang lebih kental dan disebut Koi-kuchi shōyu. Kecap asin ini melahirkan oden gaya baru dengan kuah kental berbumbu kecap asin. Masakan oden gaya baru ini diperkenalkan ke daerah Kansai dan populer dengan sebutan "Kanto-daki" (rebus ala Kanto). Sementara itu, masakan ini di Edo justru dilupakan orang. Di daerah Kansai yang penduduknya banyak mengonsumsi kombu, bahan kuah untuk masakan ini ditambah dengan kombu.

Setelah peristiwa Gempa bumi besar Kanto, tim bala bantuan dari daerah Kansai membuka dapur umum di Tokyo untuk para korban gempa bumi. Masakan yang banyak disediakan adalah makanan yang mudah dibuat, dan salah satu di antaranya adalah "Kanto-daki" yang dulunya diperkenalkan orang Kanto ke daerah Kansai.

Di waktu malam, di sudut-sudut kota di Jepang dulunya sering dijumpai pedagang kaki lima yang disebut Oden-ya (tukang oden), tetapi pemandangan ini sekarang sudah langka. Sebagai penggantinya, warung serba ada mulai menjual oden sejak cuaca makin sejuk dan berlanjut hingga di awal musim semi.

Pranala luar

Buku resep Wikibooks memiliki artikel mengenai