Lompat ke isi

Mohammad Saleh (dokter): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
perbaikan kalimat, spasi, penambahan pranala dan perubahan gaya bahasa
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}


{{Infobox person
{{Infobox person
Baris 9: Baris 8:
|death_date = {{Death date and age|1952|3|2|1888|3|15}}
|death_date = {{Death date and age|1952|3|2|1888|3|15}}
|death_place = [[Probolinggo]] {{flag|Indonesia}}
|death_place = [[Probolinggo]] {{flag|Indonesia}}
|known_for = Anggota organisasi [[Boedi Oetomo]] dan [[Partai Indonesia Raya]]
|known_for = Dokter Indonesia, anggota organisasi [[Boedi Oetomo]] dan [[Partai Indonesia Raya]]
|occupation = [[Dokter]]
|occupation = [[Dokter]]
}}Dr. Mohammad Saleh (lahir di Kecamatan [[Simo, Boyolali|Simo]], [[Kabupaten Boyolali]], [[Jawa Tengah]], [[15 Maret]] [[1888]] – meninggal di [[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[2 Maret]] [[1952]] pada umur 63 tahun) adalah pemimpin [[dokter]] pertama yang diberi wewenang oleh Pemerintahan [[Indonesia]] untuk memimpin sebuah rumah sakit umum di Kota Probolinggo yang dibantu oleh [[Dr. Sardadi]] dan Dr.Pyter( dari [[Swiss]]) yang pertama berdinas disana
}}[[Doktor|Dr]]. '''Mohammad Saleh''' (lahir di Kecamatan [[Simo, Boyolali|Simo]], [[Kabupaten Boyolali]], [[Jawa Tengah]], [[15 Maret]] [[1888]] – meninggal di [[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[2 Maret]] [[1952]] pada umur 63 tahun) adalah [[dokter]] pertama yang diberi wewenang oleh Pemerintahan [[Indonesia]] untuk memimpin sebuah rumah sakit umum di Kota Probolinggo dengan dengan bantuan [[Dr. Sardadi]] dan Dr. Pyter( dari [[Swiss]]). 


== Kehidupan ==
== Kehidupan ==
Dr. Mohammad Saleh adalah anak termuda dari 5 bersaudara pasangan Haji [[Sastrodikromo]] dan Hajah [[Nalirah]]<ref>http://dispobpar.probolinggokota.go.id/index.php/museum-dr-shaleh dalam ''Daftar Keluarga Besar Saleh, Edisi III – April 1995''</ref>. Dr. Mohammad Saleh merupakan lulusan dari [[School tot Opleiding van Indische Artsen|STOVIA]] dan teman seangkatan dengan Dr. [[Soetomo]]. Pada usia 20 tahun, Beliau juga merupakan anggota dari Pergerakan [[Budi Utomo|Boedi Oetomo]]. Lulus dari STOVIA Dr. Mohammad Saleh langsung ditugaskan oleh [[Belanda]] sebagai dokter pribumi yang dimulai dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Boyolali (Jawa Tengah), [[Kolonodale, Petasia, Morowali Utara|Kolonedale]] (Sulawesi Tengah), [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]], [[Kota Pasuruan|Pasuruan]] (Jawa Timur), dan pada akhirnya di Probolinggo sampai akhir hayatnya.
Mohammad Saleh adalah anak bungsu dari 5 bersaudara pasangan [[Haji (gelar)|H]]. [[Sastrodikromo]] dan [[Hajjah|Hj.]] [[Nalirah]]<ref>http://dispobpar.probolinggokota.go.id/index.php/museum-dr-shaleh dalam ''Daftar Keluarga Besar Saleh, Edisi III – April 1995''</ref>. Ia merupakan tamatan dari [[School tot Opleiding van Indische Artsen|STOVIA]] bersama dengan [[Soetomo]]. Ia juga merupakan anggota dari Pergerakan [[Budi Utomo|Boedi Oetomo]]. Setelah tamat dari STOVIA, Mohammad Saleh ditugaskan oleh Pemerintah [[Belanda]] sebagai dokter pribumi pada daerah yang berbeda mulai dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Boyolali ([[Jawa Tengah]]), [[Kolonodale, Petasia, Morowali Utara|Kolonedale]] ([[Sulawesi Tengah]]), [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]], [[Kota Pasuruan|Pasuruan]] ([[Jawa Timur]]), dan Probolinggo.


'''Selama di Probolinggo'''
'''Selama di Probolinggo'''


Dr. Mohammad Saleh mulai menetap di sebuah rumah dinas bekas seorang pegawai dinas Hindia Belanda di Jl. Laoet No.1 (sekarang Jl. Dr. Moh. Saleh No. 1). Rumah Dr. Mohammad Saleh sebelumnya dijadikan rumah sakit pertama, [[Apotek|apotik]], sekaligus rumah dinas beliau. Rumah ini mempunyai julukan Rumah Bhineka Tunggal Ika karena di rumah ini dijadikan tempat berkumpulnya pemuda-pemuda dari berbagai wilayah di Nusantara. Bersama Dr. Soetomo, di rumah ini menjadi pemrakarsa dibentuknya [[Partai Indonesia Raya]] (Parindra).
Mohammad Saleh mulai menetap di sebuah rumah dinas bekas seorang pegawai dinas [[Hindia Belanda]] di Jl. Laoet No.1 (sekarang Jl. Dr. Moh. Saleh No. 1). Rumah Mohammad Saleh sebelumnya dijadikan rumah sakit pertama, [[Apotek|apotik]], sekaligus rumah dinas. Rumah ini mempunyai julukan Rumah [[Bhinneka Tunggal Ika|Bhineka Tunggal Ika]] karena di rumah ini dijadikan tempat berkumpulnya pemuda-pemuda dari berbagai wilayah di [[Nusantara]]. Bersama Soetomo, di rumah ini juga menjadi pemrakarsa dibentuknya [[Partai Indonesia Raya]] (Parindra).


== Keluarga ==
== Keluarga ==
Dr. Mohammad Saleh menikah dengan [[Emma Naimah]] (lahir di Jakarta tahun 1883) yang merupakan putri termuda dari empat bersudara pasangan [[Daeng Moehsin]] dan Masnoon (Nyak 'Nde). Mereka dikaruniai 11 anak (8 anak laki-laki dan 3 anak perempuan) yaitu diantaranya:
Mohammad Saleh menikah dengan [[Emma Naimah]] (lahir di Jakarta tahun 1883) yang merupakan putri bungsu dari empat bersudara pasangan [[Daeng Moehsin]] dan Masnoon (Nyak 'Nde). Keduanya dikaruniai 11 anak (8 anak laki-laki dan 3 anak perempuan) yaitu :
# Soeratmi Saleh (1905)
# Soeratmi Saleh (1905)
# Soeratman Saleh (1907)
# Soeratman Saleh (1907)
# Marsekal Muda TNI (Anumerta) Prof. Dr. [[Abdulrahman Saleh (pahlawan)|Abdurrahman Saleh]] (1909)
# Marsekal Muda TNI ([[Anumerta]]) Prof. Dr. [[Abdulrahman Saleh (pahlawan)|Abdurrahman Saleh]] (1909)
# Haroen Al-Rasyid Saleh (1911)
# Haroen Al-Rasyid Saleh (1911)
# Ir. Mohammad Effendi Saleh (1912)
# Ir. Mohammad Effendi Saleh (1912)
# Mayjen TNI (Purnawirawan) Dr. H. [[Abdul Azis Saleh|Abdul Aziz Saleh]] (1914)
# Mayjen TNI ([[Purnawirawan]]) Dr. H. [[Abdul Azis Saleh|Abdul Aziz Saleh]] (1914)
# Mochtar Saleh (1917)
# Mochtar Saleh (1917)
# Brigjen TNI (Purnawirawan) Dr. [[Alibasah Saleh]] (1919)
# Brigjen TNI (Purnawirawan) Dr. [[Alibasah Saleh]] (1919)
Baris 35: Baris 34:


== Peninggalan ==
== Peninggalan ==
Sebagai tanda jasa dari Dr. Mohammad Saleh karena telah mengabdi kepada Kota Probolinggo didirkanlah bangunan berikut untuk mengenang beliau, diantaranya:
Sebagai tanda jasa dari Mohammad Saleh karena telah mengabdi kepada Kota Probolinggo didirkanlah bangunan berikut untuk mengenang jasanya, diantaranya:
# [[Museum Dr. Mohammad Saleh]]
# [[Museum Dr. Mohammad Saleh]]
# [[RSUD Dr. Mohammad Saleh]]
# [[RSUD Dr. Mohammad Saleh]]

Revisi per 9 November 2016 19.20

Dr.
Mohammad Saleh
Lahir(1888-03-15)15 Maret 1888
Simo, Boyolali,  Hindia Belanda
Meninggal2 Maret 1952(1952-03-02) (umur 63)
Probolinggo  Indonesia
PekerjaanDokter
Dikenal atasDokter Indonesia, anggota organisasi Boedi Oetomo dan Partai Indonesia Raya

Dr. Mohammad Saleh (lahir di Kecamatan SimoKabupaten Boyolali, Jawa Tengah15 Maret 1888 – meninggal di Probolinggo2 Maret 1952 pada umur 63 tahun) adalah dokter pertama yang diberi wewenang oleh Pemerintahan Indonesia untuk memimpin sebuah rumah sakit umum di Kota Probolinggo dengan dengan bantuan Dr. Sardadi dan Dr. Pyter( dari Swiss). 

Kehidupan

Mohammad Saleh adalah anak bungsu dari 5 bersaudara pasangan H. Sastrodikromo dan Hj. Nalirah[1]. Ia merupakan tamatan dari STOVIA bersama dengan Soetomo. Ia juga merupakan anggota dari Pergerakan Boedi Oetomo. Setelah tamat dari STOVIA, Mohammad Saleh ditugaskan oleh Pemerintah Belanda sebagai dokter pribumi pada daerah yang berbeda mulai dari Jakarta, Boyolali (Jawa Tengah), Kolonedale (Sulawesi Tengah), Bondowoso, Pasuruan (Jawa Timur), dan Probolinggo.

Selama di Probolinggo

Mohammad Saleh mulai menetap di sebuah rumah dinas bekas seorang pegawai dinas Hindia Belanda di Jl. Laoet No.1 (sekarang Jl. Dr. Moh. Saleh No. 1). Rumah Mohammad Saleh sebelumnya dijadikan rumah sakit pertama, apotik, sekaligus rumah dinas. Rumah ini mempunyai julukan Rumah Bhineka Tunggal Ika karena di rumah ini dijadikan tempat berkumpulnya pemuda-pemuda dari berbagai wilayah di Nusantara. Bersama Soetomo, di rumah ini juga menjadi pemrakarsa dibentuknya Partai Indonesia Raya (Parindra).

Keluarga

Mohammad Saleh menikah dengan Emma Naimah (lahir di Jakarta tahun 1883) yang merupakan putri bungsu dari empat bersudara pasangan Daeng Moehsin dan Masnoon (Nyak 'Nde). Keduanya dikaruniai 11 anak (8 anak laki-laki dan 3 anak perempuan) yaitu :

  1. Soeratmi Saleh (1905)
  2. Soeratman Saleh (1907)
  3. Marsekal Muda TNI (Anumerta) Prof. Dr. Abdurrahman Saleh (1909)
  4. Haroen Al-Rasyid Saleh (1911)
  5. Ir. Mohammad Effendi Saleh (1912)
  6. Mayjen TNI (Purnawirawan) Dr. H. Abdul Aziz Saleh (1914)
  7. Mochtar Saleh (1917)
  8. Brigjen TNI (Purnawirawan) Dr. Alibasah Saleh (1919)
  9. Soemartini Saleh (1920)
  10. Marsekal Muda TNI (Purnawirawan) Dr. H. Abubakar Saleh (1923)
  11. Soehartini Saleh (1926)[2]

Peninggalan

Sebagai tanda jasa dari Mohammad Saleh karena telah mengabdi kepada Kota Probolinggo didirkanlah bangunan berikut untuk mengenang jasanya, diantaranya:

  1. Museum Dr. Mohammad Saleh
  2. RSUD Dr. Mohammad Saleh

Referensi

  1. ^ http://dispobpar.probolinggokota.go.id/index.php/museum-dr-shaleh dalam Daftar Keluarga Besar Saleh, Edisi III – April 1995
  2. ^ Daftar Keluarga Besar Saleh, Edisi III – April 1995